Tampilkan postingan dengan label with friends. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label with friends. Tampilkan semua postingan

Rabu, 15 Maret 2017

,
Bismillahirrahmanirrahim

Tahun ini saya lumayan aktif mengikuti berbagai acara khususnya acara blogger. Namun, kali ini sedikit berbeda dan spesial. Tahun ini pertama kalinya saya mengikuti acara Fun Walk (jalan santai) ini pun karena diundang untuk mengikutinya. Rasanya senang sekali dan membuat saya bersiap-siap di pagi buta. 

Sekitar pukul 5.30 WITA, saya sudah bersiap untuk menuju lokasi karena acara akan dimulai sekitar pukul 6 pagi ini. Namun apa daya, awan abu-abu menyelimuti langit dan hujan juga turun menambah dinginnya pagi. Saya sempat berpikir, apakah acara ini akan jadi atau tidak. Untung saja menjelang pukul 6 pagi, hujan mulai reda. Saya pun segera menyalakan mesin motor dan melaju menuju lokasi acara di depan Monumen Mandala. 


Pukul 7 pagi saya pun sampai di lokasi. Hal ini disebabkan hujan yang tiba-tiba mengguyur di tengah jalan membuat diri ini harus berteduh. Bekas-bekas hujan masih terlihat. Acara sudah dimulai dari tadi. Sekarang pun sudah mendekati detik-detik pembukaan grand launching untuk persiapan kegiatan FEMME  dan Celebes Beauty Fashion Week 2017.

Jumat, 04 November 2016

,
Bismillahirrahmanirrahim.
You are Invited to Peeple!
IMG_20161028_101023_HDR

Asyik, kali ini dapat undangan untuk menghadiri Re-Opening Peeple, Coffee – Working Place. Ini pertama kalinya saya kesini. So, I just want to share my opinion about this place.

IMG_20161028_111042_HDR
MC – Owner – Co-owner
Dalam acara re-opening ini beberapa media diundang untuk memperkenalkan the new Peeple. Dengan konsep Peeple Get Connected yang dipaparkan oleh Owner dan Co-Owner di acara ini maka secara resmi tempat ini dapat menfasilitasi beragam kegiatan mulai dari private aktivity sampai public activity. Caranya? Tinggal kontak aja sang owner atau comment diinstagramnya Peeple.

Minggu, 30 Oktober 2016

,

BIsmillahirrahmanirrahim.IMG_20161015_134000_HDR

Octobreast – pernah mendengar kata itu? Kedengarannya seperti nama Bulan di Kalender ya. Octobreast adalah dua kata yang disingkat menjadi satu yang terdiri dari kata oktober dan breast – artinya payudara. Bulan oktober adalah bulan diperingatinya Hari Kanker Payudara Sedunia.

Dalam acara Garda Medika Octobreast yang diadakan oleh Asuransi Astra Health tanggal 15 Oktober 2016 di XX1 TSM Makassar memberikan titik terang bagi saya yang selama ini buta dan tak peduli akan adanya Silent Killer (pembunuh bisu) - Kanker Payudara. Saya baru tahu bahwa kanker ini menduduki peringkat pertama sebagai penyakit dengan penderita terbanyak di sejarah kanker Indonesia sepanjang tahun 2016 ini (berdasarkan data dari Depkes RI).

IMG_20161015_132305_HDR

Saya pernah mendengar bahwa Kanker ini merupakan penyakit turunan. Jika ayah, ibu, atau kakek tak penah memiliki riwayat penyakit ini maka kita pun bisa terbebas darinya.

Namun, tunggu dulu. Dokter Dodi – salah satu pakar kanker payudaya yang diundang oleh Garda Medika menjelaskan bahwa penyakit tersebut bisa terjadi kepada siapa saja apalagi kepada wanita karir. Jika kalian memutuskan untuk menjadi wanita karir atau sedang menggeluti posisi ini, kalian harus lebih waspada terhadap serangan salah satu penyakit mematikan di Indonesia - Kanker Payudara. image

Selasa, 06 September 2016

,

clip_image002Dalam acara pertemuan blogger se-Makassar kemarin, BCA melakukan sebuah inovasi bagaimana menggunakan uang dan teknologi yakni dompet digital. SAKUKU. Mba Diandra, perwakilan dari BCA mensosialisasikan tentang adanya dompet digital ini. Sebenarnya dompet digital ini sudah sangat popular di luar negeri. Misalnya saja di Korea. Di beberapa drama Korea, mereka menggunakan HP untuk melakukan transaksi pembayaran baik di supermarket ataupun mall.

Nah, kini dompet digital Sakuku besutan BCA hadir di tengah-tengah kita. Seperti namanya, Sakuku ini digunakan untuk menyimpan uang. Hanya saja jika saku yang biasa ada dikantong belakang atau depan celana kita bentuknya dapat terlihat, Sakuku ini bentuknya berupa digital yang dapat didownload di application store dan Google playstore. Tidak hanya untuk menyimpan uang dalam bentuk saldo digital, aplikasi ini dapat juga digunakan untuk membayar belanjaan ataupun makanan kita di beberapa tempat tertentu, isi pulsa, dan transaksi perbankan lainnya. Di Makassar sendiri, Sakuku dapat digunakan di beberapa tempat tertentu, salah satunya bistropolis tempat kita ngobrol.

,

clip_image002Malam rabu lalu (9 Agustus 2016), suasana di Bistropolis café di penuhi suara gaduh para blogger. Biasanya para blogger lebih banyak berkiprah di dunia penulisan. Walau begitu ketika di kumpulkan dalam acara “Ngobrol Bareng Blogger”se-Makassar, ternyata bisa rame dan seru-seruan juga. Walaupun kita bogger, tapi sekali-kali ngobrol itu perlu. Makanya, ketika diundang ke acara tersebut, saya langsung meng-ia-kan ajakan kakak senior yang telah lama berkiprah didunia blogger dan masih aktif hingga sekarang. Namanya Kak Mugniar. Diacara ini, saya duduk bersebelahan dengan beliau. Walau umur beda jauh, kelakuan pas ketumu tetap sama, alias foto-foto. Ini bukan foto selfie ya, tapi foto untuk dokumentasi blogger hehehe. Bicara tentang acara ini, pertama-tama saya membahas ketika pertama kali memasuki ruangan para blogger berkumpul, setelah mutar-mutar 3x untuk nemuin tempatnya. Finally, dapat juga. Alhamdulillah..

Nah, ketika memasuki pintu, para blogger di sambut oleh para panitia yang ramah-ramah dengan senyuman tulus (emang tau senyum tulus gimana?? Hmm.. asal terasa hingga ke hati berarti tulus deh.. udah itu aja). Di panggung sudah disungguhkan performa dari sebuah band lokal. Meski lokal, vokal belum tentu kampungan, top deh! Saya pun memutuskan duduk sebelahan sama meja MC! Biar bisa ngeliat pemateri sama MC yang kece-kece gitu (jelalatan banget matanya.. Awas.. Jaga pandangan lhooo.. (ingetin diri sendiri).. bercanda kok hehe).

Sabtu, 30 Januari 2016

,

Bismillahirrahmanirrahim.

Usai meeting dan surprise parti siang itu, saya buru-buru untuk pulang. Kali tak pulang ke rumah yang biasanya. Kali ini saya ingin ke kampung halaman. Rindu rasanya spend time with my father. Rindu suasana kampung yang tenang dan damai. Rindu angin sepoi-sepoi. Pokoknya rindu semuanya.

siang itu pun, seorang teman berbaik hati mengantarkan saya ke terminal. Kami berdua berasal dari daerah yang sama. Oleh karenanya , kami lumayan dekat (cieeeeee…. Eittssss jangan salah paham dulu…). Dia adalah seorang cewek berusia 2 tahun lebih muda dari saya. Orangnya baik. Dia membawaku pergi. Saya tak tahu jalan mana yang ia tempuh. Namun yang pasti ia membawaku menuju tempat kendaraan yang akan membawaku pulang.

Kamis, 21 Januari 2016

,

Bismillahirrahmanirrahim.

Tanggal 5 januari 2016. Hm.. sebenarnya nothing special dihari itu. Salah satu temanku beranjak 23 tahun membuat hari itu menjadi “sesuatu banget” hehehe (lebay)… Yup! Hari itu adalah hari lahir salah satu teman dekatku. Cewek lho yaaa… Semenjak saya menginap di rumahnya, kami menjadi semakin dekat. Saya jadi sering berkunjung ke rumahnya. Sometimes hanya ingin menghabiskan waktu menunggu atau melakukan sesuatu. Biasa juga butuh teman cerita. hehehehe…

Hari itu, kami melakukan meeting akbar pertama di tahun 2016. Kebetulan yang direncanakan walau tanpa sengaja (apa maksudnya yaa?? hahaha). Rencananya kami akan memberikan surprise hari itu. Walau tak ada surprise yang mewah, paling tidak kami tak pernah lupa untuk memberikan doa. Oh iya, cerita ini tentang project birthday mam nia. Saya ingin memberinya something special yang saya buat sendiri. Munculah ide itu di otakku.

Sabtu, 09 Januari 2016

,

Bismillahirrahmanirrahim.

Sore menjelang, waktunya untuk pulang.
Baru saja tiba di rumah, saya berangkat lagi ke rumahnya ifha. Saya mengajaknya untuk ikut bergabung di FKKM. Apasih FKKM? Pasti penasarankan? Hmm.. jadi FKKM itu kepanjangan dari Forum Komunikasi Kreatif Makassar yang beranggotakan dari semua kalangan. Nanti saya bahas deh di tulian-tulisan berikutnya.

Kali ini saya ingin membahas tentang bincang-bincang malam bersama temanku, ifha. Sepanjang perjalanan pulang, saya ngobrol-ngobrol tentang diriku. Yup, saya membahas tentang diriku. Dari dulu saya sangat salut sama ifha, tentang caranya berinterkasi dengan orang lain. Ia sangat mudah dekat dengan siapa saja. Berbeda dengan diriku. Saya sangat kaku dan bahkan susah untuk memulai pembicaraan dengan orang lain kecuali waktu-waktu tertentu. Kesannya saya itu sangat kaku dan akward. Sedang ifha, bisa dengan lugasnya mencairkan suasana bahkan dengan orang yang baru dia temui. Saya pun bertanya-tanya “Ada apa dengan saya?”

,

Bismillahirrahmanirrahim.

Malam itu terasa capek sekali. Lutut ini mulai gemetaran. Entah karena effek apa. BIsa jadi karena terlalu capek bercampur lapar. Yup, tubuh ini belum makan malam. Makan siang saja cuma indomie goreng. Mana cukup untuk suppy tubuh hingga larut malam begini?

Pukul 11 malam, kami baru saja tiba di kantor. Kami hanya ingin sholat sambil merebahkan sedikit badan. Kami baru saja pulang dari liburan seru di Tanjung Bira. Setibanya di depan kamar, kami mngetuk pintu. Seorang cewek membuka pintu. Yup, that’s Anty.

Kepala saya masih pusing. Effek kelamaan naik mobil. Tiba-tiba saja Anty mengatakan sesuatu.
”saya …….. “ ucapnya. saya kurang mendengar apa yang ia ucapkan. Raut mukanya saakan tersirat duka.

Kamis, 31 Desember 2015

,

Bismillahirrahmanirrahim.

Setelah menikmati pagi bersama di pantai seruni. Kami pun menuju ke destinasi selanjutnya. Tanjung Bira, yeaaahhhh… Tanjung bira berasa di daerah Bulukumba setelah bantaeng. Dari kota bulukumba, masih membutuhkan waktu sekitar 2 jam untuk bisa sampai ke sana.

Perjalanan ini lebih saya habiskan untuk istirahat. Saya tertidur di mobil sepanjang perjalanan. So, maaf deh.. tak bisa menjelaskan bagaimana bulukumba. Saya baru bangun ketika sudah dekat tanjung bira. Pas bangun saya melihat pelabuhan bulukumba. Katanya, pelabuhan itu yang digunakan untuk menyeberang ke daerah Selayar.

Sekitar 30 menit, kami pun memasuki kawasan Tanjung Bira. Untuk masuk, harus membayar tiket dulu. Tiket untuk anak-anak 5000 rupiah, dewasa 15.000,- sedangkan wisatawan asing harus membayar sekitar 40.000,-. Alhamdulillah… tiket masuk kali ini dibayarkan. Asiikkkkkk… Terima kasih bapak dan ibu bos. Dari sini petualangan lautpun akan dimulai.

,

Bismillahirrahmanirrahim.

Siang itu, kami berkumpul di rumah salah seorang teacher dari TIEC cabang Talasalapang. Kami baru saja menikmati makan siang bersama. Kini bersiap-siap untuk memulai liburan seru kita. Kali ini, kita akan berkunjung ke daerang Bantaeng.

Daerah ini terkenal dengan kebersihan, kota hijau, dan kerapiahan tata ruangnya. Bupatinya pun adalah salah satu bupati teladan se-indonesia. Bupati yang sangat berprestasi dan aksinya tak perlu diraguakan lagi. Tak hanya sekedar janji namun memberi bukti nyata yang dapat dinikmati oleh seluruh warga maupun pendatang.

Perjalanan pun dimulai pukul 1.45 siang. Sebelum menuju bantaeng, kami terlebih dahulu mengantar mam nurul alias dede ke toko kue. Ia ingin membeli oleh-oleh untuk ibu host family-nya ketika ia KKN di daerah bantaeng.
“Mam de, belikan kami juga. hehehe.. Saya mau brownis rasa pandan. hehehe” candaku padanya.

,

Bismillahirrahmanirrahim.

Pagi itu saya datang dengan membawa tas ransel. Hari ini kami berencana untuk pergi ke rumah salah satu teacher di TIEC. Namanya mam dede, atau biasa di sapa nurul di rumahnya. Tas ranselku sudah berisi baju ganti. Selain ke rumah nurul, kami juga akan berangkat ke Bantaeng dan Tanjung Bira. Liburan akhir tahun bareng TIECitizen ceritanya.

“Mam, tidak jadi pergi” ucap gugun kala melihatku masuk ke ruang teaching.
“Oh.. nda jadi? Hmm.. tidak apa-apa sih” ucapku dengan perasaan sedikit kecewa. Tapi tak kecewa-kecewa amat. Karena sesungguhnya saya memiliki rencana lain jika memang tak jadi liburan kali ini.
“So, jadi apa tidak?” ucapku lagi.
”Hmm.. tanya dulu mam yuni. Mam anty tidak bisa perg. Jadi mam yuni bilang buat di cancel” ucap gugun lagi. Gugun adalah salah satu staff di TIEC Talasalapang.
”Oh.. kenapa anty tidak jadi pergi?” tanyaku. Setahuku kemarin ia jadi kok perginya.

,

Bismillahirrahmanirrahim.

Sebentar lagi bersiap untuk pindahan. Setelah kemarin sudah mengumpulkan barang-barang dan membawnaya ke rumah kakak di Antang. Kini mengumpulkan barang-barang yang masih tersisa. Setelah di kumpulkan, ternyata masih lumayan banyak. Masih ada sekitar 1 kantong besar, kantong sepatu yang ketinggalan, dan 2 tas ransel yang masing-masing penuh. Wah, banyak juga yah.

Yang membuat repot sebenranya bukan masalah banyaknya. Tapi dengan apa kami membawanya. Kemarin kami memabawanya dengan kendaraan roda empat alias mobil. Kini harus membawanya dengan motor. Tak apalah. Ini sudah sering terjadi. Sering sekali saya dan kakaku yang satu ini, Linda, membawa banyak barang menggunakan motor. So, Enjoy aja.

Usai sholat magrib, tiba saatnya kami harus pergi. Saya dan kakak membawa barang-barang turun ke lantai 1 dan membawanya langsung ke motor. Kakak sudah mendahuluiku ke motor. Saya membawa 1 tas ransel dan kantong besar. Lumayan berat tapi saya bisa kok.

,

Bismillahirrahmanirrahim.

Hujan begitu derasnya. Saya dan kawan-kawan masih terjebak dikantor. Waktu sudah menunjukkan pukul 8 malam. Kami masih setia disini menunggu.

Kami belum juga menyantap makan malam. Lapar pun menyerang. Sebenarnya kami ingin pergi makan sedari tadi. Keadaan yang memaksa kami untuk menundanya sementara. Namun pada akhirnya, lapar ini tak dapat ditunda. Hujan masih saja turun. Kali ini tak begitu deras.

Untung ada payung dikantor. Denganya kami pun menerobos hujan. 1 payung berdua. Itu temanya malam ini. Yahh.. lumayan romantislah jika diromantis-romantiskan. hahahaha.. (alay deh.. padahal biasa aja).

Kamis, 17 Desember 2015

,

Bismillahirrahmanirrahim.

IMG_20151217_091755Saya tengah berada di rumah sakit. Kala itu menunggu jemputanku untuk pulang ke rumah. Semalaman saya menjaga anak sepupuku yang masuk rumah sakit. Ia kena musibah kecelakaan bermotor. Kala menunggu, saya mengunjungi seorang pasien. Ia adalah anak-anak berusia 4 tahun.

Ia sangat cerewet. Saya pun menghampiri bansalnya.
“Hallo…” ucapku lalu di ikuti senyuman. Ia hanya tersenyum.
“Siapa namanya?” ucapku lagi. Ia cuman balik tersenyum.
”Muhammad Rajab” ucap sang nenek yang duduk di dekatku.
“Ohh.. Rajab..” saya tersenyum kembali. Saya melihat-lihat kearahnya.
“Sakit apa nek?” tanyaku.

,

Bismillahirrahmanirrahim.

Subuh itu saya masih terjaga. Semalaman ini menjaga anak sepupuku yang kecelakaan. Ia jatuh dari motor akibat terserempet sebuah mobil. Hanya itu yang kutau. Maklum, saya kurang kepo. Saya hanya ingin membantu saja tanpa harus mengorek-ngorek informasi lebih dalam.

“Pergi tidur dulu..” ucap tante-tante yang menghampiriku. “Tidur disana nda apa-apa” ucapnya.
”IYa..” ucapku sambil memberikan senyuman lebar. Setelah senyumanku itu. Ia pun berlalu pergi. Seperti kesal terhadapku karena saya belum juga ingain tidur. Padahal menurutnya, tak apa tidur sebentar. Terima kasih sudah sangat perhatian padaku. Saya tak tahu bagaimana penampilanku waktu itu. Yang jelas, saya masih harus menunggu hingga datang penggantiku. Kala itu hanya diriku yang bisa menjaganya semalam suntuk. Oleh karenanya, saya tetap harus semangat menjaga.

Rabu, 16 Desember 2015

,

Bismillahirrahmanirrahim.

“Kak, ayok ikut pengajian” ucapku pada kakak yang masih berleye-leye di tempat tidur. Saya tengah bersiap-siap untuk berangkat. Kakak hanya tersenyum. Senyumnya menyiratkan bahwa ia tak mau, seakan anti dengan kata itu.
”Dirimu saja” ucapnya.
”Ayolah…” Ucapku lagi dengan nada memelas. “Kalau begitu antar aku saja” lanjutku.
”Kamu sajalah” ucapnya lagi. Saya terus memintanya namun ia tetap besikukuh dengan jawabannya. Lama kelamaan saya sedikit dongkol. Akhirnya nada bicaraku berubah dari memelas menjadi sedikit memaksa.
”Ayolah kak. Saya ngajaknya untuk kebaikan kok. Masa nda mau. Saya kan ngga ngajak buat maksiat” ucapku dengan kedongkolan.
”Terus kalau saya ke sana saya bikin apa?” tanyanya.

Selasa, 24 November 2015

,

Bismillahirrahmanirrahim.

finger crossSaya mengingat kisah semalam. Sesuai judulnya, kisah ini adalah Tentang fingercross. Tahukan kamu apa arti finger cross? Hmmm…. Jadi begini ceritanya. Tadi malam, saya bersama direktur dan teman kantor sedang duduk di ruang teacher di kantor. Kami merencanakan dan berbincang-bincang banyak hal untuk kepentingan kantor.

Usai pembahasan tentang website, sang direktur pun pamit pulang. Ia pun beranjak dari tempat duduknya menuju pintu keluar. Sebelum sampai di pintu keluar, kita akan melewati sebuah ruangan yang terdapat papan tulis. Papan tulis itu digunakan untuk menuliskan “words of the week”. Hari senin tiba, sudah waktunya mengganti kata-kata yang tertulis di sana. Ia lalu nyeletuk “tulis finger cross di sini”.
“Hah? apa itu finger cross? apa artinya?” ucapku dengan penasaran.
”Apa coba?” ucap sang direktur padaku.
“hmmm…” saya mencoba berpikir. Namun tak kunjung dapat kutemukan artinya dalam otakku. saya pun menaikkan tangan sambil melakukan finger cross.

Rabu, 04 November 2015

,

Bismillahirrahmanirrahim.

Berdasarkan judulnya, kali ini saya akan membahas tentang 3 magic word. Kata-kata ini baru saya sadari setelah bertemu dengan seorang teman beberapa tahun silam. Namanya didi, ini cewek lho yaa. Dia adalah partnerku dalam menjalankan jabatan yang sedang kuemban saat itu di salah satu organisasi global. Kami sama-sama mengurusi bagian Talent Management.

Sebagai talent management, sangat penting untuk bisa meng-engage dan bercengkrama dengan para member-member tercinta. Member-member ini rela berjuang dan bekerja dalam organisasi. Mereka bahkan meluangkan waktu, memberikan ide, dan do action ditengah kesibukan mereka tanpa harus dibayar sekali pun. Bekerja di organisasiku ibarat kita bekerja di sebuah perusahaan dengan sistem yang sudah terancang dengan baik dan professional. Walau kami masih muda, namun dituntut untuk senantiasa bekerja dengan professional.

Sabtu, 31 Oktober 2015

,

Bismillahirrahmanirrahim.

NO TIME FOR LOVE

Baru-baru ini saya memasuki sebuah kelas bahasa inggris. Saya ikut belajar sekaligus menjalankan tugas. Diakhir kelas ada seorang siswa nyeletuk. “No time for Love”. Awalnya saya hanya tertawa kecil. Tiba-tiba sang teacher yang juga temanku berkata “I like your statement”. saya pun angkat bicara “Really?”. Setelah itu, saya pun meninggalkan ruangan kelas. Magrib sudah tiba, harus segera menunaikan kewajiban.

Kata-kata tadi sangat mengganggu pikiranku. Why? Why should be “no time for love”? Supposed to be, everytime is time for love, right? Entah mengapa saya kirang setuju dengan pernyataan itu. Karena seharusnya, setiap saat adalah waktu untuk membagi cinta dan kasih sayang untuk orang-orang yang kita kasihi, untuk orang-orang disekitar kita. Agar orang-orang dapat senantiasa merasakan cinta dan kasih sayang kita serta memiliki keinginan yang sama untuk membagi cinta kepada sesama.