My First Job about Korea

Bismillahirrahmanirrahim.

“evhy bisa translate bahasa korea?” chat seorang teman di BBM.
”Insya Allah bisa. Mau di translate dari korea ke bahasa indonesia atau sebaliknya?” tanyaku.
”korea ke bahasa indonesia. Bisaji?” tanyanya lagi.
”Insya Allah bisa” ucapku dalam chat kami.
”minta email pade” balasnya.
”evhy.kamaluddin@gmail.com. memang dalam rangka apa ham?”tanyaku lagi.
”oh, kakakku mau di translatekan surat. minta tolong nah” ucapnya.
”oke kirimmi dokumentnya” ucapku.
Aku pun mengecheck email. Awalnya aku tak bisa membuka email. Jaringan kadang kurang bagus. Alhamdulillah, beberapa menit kemudian email itu sudah masuk. Jaringan sudah bersahabat kembali. Aku melihat-lihat dokumen itu. Wah, kerjaan pertama nih :)

***

Karena harus mengajar, aku tak sempat mengerjakannya. Aku harus pulang sekarang untuk menjemput ayah. Ayah sudah menungguku dari tadi. Wah, gimana caranya ke jalan tinumbu dari sini? pikirku.

hmmm.. aku berpikir sejenak sambil mengingat-ingat.
”Aha, aku tahu harus lewat mana” pikirku dengan senang. Dengan yakinnya aku melewati tempat yang kutuju. Ketika melewati gorong-gorong, ternyata gorong-gorongnya berbeda. Sebelumnya, kami melewati gorong-gorong ketika mencari rumah yang ingin ayah kunjungi. Jadi, di pikiranku itulah gorong-gorongnya. Ah, ternyata salah! Ya Allah, bagaimana ini?

Aku mengikuti naluriku, sejak itu. Insya Allah, naluri ini benar. Allah swt. akan memberikan pertolongan. Aku sampai di samping rumah jihad. Hmm.. keman lagi ya aku harus pergi? Ucapku dalam hati.

Aku memutuskan untuk terus maju. Ketika sampai di pangkalan ojek, aku pun bertanya.
”pak, kalau ke jalan tinumbu dari sini lewat mana ya?” tanyaku pada bapak-bapak yang sedang berdiri.
”Dari sini, lewat panampu. Lurus saja lewati lampu merah, lurus saja terus. Nanti dapat tinumbu” ucap bapak itu.
”Terima kasih pak” ucapku sambil menganggukkan kepala sedikit untuk menghormatinya.

Aku pun mengikuti arahan bapak tadi. Walau masih was-was, aku tetap melanjutkan perjalanan. Jalanan agak sepi. Sekarang sudah pukul 9 malam. Semoga tidak nyasar lagi kali ini. Amin. Doaku dalam hati.

Akhirnya aku pun melewati pasar. Pasar itu adalah pasar yang tadi kulewati sewaktu nyasar bersama ayah kala mencari tempat yang ingin kami tuju. Alhamdulillah. Setiap kejadian memang ada hikmahnya. Allah swt. punya maksud tersendiri mengapa kita harus melewati suatu jalan terlebih dahulu.

Dengan pengalaman nyasar tadi, aku yakin bahwa perjalananku benar. Aku pun melaju dengan penuh keyakinan. Alhamdulillah, beberapa menit kemudia sampailah aku di tempat tujuan. Aku siap pulang bersama ayah.

***

Sesampainya dirumah, rasa capek, lelah dan pusing menggerogoti tubuh. Rasanya tak sanggup lagi untuk belajar. Namun, ada yang terlupa. Kerjaan mentraslate bahasa korea. Segera aku menghubungi ilham.
”Ham, minta maaf ya. translatenya belum selesai, baru sebagian yang sudah di kerja. Baru lembar pertama. Bisa besok?” ucapku.
”nda apa-apa vi. Yang ada saja. Soalnya deadlinenya sampai besok pagi” ucap ilham, temaku. Aku merasa tak enak. Aku pun mengerjakannya terlebih dahulu. Dengan tenaga yang tesisa dan internet koneksi yang berlaku sampai hari ini, aku harus menyelesaikannya segera. Aku mencoba mentranslate semuanya. Untungnya hanya 2 lembar.

Alhamdulillah, 1 jam sudah selesai. Aku mengirimkan foto-foto kepada ilham. Aku langsung mentranslate di dokumen yang ku print. Tak ada lagi waktu untuk memperbaikinya. Aku harus segera tidur. Kepala ini sudah puyeng.

Hikss… Aku belum belajar. Ayah menyarankan untuk tidur dulu. Besok subuh baru belajar. Aku pun tidur terlebih dahulu sesuai saran ayah. Aku juga tak sanggup belajar malam ini. Tubuh ini terlalu capek. mending mengademkan perasaan dan memberikan hak tidur untuk tubuh ini.

Good Night. Assalamualaikum.

Alhamdulillahirabbil`alamin.

Makassar, 11 desember 2014