Let’s To Be Guide

Bismillahirrahmanirrahim.

Hari ini berangkat pagi-pagi dari rumah. Dalam perjalanan terlihat meteran bensin. “Ah, masih ada 1 garis dari Error. Masih bisa nih” pikirku. Aku pun melanjutkan perjalanan. Aku melewati jalanan yang biasa kulalui. Entah mengapa hari ini serasa bannya kempes. Tapi ternyata tidak. Alhamdulillah.

Sebelum berangkat, aku menyempatkan diri untuk mengerjakan tugas rumah. Apalagi kalau bukan beres-beres kamar, cuci piring, dan menjemur pakaian. Yah, begitulah kerjaan pagi itu. Yang jelas harus bisa meninggalkan rumah dengan sedikit rapih.

Pukul 10-an di pagi hari, aku sampai di kantor. Seperti biasa mengucapkan salam, tak ada orang yang terlihat di FO. Di kantor cuman ada OB, staff markenting, dan teacher coordinator. Hari ini aku sengaja cepat datang, biar bisa pake wifi gratisan untuk menyiapkan lesson planku. Sekalian di pake buat keperluan pribadi, hihihihi

Siang menjelang, perut ini mulai merasa tak enak. Rasa laparpun menggerogoti. Awchhhh… sakit bingits, getirku.

Aku mengajak mereka untuk makan bersama-sama siang itu. Bayarnya sendiri-sendiri pastinya. Kami makan nasi gorengyang di jual di warung seberang. Warung itu adalah warung langganan kami membeli nasi goreng. Warungnya tepat di depan kantor kami.

oh iya, pagi ini dapat tawaran untuk jadi guide. Asyyiikkk.. Paling senang tuh pas temanku bilang kalau orang yang bakalan di guide adalah orang korea. Asyiikk bingits.. Horeeee.. besok punya kesempatan untuk bisa ngobrol sama orang korea. Bisa practice juga nih bahasa koreaku. Kan aku bisa berbahasa korea, walau masih belum lancar sih. hehehe..

Berita ini sangat mengisi hariku. Aku di hubungi sama temannya temanku yang butuh bantuan guide itu. Kala kami berbincang, ia berkata bahwa jam 7 sudah harus di bandara. Busyiiieeetttt… jam 7 pagi, gumamku. Tapi tak apalah. Demi korea, badai apapun akan di usahakan. Aku pun menyanggupi semua persyaratan.

Ia lalu menjelaskan beberapa hal. Hal pertama yang harus dilakukan adalah menjemput di bandara dan membawanya langsung ke siloam. Orang korea itu akan melakukan check-up di sana. Setelah itu bisa kemana saja, tergantung pada yang bersangkutan.

Aku pun membuka sebuah website untuk mencari informasi teentang makassar. Kan malu kalau ditanya ngga bisa jawab. Anggap saja ini salah satu persiapanku. Aku harus benar-benar mempersiapkan diri. Apalagi ini kali pertama akan menjadi guide secara formal.

Hati ini dipenuhi rasa gembira saat itu.Tiba-tiba saja ada BBM yang masuk. Aku membukanya. Ternyata dari ririn, yang kini menjadi temanku itu, membawa kabar. Entah aku harus senang atau gundah. Ia mengatakan bahwa tiba-tiba ngga butuh guide dulu. Hati ini sedikit kecewa. Namun tak apalah. Berarti ngga harus skip kelas bahasa korea buat besok. Yaeah.. semangat aja deh walau ngga jadi juga.

Untuk menghilangkan rasa resah dan gundah, aku memakan ice cream bersama teman-teman kantor. Ice cream yang tak jauh dari tempat kami bekerja lumayan enak. Aku sangat suka ice cream yang menggunakan cone. Enak bingittsss.. Rasanya mau nambah lagi.. lagi.. dan lagi..

***

Aku pun mengajar 2 kelas. Kelas sore (4.45) dan kelas malam jam (7.00). Waktu mengajar English for teenagers adalah 90 menit. Sebelum jam 7, aku dan staff admin pergi membeli sushi. Aku hanya menemani beliau. Ketika aku kembali sudah jam 7. Namun, yang terjadi adalah murid-murid yang belum datang. Aku pun baru bisa ngajar setelah pukul 7.15 malam. Di kelas yang ada cuman 4 orang. Tak apalah. Mari semangat mengajar ^^

Setelah mengajar, aku makan sushi. Lalu membereskan barang-barangku dan berlalu pergi. Aku pulang bersama my teacher coordinator. Mala ini aku tak menginap di rumah. aku meninap di tempat kakak yang ke-4. Tempatnya adalah di JILC Toddopuli. Jadi aku langsung cusss menuju ke Toddopuli.

Di toddopuli ngantuk menyerang. Aku sungguh ingin tidur. Bahkan disaat tulisan ini aku tulis. Ngantuknyaaa minta ampun. Eh, sudah dulu yaa.. kisah hari ini. Ngantuk bingitssss…

Alhamdulillah ^^

Makassar-JILC, 4 Desember 2014