Bismillahirrahmanirrahim.

Beberapa waktu lalu saya telah selesai membaca sebuah buku. Judulnya “Allah cukuplah Engkau jadi penolong” karya seorang penulis buku best seller, Ahmad Rifa’i. Satu hal yang sangat saya ingat dari semuanya. (Bukan berarti hanya ini yang berarti, ya.. Banyak banget pelajaran yang dapat diambil dalam buku ini). Hanya saja, yang paling dan akan selalu teringat adalah hal berikut.

“Ubalah apa yang tidak kamu terima, namun terimalah apa yang tak bisa kamu ubah” –Kata-kata bijak-

Ini adalah nasehat yang sangat mengena untuk diriku sendiri dan bisa jadi kamu juga termasuk didalamnya.

Bismillahirrahmanirrahim.

Membaca memang mengasyikkan. Apalagi jika sesi membaca kita adalah sesi meng-kepo-i orang lain di blognya. hehehe… Kali ini matakku tertuju pada sebuah tulisan “Perjalanan Meraih Mimpi”. Wah, sepertinya seru nih. Apalagi orang ini adalah salah satu makhluk Allah yang berprestasi di dunia. Bagaimanakah perjalanan meraih impiannya? AKu sedikit penasaran. Mulailah tangan ini menggerakkan kursos dan mengklik tulisan itu.

Tulisan itu terdiri dari 4 bagian. Tak tahu apa tujuannya membuatnya menjadi 4 bagian. Mungkin untuk membuat orang lain penasaran. Itulah yang terjadi padaku. Aku penasaran. Seberapa panjangkah perjalanan itu? Seberapa panjang tulisan itu? Hatiku bertanya-tanya.

Bismillahirrahmanirrahim.

Tersebutlah seorang manusia bernama Yudi yang baru saja membeli sebuah notebook. Notebook ini build-in dengan camera yang bisa merekam atau menjadi handycam. Istrinya baru melahirkan seorang bayi mungil. Ia pun menggunakan notebook itu untuk merekam setiap kejadian bayinya. Suatu hari ia membaca artiket bahwa di akhirat kelak rekaman kehidupan kita di dunia akan di putar kembali.

Wah, membaca ini diriku sedikit tertegun kala itu. Bagaimana tidak, jika benar suatu saat rekaman kehidupan kita akan di putar, sungguh aku tak mampu mambayangkan betapa malunya aku akan melihatnya. Mengapa? Karena hidup itu ada bagian hitamnya, disamping putih. Ada bagian gelapnya di samping terang. Seperti yudi yang saat itu mengis karena mengingat bagaimana rekaman hidup yang akan ia lihat. Itulah sandiwara kehidupan.

Buku ini memberiku banyak kisah untuk aku jadikan sebagai guru kehidupan. Karena pengalaman adalah guru kehidupan. Tak perlu dari pengalaman diri sendiri, pengalaman orang lain dapat menjadi pelajaran berharga.

Bismillahirrahmanirrahim.

Trend hijab sungguh semakin marak saat ini. Para wanita muslim, teruma yang pake jibab, berbondong-bondong menggunakan trend ini sebagai mode dan gaya berpakaian mereka. Sungguh sesuatu yang baik. Tapi tahukah kita Hijab sesungguhnya?

Hijab bagi wanita adalah pakaian syar’I yang menutup auratnya. Hijab bukan hanya pakaian tapi bisa di maknai sebagai Identitas diri atau ciri khusus wanita muslim. Itulah prinsip utama mengapa wanita itu haruslah mengenakan yang namanya hijab.

“Katakanlah kepada perempuan yang beriman, hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampatkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) tampak daripadanya. F=Dan hendaklah mereka menutupkan kain keredung hingga batas dadanya” (Q.S. Al-Nur:31) –Hal.101-

Bukan hanya buku ini yang memerintahkan untuk berhijab teman, tapi itu ada dalam Al-Quran. Otomatis itu perintah Allah swt. Buku ini tidak akan hanya serta merta memberikan usalan mengapa kita perlu berhijab.

Judul Buku : Saya Bisa Jadi Apa?
Penulis : Isa Alamsyah & Asma Nadia
Penerbit : AsmaNadia Publishing House
Cetakan Pertama : Desember 2010
ISBN : 978-602-96725-8-9
Ketebalan : 32 Halaman
Harga : Rp. 15.000,-

Apakah sekarang Anda sedang bekerja? Jadi apa? tukang sapu? Sales? Karyawan? Tukang koran? Kuli bangunan? supir truck? ataupun yang lainnya. Buku ini akan membawa Anda untuk melihat masa depan dari sudut pandang masa kini. Sesungguhnya Masa depan tidaklah memandang profesi saat ini. Itulah yang ingin disampaikan penulis dalam buku sakunya Saya Bisa Jadi Apa?