Teringat perjalanan menuju perjuangan nama baik. Merantau untuk berjuang dalam lomba PLC. Perjanan yang memakan waktu 2 hari diatas kapal laut. Foto pixel girls pertama kali menjelajah keluar daerah sulawesi. Sebagian dari pixel girls ini mencalonkan diri sebagai pemenang kompetisi tersebut. hehehe..

Malam itu, aku hanya sendiri dirumah. Entah apa yang aku kerjakan ketika itu. Oh iya, aku ingat. Aku menjaga kemenakanku yang paling kecil dalam kelurga. Ia baru saja berumur sekitar 6 bulan. kami berdua dalam ruangan sempit itu.

Sebuah rumah yang hanya terdiri dari dua kamar tidur, ruang tamu, sebuah kamar mandi, dan dapur. Itulah rumah tempatku tinggal ketika itu. Kami hanya berdua menikmati malam yang sunyi. Ehm, ketika itu hari jadi dimana umurku genap 20 tahun. Sedih rasanya, bila teringat tahun lalu. Ketika teman-teman dan seniorku membuat sebuah kejutan untukku. Membuat sebuah skenario yang tak pernah aku duga sebelumnya. Tak ada curiga sama sekali.

Ehmmm… gejala kanker payudara. Mendengarnya saja sudah ngeri. Awalnya tidak mau posting ini. Tapi stelah aku memikirkan dan mempertimbangkan. akhirnya aku memutuskan untuk memposting ulang tulisan ini. Karena aku menganggap ini sangat penting. Dari bagi para wanita hendaknya memperhatikan. Paling tidak kalian bisa mengantisipasi dini jika memang terlihat gejala-gejala yang disebutkan.

Kanker payudara merupakan penyakit yang sangat menakutkan, terutama bagi wanita. Meskipun hal ini berlaku bagi pria. Tapi studi-studi membuktikan bahwa wanita lebih rentan terserang penyakit ini dibanding pria.

Laparrrrr… errrrrrgggg. Perut ini mulai berbunyi sedari tadi. Tak ada makanan. Indomie yang biasa menemani kini telah habis terlahap tadi siang. Roti ada, tapi enggan memakannya. sedari tadi ia telah menjadi santapan yang sesekali masuk dalam mulut ini. Enneggg jadinya tuk memakannya lagi.
 “Aduhhh.. sudah jam 10 malam makanan belum pada datang. ehh.. maksudnya orang yang bawa makanannya belum datang. malah belum sholat lagi nih..” desahku dalam hati.
 Tadinya ingin menunggu makanan datang. setelah makan baru deh, aku pergi sholat. Biasanya jam 8 malam kakakku sudah pulang dari tempat kerja. Aku sudah memesan ayam untuk dibawa pulang. Setibanya nanti aku bisa langsung menyantapnya dengan lahap. Menyantap ketika lapar adalah santapan terenak yang tiada tara. Namun keadaan berkata lain. Hujan terus mengguyur daerah kami dan sekitarnya. Hal ini membuat kakaku terlambat pulang. Aduh… perut bersabarlah, sebentar lagi ia datang. Hanya kata ini yang aku gunakan untuk menenangkannya.