Rabu, 07 Januari 2015

Secangkir Teh Untuk Ayah

Bismillahirrahmanirrahim.

secangkir tehAngin kencang mendera
Suara gemuruh hujan menggema
Para Atap rumah tak mau kalah
Senantiasa menerima terpaan air dari langi

Dibalik suara gemuruh
Suara lelaki menggema
Suara lelaki itu terdengar di telingaku
”Buatkan teh nak”

Kakiku melangkah
Gelas kaca itu menungguku
Air panas memenuhinya
Ia dengan sabar menerima
Yah, memang ia tak bersuara
Mungkinkah ia akan mengeluh jika mampu bicara?
Entahlah

Malam itu
Dibalik dingin menyelimuti tubuh
Secangkir Teh hangat ikut mengudara
Kini tinggal melayangkannya
Ini untukmu ayah

Makassar, 7 Januari 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah mampir. Semoga bisa bermanfaat selalu :) Amin.
Jangan lupa komentarmu ya, karena komentarmu adalah semangatku untuk terus berbagi ^^)

Komentar yang mengandung SARA, link hidup, dan spamming akan dihapus ya.. Terima kasih atas perhatiannya :)