Menguji keyakinan

Bismillahirrahmanirrahim.

gagal! Kata ini cukup mengusik hati. Beberapa kali aku melakukan sesuatu namun gagal. Tapi kata gagal itu aku ubah dengan keyakinan positif. Ini bukanlah gagal namun bukan jalan terbaik Untukku. Aku meyakini itu. Namun kembali keyakinan akan di uji. Apakah benar seperti itu adanya? atau hanya keyakinan semu?

Hari itu keyakinanku di uji kembali. Selama ini, aku selalu berusaha mencari pekerjaan. Namun apa daya, pekerjaan itu menolakku. Sudah kutebar lamaran dimana-mana. Tak ada satu pun panggilan. Kadang jatuh di tengah pertempuran. Lalu mencoba lagi pertempuran lain.

Kala itu aku mendaftar di sebuah perusahaan BUMN. Awalnya antara mau dan tidak atau mungkin hanya ikut-ikut. Mencoba untuk memulai kembali pertempuran ini lagi. Sudah lama tak bergabung. Kali ini mari kita coba. Aku pun mulai mempersiapkan senjataku. Teman-teman turut membantu karena informasi itu hanya datang dari mereka.

Kami pun bersama berjuang. Tahap pertama, kami sama-sama lulus. Tahap ke-2 seorang teman gugur. Tahap 3 alhamdulilah masih bisa bersama. Ketika keyakinan ini mulai tumbuh bahwa inilah jalanku. Oke, aku akan berjuang sebaik-baiknya kali ini. Aku mempersiapkan diri menghadapi pertemburan ke-3 itu. Tahap 4, apalah daya Allah swt. tak mengijinkan untuk bertempur lagi. Saat harapan terbersit, ketika itulah diri di uji.

“Yah, sudahlah..” bukan takdirnya. Pasti ada jalan lain. Ujian sesungguhnya adalah apakah kita benar-benar pasrah? hmm.. bisa jadi… bisa jadi.. Tapi bukti keyakinan itu adalah ketidakputusasaan.

Aku baru yakin bahwa keyakinanku akan kerelaan dan Allah swt. tahu yang terbaik, ketika aku memulai sesuatu yang baru. Ya, kini aku memulainya. Alhamdulillah.. berarti keyakinanku bekerja.

Mari mencoba pekerjaan baru. Menulis, pikirku. Aku pun mulai menulis dan memperhatikan blog yang sudah lama tak terjamah olehku. Lalu bergabung di group para Ibu-ibu doyan nulis di makassar. Ini untuk menabah kerajianan dan motivasi untuk tetap menulis. Karena bergabung dengan komunitas yang hobinya sama membuat kita tambah semangat melakukan apa yang kita sukai.

Disana keyakinanku di uji lagi. Aku beruntung bergabung disana. Itulah pikiranku. Banyak informasi bermanfaat yang aku peroleh. Lomba-lomba menulis tertulis di bagian paling atas. Informasi itu terus bertambah dan bertambah. Aku mulai meliriknya. Kujajaki satu-satu. Lalu kucatat semua yang membuatlu tertarik.

Aku pun mengikuti lomba pertamaku. kisah Ke-ikut sertaanku, aku lukiskan dalam tulisan yang berjudul “Pertama kali ikut lomba menulis”. Perasaan ini bersemangat. Aku menuliskan 2 tulisan untuki ikut lomba tersebut. Apa daya, Allah swt. tak lagi berkenan.

Tulisanku tak masuk dalam list keikutsetaan. Tapi tak apalah, ini bukan saatnya. Keyakinanku akan Allah swt. akan memberikan yang terbaik disaat yang tepat. Aku hanya harus menunggu. Kekecewaan agaknya menghampiri. Ini lah ujian keyakinan.

Ah, kutepis itu. Lalu aku mencoba lagi. Inilah saat keyakinan itu bekerja kembali. Saat dimana aku memulai dan mulai kembali setelah gagal dalam urusan yang satu. Jatuh-Bangkit-Jatuh-Bangkit….

“Yakinlah Allah swt. akan memberi jalan yang terbaik. Buktikan! Aku sudah membuktikannya. Saatnya untukmu”

Alhamdulillahirabbil`alamin ^^