Senin, 12 Januari 2015

Rute di Hari Senin

Bismillahirrahmanirrahim.

rute hari seninPagi-pagi aku mengantar kakak ke tempat kerja. Sekalian numpang mandi disana. hehehe.. Maklum air dirumah masih tak bersih. Aku pun berencana untuk stay. Namun, aku mengurungkan niatku. Akhirnya aku pun memutuskan untuk ke kampus. Aku sudah membuat janji dengan junior di tempatku kuliah S1.

Aku pun segera menuju ke sana. Aku harus buru-buru. Banyak hal yang harus di urus hari ini. Rute hari ini adalah Kampus – Kantor Imigrasi – Kampus – Kantor kakak – Rumah. Di kampus, selain bertemu dengan Syukur, aku juga akan bertemu dengan Ran. Aku harus membayar uang jaket untuk jaket persatuan kami. Jaket itu akan menjadi kenan-kenangan.

Okay, kini aku sampai di kampus. Saatnya menuju lantai 3 fakultas teknik jurusan elektro. Aku pun bertemu dengan syukur di laboratorium elekronika dan divais. Sesungguhnya, tujuanku ke sini adalah untuk mendapatkan installer windows 7. Aku ingin mengistal ulang laptoku. Ia sangat membuatku agak tak nyaman kali ini.

Virus telah menjangkit file-file di drive C. Jalan satu-satunya yang mampu kutempuh kali ini hanyalah instal ulang. Sebelumnya aku sudah memindahkan semua dokumen ke sebuah hardisk. Aku pun bisa menyerahkan sepenuhnya urusan mengistal kepada juniorku itu.

Setelah menitipkan segalanya, aku pergi bertemu dengan Ran.
“Ran dimana?” smsku padanya.
”Di kantor korea” balasnya sekitar 1 menit setelah smsku tekirim.
”Oke, tunggu saya disana” balasku lagi.

Segera aku menuju kesana. Aku membawa tas ransel yang lumayan berat. Walau begitu, aku tak perlu khawatir. Aku sudah terbiasa membawanya kemana-mana.
“Annyong.. (Bahasa korea yang artinya “Hallo” dalam bahasa indonesia)” ucapku kala memasuki pintu.
”Annyong..” balas mereka. Ketika aku ke kantor korea, pintu memang sudah terbuka. Guru bahasa koreaku melebarkan senyum dan berkata “Herviana ssi”. Aku pun membalas senyum itu. Disana ada Ran. Itulah orang yang kucari.

Guru bahasa koreaku terlihat bahagia. Aku senang melihatnya. Ia bertanya padaku beberapa hal. Tentu saja ia mengucapkan sesuatu dalam bahasa Korea. Aduh!! Bahasa koreaku sangat minim dalam hal berbicara. AKu memang masih lemah di speaking. Ketika aku ingin membalas pertanyaannya, di perlukan sekitar 1 menit untuk berpikir. Harus jawab apa ya? Itu artinya apa? pikiranku di penuhi itu. Aku mencoba mengingat-ingat jawabannya. Hanya saja tak mampu ku ungkapkan. Ujung-ujung aku pun menggunakan bahasa indonesia atau bahasa inggris. Hiksss.. Maafkan aku 선생님 (seonsaengnim = guru).

Dengan buru-buru aku menghadap pada Ran. Aku segera memberinya uang itu. Segera setelah transaksi selesai, aku berpamitan. Aku memang sedang di buru waktu. Aku segera ke parkiran. Dengan sigap aku melaju di jalan menuju kantor imigrasi.

Sedikit kena macet. Aku hanya harus berusaha lincah agar tak memakan banyak waktu. Ilmu menyalip pun digunakan. Walau begitu, tetap harus hati-hati dan sopan dalam berkendara. Yah, sedikit jadi pengendara yang baiklah. Tak perlu ugal-ugalan. Insya Allah sampai kok.

Sekarang waktunya untuk mengurus berkas. Kini aku memasuki gedung imigrasi. Segera aku menuju loket customer service. Hmmm.. tak ada orang. Aku pun ke loket pengambilan passport mumpung tak ada orang yang ngantri.
”Mas, kalau mau legalisir fotocopy passport dimana ya?” ucapku pada laki-laki yang sedang menjaga loket.
”Hmm… coba di situ atau coba liat berkasnya” ucapnya. Aku pun menyerahkan 3 lembar fotocopy passportku. Ia mengambilnya lalu beranjak pergi masuk ke kantor bagian dalam.
”Coba kita pergi ke loket 4” ucapnya lagi kala kembali dan menyerahkan berkasku.

Aku pun berbalik dan menuju loket 4. Disana tak terlalu banyak orang. Aku hanya menunggu sebentar hingga loket itu kosong.
“Mbak, mau legalisir passport” ucapku pada si penjaga loket.
”Hah? Legalisir passport? setahu saya tidak ada. Tidak pernah ada yang legalisir fotocopy passport” ucapnya.
”Tapi mbak, Katanya kalau mau legalisir, katanya tinggal datang ke sini terus di stempel” ucapku.
”Hmmm.. buat apa memangnya?”tanyanya lagi.
”Buat beasiswa mbak” jawabku.
”Oh… Tidak ada dek stempel legalisir” ucapnya.
”Hmm.. jadi bagaimana? soalnya yang tertulis begitu. Berkasnya butuh satu asli dan 3 copyan” ucapku.
”Mau beasiswa kemana kah?”tanyanya.
”Ke Korea” jawabku.
”Kalau begitu duduk saja dulu, saya selesaikan antrianku nanti saya bantuki” ucapnya.
”Oh iye” ucapku.

Aku pun duduk di salah satu bangku kosong di baris ke 3 di depan loket.
”Evhy” terdengar suara memanggil namaku. AKu mencoba mencari asal suara itu. Suara itu berasal dari belakang.
”Anti.. Hay” ucapku lirih sambil jalan menuju ke tempat anti duduk.
”Bikin apa?” tanyanya padaku ketika aku duduk di sampingnya.
”Mau urus legalisir fotocopy passport. Anti bikin apa?” tanyaku juga.
”Oh.. Bikin passport” jawabnya.
”Eh, saya kira anti adami passportnya? Oh, untuk orang lain?” tanyaku lagi.
”iya, saya uruskan orang. Mau pergi umroh” ucapnya.
”Berapa orang?”tanyaku lagi.
”6 orang..” ucapnya. Percakapan kami terus berlanjut.
”Jadi bagaimana urusannya, selesaimi?”tanya anti lagi.
”Belum. Saya tunggu di loket sana. Katanya kalau selesai antriannya, saya mau dibantu.” jawabku.
”Loket berapa?” tanya anti.
”Loket 4. Masih menunggu sampai habis antriannya” ucapku.
”Habismi itu” Ucap anti.
”hah? masa? kan menunggu sampai antrian 160. ini baru 56” ucapku.
”Habismi itu. Liat tunggunya” ucap anti.
Aku pun memperhatikannya lagi. Oh iya, daftar tunggu sudah menunjukkan nilai 0. Aku pun segera maju ke depan bersama anti. Orang di loket 4 sudah tak ada. Apakah sudah selesai bertugas? ucapku dalam hati. Hiksss..

Aku tetap duduk dan menunggu. Siapa tahu saja dia akan kembali. Seseorang wanita masuk ke area Loket.
”Mbak, mana tadi yang di loket sini?” tanyaku pada wanita yang baru saja masuk dan menyimpan berkas.
”Mau apa?” ucapnya.
”Mau legalisir fotocopy passport” ucapku. Wanita itu pun masuk kembali ke area kantor. Suaranya terdengar menyebutkan nama Linda. Oh, rupanya penjaga loket 4 bernama Linda. Wajah lumayan familiar bagiku. Entah aku pernah melihat atau bertemu dengannya dimana.

Kakak itu pun akhirnya kembali ke loketnya. Aku berbicara lagi padanya.
“Dek, tidak ada stempel legalisir” ucapnya lagi.
”Jadi bagaimana? Hmmmm..” ucapku dengan muka memelas. Aku sangat butuh dokumen ini.
”Kapankah harus di kirim berkasnya?” tanyanya.
”Bulan februari” jawabku.
”Hmm.. begini saja. Nanti akhir bulan baru kesini lagi. Kan bulan februaripi toh?” ucapnya.
”Ohh iya..” ucapku pasrah.
”Bosku baru pulang umroh 2 minggu. Jadi akhir bulanpi baru bisa, kalau sekarang susah. Akhir bulanpi baru datang lagi” ucapnya.
”Oh iyee.. Makasih kak” ucapku.

Aku pun pergi dengan menyimpan sebuah harapan. Akhir bulan aku harus kembali ke Imigrasi. Insya Allah akan kesana. Aku kembali ke kampus. Aku harus melihat keadaan laptopku kembali. Sudah sampai manakah tahap penginstalannya saat ini.

****

Aku pun menuju ke lantai 3 kembali setelah memarkir motor di area Teknik. aku langsung menuju laboatorium. Sampainya di lab, aku melihat laptop masih dalam proses meng instal windows. Aku pun menunggu hingga prosessnya berakhir.

Di lab, orang-orang tengan menonton film india. Filimnya lucu, aku tak bisa menahan untuk tak terlihat melihat tingkah aktor dalam film itu. Hanya saja, aku lupa judulnya apa. Alhamdulillah, Instal windows selesai. Aku mulai mengistal beberapa program penting.

Waktu sudah menunjukkan pukul 5.45 sore. Saatnya untuk pulang. Aku harus menjemput kakak. Kami akan pulang bersama kembali.

Alhamdulillahirabbil`alamin ^^

Makassar, 12 Januari 2015

2 komentar:

  1. Emang liga lisrnya dapat ndak.....akupun mau liga lisir gimana caranya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah dapat..
      Tanya aja ke bagian administrasinya.

      Hapus

Terima kasih sudah mampir. Semoga bisa bermanfaat selalu :) Amin.
Jangan lupa komentarmu ya, karena komentarmu adalah semangatku untuk terus berbagi ^^)

Komentar yang mengandung SARA, link hidup, dan spamming akan dihapus ya.. Terima kasih atas perhatiannya :)