Jangan jadi Deadliner

Bismillahirrahmanirrahim.

Hari ini adalah hari selasa. Tanggal 15 Juli 2014 adalah deadline recruitment penulis buku non-fiksi penerbit diva. Seharian ini aku berusaha untuk menyelesaikan tulisanku. Draf buku yang akan aku kirimkan ke penerbit diva. Aku mengerjakannya sejak jam 1 malam. Alhamdulillah sekarang sudah selesai.

Kendala terbesar adalah internet connection. Sekarang waktnya untuk mengirim karyaku. Ya Allah bagaimana ini? gumammu dalam hati. Naskahnya sudah harus dikirim. Dari tadi aku mencoba menggunakan modemku. Entah mengapa selalu no internet access. Beginilah nasib internet unlimited.

Aku lalu tidur sebentar setelah sholat magrib. Berharap setelah bangun bisa menemukan internet connection yang bagus. Berharap modemnha bisa bekerja dengan baik. Amin. Aku pun teerbangun sekitar pukul 8. kakakku telah berkumpul dirumah. Mereka semua sudah pulang dari bekerja.

Pas bangun “Hore ada kue”. Kebiasaan yang buruk. Aku pun menyantap kue itu. Kue donat bertabur gula halus, besar, dan enak. “Ahhh..” aku mengeluh kesakitan. Gigi atas sebelah kiri agaknya kurang sehat. Ia tak mampu memakan makanan keras ataupun padat. Sedikit saja bersentuhan dengan makanan atau gigi bagian bawah, sakitnya akan terasa.

Mengapa hari ini rasanya kesungguhanku di uji. Apakah aku benar-benar berniat atau tidak? Aku pun mendekati laptop kembali. Kupasang kembali modem untuk mencoba konek. Apalah mau dikata. Keadaannya sama saja. Tak ada yang berubah. Ya Allah sekali lagi bagaimana ini? Aku lalu mengganti kartu perdana yang kugunakan. Katanya kakakku punya kartu dengan intenet 9GB. Tapi ternyata tak mau juga. Sebenarnya ia sudah berkata sebelumnya kalau kuotanya hanya 500 untuk 7 hari dan sepertinya begitu seterusnya. Quota ini hanya cocok digunakan di HP bukan untuk connect di laptop.

Pas aku coba, rupanya quotanya memang habis. Aku pun lalu berpikir. Kakakku menyarankan untuk pergi ke Café depan dekat rumah. Awalnya ragu dan tak mau. Soalnya harus bayar. aku pun melanjutkan beberapa PR tulisan yang belum sempat aku tulis 2 hari yang lalu. Akhirnya jadilah 2 tulisan. Waktu sudah menunjukkan pukul 9.45pm.

Aku mulai berpikir lagi. Aku memutuskan untuk melanjutkan perjuanga. Ini harus diteruskan, keyakinan dan kesungguhan sednag di uji. Aku pun memasukkan barang-barangnku dan laptop. Segera setelah me-hibernet laptop, kakiku melangkah menuju ke café itu. Aku harus memantapkan niat.

Sesampai disana, segera ku keluarkan laptop mungil yang sennatiasa menemaniku menulis. Berkatnya goresan-goresan kataku dapat tertuliskan. Mari online.
“mau pesan apa?” tanya pelayan café itu. Dulu aku sudah sering nongkrong di kafe ini. Engtah untuk meeting ataupun cuman untuk mendapatkan internet gratis. Walau makanan harus bayar, hehehe.
”Ada fried tofu?” ucapku sambil melihat kearahnya dan memengang menu. Makanan ini adalah makanan favoritku di kafe ini. Selain enak ia juga empuk di mulut.
”Mau rasa apa?” tanyanya lagi. “Balado? BBQ?” Lanjutnya sambil menyiapkan colokan listrik untukku.
”Hmm.. BBQ.” ucapku. Aku lalu tersenyum padanya. ia pun berlalu menuju tempat pemesanan. Tak lama pelayan cewek dengan kulit agak gelap itu datang kembali.
“Maaf, tahunya tidak ada” Ucapnya sambil menyodorkan menu kembali. Aku mengambil menu itu.
“Fried kentang saja kalau begitu. rasa BBQ” Ucapku sambil memberikan menu itu padanya.
“Passwordnya apa?” Tanyaku sebelum ia beranjak.
“Freshxxx” ucapnya dan ia pun berlalu pergi.
Aku mencoba mengkonekkan laptop pake wifi café ini. Entah mengapa tak bisa? Ia memita troubleshooting problem. Hmmm….. ada apa ini? hatiku kembali was-was. aduh, kenapa ngga bisa konek? Gumamku dalam hati.

Aku mengecheck di bagian koneksi. Tulisannya “Connecting”. Aku mencoba dan mencoba beberapa kali namun hasilnya tetap sama. Aku mencoba mematikan wifi laptopku dan menyalakan kembali. Hasilnya tetap sama. Huuuhhhhh.. desahku. Kucoba menangkan pikiran.

Aha.. otakpu terpikir sesuatu. Sepertinya masalahnya di bagian password. Conecction sudah terhubung dengan password sebelumnya. Ini harus diganti. Aku pun mencoba masuk ke propertis connection untuk Café Fresh. Ternyata benar, masalahnya adalah itu. Aku pun mengganti passwordnya di bagian security. Clik OK!

Aku coba mengkonekkan kembali. Alhamdulillah.. Nyambung. Yes! Hati ini mulai tenang. Harapan kembali datang. segera aku buka google chrome. Kubuka email dan FB. Informasi tentang recruitment ada di FB. Alhamdulillah terbuka.

Dengan segera aku membaca informasi itu. Aku juga membuka informasi lomba yang lain lalu aku save. Sebelumnya aku hanya menyimpannya dalam bookmark agar mudah diakses kembali jika butuh. Tak mau kejadian ini terulang lagi. Ini agar aku tetap bisa mengakses informasi dari web tanpa harus konek terlebih dahulu.

Setelah membaca baik-baik aku pun mengirim email. CV dan draf naskah buku aku attach satu persatu.
”Bismillah.” Aku pun mengucapkan basmalah lalu meng-klik tombol “Send”.

Email sudah terkirim. Alhamdulillah. Syukur atas izin-Mu ya Allah. Kejadian ini benar-benar memberikan banyak pelajaran.

1. Jangan suka menunda-nunda. Aku tahu informasi ini sejak tanggal 7 juli 2014. Karena kebiasaan menunda-nunda akhirnya di kerjanya tanggal 15 juni. Begini-nih kalau jadi deadliner. Bagi yang membaca ini jangan jadi dearliner ya.
2. Kita tak tahu halangan apa yang akan terbentang di hadapan kita. Jika kita menyelesaikannya 2 atau 3 hari sebelum deadline mungkin masih bisa diperbaiki.
3. Save informasi dari website. Jangan cuma di bookmark. Agar jika tak bisa online masih bisa diakses. Intinya Bookmark + Save.

Terima kasih ya Allah. Hari ini Engkau memberikan pelajaran berharga untuk. Semoga dapat membuatku jera. Semoga aku bisa mengingat dan mengamalkan yang baik. Semoga bukunya bisa lulus dan dicetak. Banyak yang beli dan membacanya. Bisa menembus pasar dan menjadi best seller. Jadinya bisa jadi orang yang bermanfaat & punya amal jariah. Amin. Amin. Amin yaa rabbal alamin.

Alhamdulillahirabbil`alamin.

#Perjuangan menjadi penulis