Pertama kali Ikut Lomba Menulis

Bismillahirrahmanirrahim.

Baru saja masuk ke group IIDN Makassar di FB. Di sana terdapat banyak informasi update. Salah satunya tentang informasi lomba. Aku pun mulai menjajakinya satu demi satu. Aku membaca syarat & ketentuan lomba. Namun, beberapa di antaranya tak bisa aku ikuti. Beberapa pun sudah mendekati bahkan melewati deadline. Hmm.. sepertinya memang belum di takdirkan.

Ada sebuah lomba yang membuat hati ini tertarik. Tiba-tiba saja hatiku tergerak. “Ayo ikut.. ikut..” Rasanya iya bergumam demikian. Baiklah mari kita memikirkan ide. Lomba tersebut adalah Lomba menulis dengan tema “Cinta Al-qur’an”.

Kubaca syarat itu satu demi satu. Aku pun mencoba mengikuti langkah demi langkah.

Tulisan ini baru saja di tanggal 4 Juli lalu ketika aku membukanya. Di sana sudah tersebut sekitar 8 nama yang telah mendaftarkan karyanya. Wah, bisa nih. Hatiku tergerak dan mulai mencari-cari ide. Tekatku pun sudah terbulatkan ikut berpartisipasi. Let’s create A story.

Dua hari aku memikirkannya. Akhirnya ide itu pun datang. Jemari tanganku mulai menulis di lembaran baru di Laptop.  Ia mulai menekan tombol-tombol huruf di keyboard laptop kecil ini. Cerita itu mengalir begitu saja. Tak sadar aku telah menyelesaikannya. Alhamdulillah jadilah satu ceritaku.

Cerita ini harus terdiri dari 300 – 500 kata. Karena asyiknya menulis ceritaku hampir mencapai 1000 kata. Aku membacanya kembali. Berharap ada kata yang dapat dihapus. Namun, tetap saja jumlahnya masih lebih dari 700 kata. Hmm.. bagaimana ini? Tak ada lagi kata yang bisa aku hapus. Dengan nekat aku mengikut sertakan tulisanku yang berjudul Tanda cinta Ibuku dengan mengshare di twitter @syaamil_Quran. Aku menunggu dan menunggu. Sekali-kali aku mencheck twitter itu. Siapa tahu saja tulisanku telah di approve. Artinya tulisan tersebut telah di re-tweet di twitter.

Waktu demi waktu berlalu. List peserta sudah di update tanggal 7 Juli 2014. Tanggal dimana aku telah mengshare tulisanku itu. Tapi apa daya namaku tak ada dalam list. Wajarlah karena memang tak sesuai aturan. Memang takkan bisa di loloskan.

Hatiku pun tergerak kembali. Aku mulai menulis cerita lain. Aku teringat ketika kuliah dulu aku mengidam-idamkan sebuah Al-Qur’an. Al-Qur’an yang dimiliki oleh hampir semua temanku. Namun Al-Qur’anku tak sama. Kepunyaanku lebih besar dan agak berat. Ini membuatku tak mampu membawa Al-Qur’an kemanapun pergi. Lalu ku abadikan moment itu dalam tulisan: Terima kasih Teman.

Aku mengikutkan tulisan ke duaku itu. Aku pun melakukan langkah yang sama, sesuai aturan yang berlaku. Insya Allah, tulisan ini sudah mengikuti aturan. Aku sudah mencheck lebih dari 3 kali. Hal ini aku lakukan guna memastikan bahwa tidak ada kesalahan lagi dalam tulisanku.

herviana @herviana_k · Jul 9

ikut lomba menulis "Cinta Al-Qur'an" @Syaamil_Quran @ForumPBA ini linknya: http://evhykamaluddin.blogspot.com/2014/07/terima-kasih-teman.html … Terima Kasih :D

Itulah tanda bukti ketika aku menshare tulisan kedua itu. Deadline pengiriman tulisan adalah tanggal 10 Juli 2014. Alhamdulillah, aku menyelesaikan sehari sebelumnya. Hari ini aku mengecheck list tersebut. Wah, ternyata sudah banyak yang ikut. Tulisan merekapun bagus-bagus. Satu hal yang mengherankan dalam benakku. Mengapa namaku tak ada? Apa ada yang salah. Ku check kembali di twitter. Ternyata belum di re-tweet. Mungkinkah mereka belum melihatnya? Ataukah memang belum masuk kualifikasi?

Ku jernihkan pikiranku. Mungkin memang belum saatnya. Mungkin memang belum masuk kualifikasi. Belum di takdirkan oleh Allah swt. berada dalam list itu. Walau hanya dalam list, sesungguhnya itu sudah cukup bagiku. Namun, tak boleh kecewa berkepanjangan. Karena satu kegagalan adalah maju satu langkah menuju kesuksesan. Yang terpenting tak pernah berhenti dan putus asa. Yang penting lagi, aku menciptakan 2 tulisan. aku latihan menulis.

Hufffttt. Semangat ^_^

Alhamdulillahirabbil`alamin.