Bagaimana Meraih Kebahagiaan?

Bismillahirrahmanirrahim.

“Orang lain tidak akan menyakitiku kecuali aku mengijinkan mereka menyakitiku”

Kalian tahu ini ucapan siapa? Ngga tahu? Oh.. kamu yang disana tahu? Siapa? Mahatmagandi. Wah, Tepat! Kamu dapat 100. Selamat!! Yeeeeeaahhh.

Pertanyaannya, ada apa dengan kalimat ini? Mengapa kita membahas kalimat itu? Hmmm… kenapa ya? Aku mikir dulu (readers: lho gimana sih mbak? kok masih mikir.. idih). Hehehe.. Maap deh.. Maap..

Sebenarnya aku ingin mengajak kalian untuk berpikir tentang perasaan. (Lho kok dipikir? Perasaan itu kan di rasa?). Iya.. tahu kok. Tapi disini saya mau mengajak teman-teman untuk melihat sedikit kedalam perasaan yang kita rasakan selama ini.

Apa saja perasaan yang pernah kalian rasa? Marah? Sedih? Susah? senang? bingung? Malu? Malu-malu? percaya diri? Bahagia? Kesal? takut? Apa lagi ya? Hmm.. pokoknya segala jenis perasaan sudah pernah terlintas dalam hatiku. Bagaimana denganmu? Walau ada banyak rasa di dunia, ada 1 rasa yang paling di impikan semua makhluk. Yup, tepat sekali! Bahagia. Siapa sih yang tak ingin bahagia? Kamu mau bahagia?

Aku tanya dulu deh, apa makna bahagia? Buatku bahagia itu ketika orang-orang disekitarku tersenyum dan bahagia. Mereka bersyukur atas kehadiranku. Itulah bahagiaku. Kamu?

Sesunguhnya bahagia itu berarti tidak membiarkan diri kita tersakiti. Pernyataan diatas sungguh memberikan suatu pengertian sederhana tentang rasa. Ia mencoba memberitahu bahwa rasa itu kita yang menentukan. Kita takkan bisa merasa tersakiti jika kita tidak berpikir bahwa diri kita sedang tersakiti.

Banyak orang tak sadar bahwa impiannya sungguh sangat mudah diraih. Hanya membutuhkan modal hati dan pikiran bahwa aku merasa bahagia. Oleh karenanya, buatlah rasa itu. Buatlah impian kita menjadi nyata.

Because Happiness in Made, not Found! (inspirasi dari tagline sebuah blog: “Bukan Bocah Biasa”)

Selamat mencoba menghasilkan Rasa! Semoga berhasil ^^

Alhamdulillahirabbil`alamin ^^

Makassar, 24 Januari 2015