Jumat, 24 Maret 2017

,
Bismillahirrahmanirrahim


Beberapa waktu lalu tepatnya tanggal 17 Maret 2017, Alhamdulillah saya berkesempatan menghadiri sebuah acara Hijab Fashion Clinic by Aqua Japan yang diselengarakan di Hotel Clarion Makassar, Accaria Room 2nd Floor. Acara ini menampilkan beberapa kegiatan seperti talk show dan muslimah fashion show. Untuk talk show sendiri, Aqua Japan menghadirkan para pembicara Mr.Kenji Sadayuki selaku President direktur Aqua Jepang, Pak Rian selaku senior Manager Aqua Japan, Zaitun Al Hamid - Finalis Putri Muslimah 2016, dan Mba Citra yang merupakan pemilik dari House of Labello.

Senin, 20 Maret 2017

,
Bismillahirrahmanirrahim

Pagi itu awat abu-abu kelam menyelimuti langit. Sebentar lagi hujan. Saya sudah berangkat pukul delapan pagi lewat beberapa menit. Sesampainya di tempat tujuan di Karebosi Condotel samping MTC, langkah kaki ini lambat laun dipercepat untuk buru-buru menuju ruangan. Jam sudah menunjukkan 9.15 WITA, semoga saya tidak terlambat.


Akhirnya sampailah di lantai 17. Nama saya berada di urutan pertama dalam buku registrasi karena sesungguhnya sayalah peserta pertama yang datang kala itu. Ada yang berbeda dari acara ini. Baru pertama kalinya saya mengikuti sebuah gathering dimana kita diberikan sebuah pre-test (deg degan gara-gara mau di test hehehe). Pre-testnya tidak harus benar sih dan jawab saja sesuai kemampuan. Jadi tak perlu takut salah. untung saja (sambil elus-elus dada).

Sebagai orang pertama yang datang, tentu saja bisa menikmati sarapan sesuai keinginan sambil menunggu peserta lain. Saya pun memilih tempat duduk yang diinginkan dan mengambil sarapan sebanyak yang saya mau hehehe. Sambil menikmati hidangan, saya mencoba menjawab test yang ada. Salah satu pertanyaannya adalah produk apa yang ada ketahui yang di produksi oleh Danone? Bersama teman disamping saya, kami pun menjawab apa adanya seperti Aqua dan Biskuat. Itulah pengetahuan ala kadarnya sebelum mengikuti acara ini tanggal 9 Maret 2017.

Rabu, 15 Maret 2017

,
Bismillahirrahmanirrahim

Tahun ini saya lumayan aktif mengikuti berbagai acara khususnya acara blogger. Namun, kali ini sedikit berbeda dan spesial. Tahun ini pertama kalinya saya mengikuti acara Fun Walk (jalan santai) ini pun karena diundang untuk mengikutinya. Rasanya senang sekali dan membuat saya bersiap-siap di pagi buta. 

Sekitar pukul 5.30 WITA, saya sudah bersiap untuk menuju lokasi karena acara akan dimulai sekitar pukul 6 pagi ini. Namun apa daya, awan abu-abu menyelimuti langit dan hujan juga turun menambah dinginnya pagi. Saya sempat berpikir, apakah acara ini akan jadi atau tidak. Untung saja menjelang pukul 6 pagi, hujan mulai reda. Saya pun segera menyalakan mesin motor dan melaju menuju lokasi acara di depan Monumen Mandala. 


Pukul 7 pagi saya pun sampai di lokasi. Hal ini disebabkan hujan yang tiba-tiba mengguyur di tengah jalan membuat diri ini harus berteduh. Bekas-bekas hujan masih terlihat. Acara sudah dimulai dari tadi. Sekarang pun sudah mendekati detik-detik pembukaan grand launching untuk persiapan kegiatan FEMME  dan Celebes Beauty Fashion Week 2017.

Kamis, 02 Maret 2017

,
Bismillahirrahmanirrahim

Malam itu saya berdiri di depan sebuah rumah makan. Di kiri saya adalah pintu masuk sekaligus pintu keluar rumah makan tersebut. Kala itu saya menengok ke arah kanan. Mata saya terus mencari-cari sosok orang-orang yang akan saya temui. Seketika saya menengok ke arah kiri. Terlihat beberapa orang yang masuk. Kemudian ada lagi yang keluar. Kadang dua hingga tiga orang masuk bersamaan selanjutnya satu hingga serombongan orang keluar dari pintu. Pertanda tempat ini cukup ramai pengunjung.

Dahi ini makin lama makin mengkerut. Saya pun mulai menggerak-gerakkan badan dan kaki sambil menekan tombol call dilayar HP. Mata ini terus melihat ke arah kanan masih mencari-cari orang-orang tersebut. Dalam hati pun saya berkata “Duh.. kenapa lama sekali?”. Sesekali saya menghela nafas panjang, mengsilangkan kaki, dan menelfon kembali jika tak di angkat.
Dari kejauhan saya sudah menemukan sosok yang dicari-cari. Mereka menuju tempat parkir yang jaraknya sekitar lima meter ke kanan dari tempat saya berdiri. Saya pun membalik badan dan menunggu mereka di depan pintu. Huftt… Dahi ini kembali berkerut.

“Kenapa biar di parkiran lama?” kata saya dalam hati. Saya benar-benar dongkol harus menunggu sekitar 30 menit. Saya hanya bisa geleng-geleng kepala melihat kelakuan kakak saya kali ini. Ingin rasanya saya berteriak “LAMAAAANYA…” tapi apa daya saya hanya seorang adik yang mencoba menyenangkan hati kakaknya malam itu. Saya kembali menekan tombol call di HP. Kali ini kakak mengangkatnya.
“Hallo. Kakak dimana maki?” kata saya dengan logat khas Makassar.
“Di parkiran” ucapnya.

“Saya di depan pintu mi nah. Ke sini maki” kata saya lagi lalu menutup telfon.
Hmm.. tapi akhirnya saya bilang juga “Kenapa lama sekali?” ketika salah seorang kakak saya sudah menghapiri di depan pintu. Dia hanya berkata “Putra (nama kemenakan saya) singga berwudhu dulu di parkiran” sambil tersenyum. Hati saya pun luluh ketika mendengar ucapan itu.

Akhirnya, saya dan empat orang lainnya yang terdiri dari dua kakak dan dua kemenakan saya berkumpul di depan pintu. Kami pun masuk melalui pintu dan langsung belok ke kiri. Lalu berjalan lurus sekitar empat meter. Kami melewati beberapa deretan kursi di sebelah kanan dan kiri.

Ketika melewati sederetan kursi di lantai satu. Terdengar suara-suara tawa. Sesekali terdengar suara percakapan orang-orang yang berkumpul di kursi-kursi itu namun hanya terdengar samar. Setelah melewati sederetan kursi, kami pun belok kiri menuju tangga sekitar dua meter. Setelah itu belok kanan menaiki tangga pertama. Lalu belok kanan lagi menaiki tangga kedua. Taraa.. sampailah kita di lantai dua.

Sesampainya di lantai dua, kami berusaha mencari tempat terbaik untuk duduk bersama. Sementara itu, kemenakan saya lari kesana-kemari memutari deretan sofa hijau yang tertata rapih di bagian tengah. Sementara ada beberapa kursi juga di sebelah kiri dan kanan yang berjarak sekitar satu meter dari kursi hijau itu. Deretan sofa itu berjumlah sekitar enam meja persegi panjang dengan 2 sofa panjang di bagian panjang meja dan dua sofa pendek di masing-masing meja yang di tata layaknya meja makan. Ukurannya sesuai dengan panjang dan lebar meja.

Kami pun memutuskan untuk memilih sofa urutan keempat. Tidak ada yang special dari pemilihan ini. Langsung saja saya duduk di tempat itu dan kakak saya hanya mengikutinya. Kemenakan saya masih saja tak bisa tenang. Sesekali ia menuju duduk di sofa panjang di depan saya atau duduk di sofa meja lain.

Oh iya, sebelumnya saya berkata bahwa malam ini saya ingin menyenangkan hati kakak-kakak saya. Jadi, saya dan kakak-kakak saya Alhamdulillah memiliki kebiasaan saling berbagi satu sama lain dalam hal rejeki. Jika salah seorang diantara kami memiliki rejeki lebih maka kami pun akan saling berbagi. Entah itu makan bersama di rumah atau di luar, ke pantai, bermain bersama di pusat permainan bersama kemenakan-kemenakan saya, atau sekedar berkumpun bersama dirumah sambil nonton dan makan makanan ringan. Bagi kami, bukan masalah berapa banyak yang dapat kami bagi namun lebih kepada keinginan untuk berbagi. Jadi sebenarnya dimanapun tempat berkumpul kami takkan pernah menjadi masalah. Berkumpul bersama sambil berbincang-bincang tentang kehidupan sehari-hari adalah salah satu rahmat tiada tara dari-Nya.

Akhir pekan kali ini pun menjadi salah satu momen berbagi kami. Selang 20 menit kemudian kakak saya yang ketiga pun datang bersama sang suami. Setelah mereka duduk, kami pun memesan makanan. Raut mukanya agak cerah dan dia nampak bahagia malam itu. Ternyata mereka berdua baru saja mengunjungi gerai HP. Sebuah smartphone baru kini berada di tangannya.

“Cieee.. Ciee.. HP Baru” ucap kakak saya yang duduk di sofa kecil samping kanan saya. Saya juga ikut-ikutan mengucapkan hal yang sama untuk menggoda kakak ketiga saya yang duduk di samping kiri saya. Ia pun menyerahkan HP baru kepada saya.

Seperti biasa, ketika ada HP baru kami akan langsung mencoba kamera yang ada. Saya dan kakak –kakak berfoto bersama. Tak lupa juga untuk selfie-selfie bersama. Sementara kemenakan saya masih saja berlarian kesana kemari. Kadang kami mencarinya sesekali.

Selang lima belas menit, makanan pun datang. Aroma makanan membuat perut saya berbunyi. Kami pun langsung melahap hidangan pizza yang sudah berada di atas meja ditemani dengan alunan lagu. Alunan lagu itu berasal dari lantai satu bercampur dengan suara-suara cekikikan sesekali dari enam orang yang duduk di kursi sebelah kiri kami.

Canda dan tawa malam itu pun sangat saya nikmati. Untung saja kelakuan berebut makanan tidak keluar. Kadang jika ada makanan kami akan saling berebut. Hehehe.. begitulah sedikit kisah dari saya dan sebagian kecil kelakuan jika berkumpul.

Saya sangat bersyukur atas kesempatan berbagi malam itu. Walau hanya sebagian keluarga yang berkumpul, paling tidak kekosongan dan kerinduan hati ini perlahan terisi kembali. Senyum kembali mengembang dan pikiran dapat kembali bekerja dengan lapang. Terima kasih atas nikmat yang tiada tara ini. Semoga kita bisa menikmati saat seperti ini dilain waktu. Intinya! Selalu bersyukur atas apa yang Allah swt. berikan karena Dia mencintai orang-orang yang bersyukur.
Satu lagi, jangan lupa berbagi rejeki khususnya kepada keluarga. Karena keluarga salah satu harta yang sangat berharga selain teman yang baik. Smile 

Alhamdulillahirabbil`alamin
Makassar-BTP, 2 Maret 2017