My First Class-Speaking Class

Bismillahirrahmanirrahim.

Siang menjelang, aku pun berangkat ke kantor. Hari ini adalah hari pertama aku ngajar. Aku harus menyiapkan lesson planku. Yang berbeda kali ini adalah aku harus ngajar kelas speaking.

Ini adalah kelas “English for Adults” which is professional teaching. Oh.. Ya Allah.. help. Aku pun membuat lesson plan.
“Mam materinya yang mana?” tanyaku pada teacher koordinator.
”Mana sillabusnya?” tanyanya balik.
”Ini mam” jawabku singkat dan memperlihatkan syllabus yang ada.

Pada penentuan materi sempat terjadi miskom. Aku sudah menemukan ide untuk lesson planku. Tiba-tiba manager kami mengoreksi. Aku pun harus mengganti lesson plan. Ia berkata bahwa materi tersebut telah diberikan. Jadi sekarang materinya adalah Best Friends.

Aku pun mengulang kembali lesson plan. Untungnya aku belum terlalu jauh melangkah. Aku kembali memikirkan caranya untuk mengajar kali ini. Aku pun akan mengajar tentang “Always, Often, and Sometimes (word order)”. Aku berusaha mencari-cari ide lewat internet.

Kudapatkan satu ide. “Find someone who…” Games. Ini akan menjadi warming up kali ini. Aku membuat beberapa kotak dan siswa menanyakan pertanyaan itu. Estimasi waktu awalnya hanya 10 menit. Oke Fix! Lesson plan DONE!

Aku pun tinggal menghitung waktu. Rasanya begitu mantap hari ini. Tak ada rasa tegang atau apa pun. Apalagi ketika aku tahu kalau siswaku adalah siswa SMA kelas 3. Oh.. aku menjadi sedikit tenang.

Tiba juga waktunya! Sekitar pukul 7 malam, aku memasuki kelas. Disana aku mendapatkan satu orang saja. Ya! muridku kali ini hanya 1 orang. Walau begitu aku tetap semangat mengajar.

AKu memulai kelas dengan perkenalan, rules, dan memberikan beberapa pertanyaan. Intinya kelas speaking ini adalah untuk mem-boos up speaking mereka dengan grammar yang tepat.

Semangat Anak Muda! Kamu bisa! Dengan 1 orang ini, aku harus mencari cara lain untuk games. Aku pun menyuruhnya bertanya di luar kelas. Aku juga menyuruhnya bertanya di depan sebuah kelas. Pertanyaan yang di lontarkan hanyalah pertanyaan yes or no! Kebetulan materi yang sedang mereka bahas adalah tentang Yes/No Question. Fit deh!

Muridku sungguh tegang. Entah mengapa dia sungguh tegang seperti itu. Ini sangat terlihat jelas diwajahnya. Tiba-tiba ia keringat dingin.
“Ayooo dirfan semangat. I believe you can do it! Go go go” aku terus menyemangatinya.
“Take a breath”
“Fighting!!!!”

“You will do it 5 minutes in this class. If you want to make it fast, just asking a question and tell them to raise their hand. Who is no or Yes. OK!” ucapku padanya.
Ia masih saja nervous. Ia mengambil nafas pelan-pelan. Entah berapa lama ia berdiri saja di depan pintu. Pokoknya kali ini dia harus masuk.

Kala ia masuk, aku hanya memperhatikan dari luar. Disana ada jendela kaca. Kita bisa melihat aktifitas di dalam kelas. Rupanya ia lupa untuk melakukan apa yang aku bilang sebelumnya. Ia pun membuat survey menjadi lama dan akhirnya hanya mampu menjawab 5 pertanyaan. Ini hanya perkara yes or no!

Ia sungguh terlihat nervous di dalam kelas. Semangat!!!
SEtelah 5 pertanyaan, ia pun harus keluar dari kelas itu. Ia kembali ke kelas. Ia sungguh terlihat lega sudah melakukan tugas itu.

Hufftttt..

“So, how is your feeling? do you never do it before? Do you ever or usually speak in front of class?” ucapku padanya.
”Ahhh.. Usually I do it. But now, not really do it.Not very often” ucapnya.

Oke than, let’s check the answer. Aku pun memberikan satu contoh untuk membuat kaliamat. Selanjutnya aku menyuruhnya untuk membuat kalimat sendiri. Ada beberapa error yang ia lakukan. Aku pun menjelaskan dan memberikan arahan tentang error itu.

Alhamdulillah… Kami pun bisa membuat kelas lebih focus karena hanya mengajar 1 orang. Alhamdulillah.. ia juga menikmati belajar kali ini.

Terima kasih ya Allah. Rasanya senang sekali setelah mengajar. Aku sangat suka jika kelasku sangat bermanfaat dan membuat orang lain senang. Itulah kesenangan tiada tara bila melihat orang lain senang atas apa yang kita lakukan ^^

Alhamdulillahirabbil`alamin ^^

Makassar, 20 januari 2015