Bismillahirrahmanirrahim.
Saat berbaring tadi, tiba-tiba saja teringat tentang cerita CHSI yang lagi maraknya di tonton oleh semua kalangan terutama para wanita. Tanyangan sinetron di RCTI ini, sungguh mengundang banyak perhatian. Walau tek pernah nonton dan baca novelnya, aku tahu sebagian kecil ceritanya. Sinetron ini tentang kisah seorang Istri yang dengan sabarnya menerima kelakuan suami yang selingkuh.
Sebagian kisah ini diceritakan oleh sahabatku yang ternyata suka sekali sama CHSI ini. CHSI singkatan dari Catatan Hati Seorang Isteri yang di tulis oleh Asma Nadia. Kisah paling menarik waktu ia menceritakannya adalah ketika Sang suami memberi nama selingkuhannya di HP, Hello Kitty. Hmm.. barulah aku tersadar kala itu tentang pamor Hello Kitty yang berubah jadi jahat. hahaha..
Eh, mengingat-ingat tentang cerita ini rasanya punya pengalaman yang sama. Bukan pengalaman diriku yang di selingkuhi. Kan belum nikah. Tapi seseorang yang mengalami hal yang sedikit sama dalam cerita perselingkuhan. Aku tak mengenal wanita itu. Tapi kala itu aku tengan nangkring di sebuah café dekat dengan rumahku. Tiba-tiba seorang ibu-ibu dengan gaya gaul datang.
Tiba-tiba saja suasana hening beberapa detik. Aku terdiam. Lalu orang-orang itu mulai berteriak.
“ohh.. jadi ini orangnya” ia mengucapkannya kepada perempuan yang berdiri di depannya. Suaranya yang lantang dan logat khas makassar membuat suasana hening seakan di datangi gemuruh.
”Ada apa ini?”pikirku. Aku memperhatikan sejenak. Kadang-kadang melirik ke arah mereka, kadang memperhatikan laptop. Takut dibilang Kepo, padahal memang. Sesekali aku mecuri dengar.
Aku memperhatikan sekeliling sebelum kejadian ini terjadi. Rupanya memang sedari tadi kumpulan 4 wanita ini tengah di perhatikan. Seorang wanita yang sedari tadi di café itu sesekali melihat ke arah mereka. Namun aku tak menyangka ternya ini adalah rencana penangkapan. Mungkin para wanita itu tak menyadari bahwa dirinya tengan menjadi sasaran empuk akibat perselingkuhan. Kejadian ini baru aku sadari ketika ribut-ribut itu terjadi.
“Ambil saja, bawa ke kantor polisi. Bisa-bisanya selingkuhi suami orang” Kata sesorang diantara mereka, sambil memegang tangan si tersangka.
“We, we, suaminya itu orang we. Kenapa kau pergi pacari. Bapakku itu” Seperti sang anak dari suami yang berselingkuh itu angkat bicara. Logat khas makassar terdengar dengan jelas. ini berlangsung agak lama. Mungkin sekitar 15 menit.
Seorang lelaki datang melerai. Lelaki itu botak. Nampaknya itulah sang tersangka utama. suami yang berselingkuh. Kegaduhan kini bertambah. Suara-suara teriakan terdengar. Orang-orang hanya dapat melihat. Waktu itu hanya diriku, pegawai café, mereka, dan 2 tamu lainnya disana. Ungtungnya tak banyak orang. Sang pegawai hanya melihat tak mampu melakukan apa-apa.
Sang pemilik café datang menenangkan. Ia mencoba memberikan pengertian agar mereka menyelesaikan masalah di luar café. Karena pastinya kejadian ini mengganggu pelanggan yang lain termasuk diriku. Aku yang tengah meeting online dengan atasan jadinya teralihkan. Tak mempu berkonsentrasi karena ribut-ribut yang mereka timbulkan. Sang istri pun mengerti dan keluar dari café walau masih di area café.
Aku yang sedang duduk di luar café kala itu mendengar sedikit pembicaraan antara sang istri dan suami.
”Oh jadi itumi pak? yang begitumi yang kita suka? Kenapa bisa pak? Bisa-bisanya kita selingkuhika?” sang istri memberi pertanyaan bertubi-tubi lalu geleng-geleng kepala. Sang suami hanya tertunduk.
“bawami saja ke mamamu. Kasi liatki kalau ada selingkuhanmu. Ceraikanma, Kasi menikah saja sama dia.” sang istri melanjutkan.
“Jangan begitu ma’” ucap sang suami mencoba menenangkan.
”hah? kau sudah kasi beginika baru kau bilang jangan. Kitaji yang kasi begini pak. Kita tahu itu? Dia selalu terorka. Dia smska, dia bbmka. Kita tahu bagaimana sakit hatiku. Sekarang ketemuma orangnya. Jadi kita selesaikanmi saja. bawa saja ke mamamu dari pada saya bawa ke kantor polisi” ucap sang istri lagi melanjutkan.
Ohh.. gumamku. rupanya begitulah ceritanya.,
Di dalam ribut-ribut kembali terdengar. Ini membuat sang pemilik agak meninggikan suaranya. Akhirnya mereka pun menyelesaikan dengan segera. Mereka membawa wanita selingkuhan itu. Teman-teman yang tadi bersamanya tak mampu berbuat apa-apa. Kata terakhir adalah bahwa mereka membawanya ke rumah mertua sang istri. Mereka pun bubar. Ribut-ribut pun selesai. Akhirnya bisa melanjutkan meeting kembali dengan damai.
Cerita perselingkuhan memang kadang sering menghantui rumah tangga. Naudzubillah. Semoga nanti tak begini ya Allah. Amin. Beberapa waktu lalu melihat status Asma Nadia tentang CHSI. Ia menyebutkan betapa sabarnya seorang wanita bernama Hana. Karakter ini nyata dan ada. Kesabaran seorang istri di tengah pergulatan perselingkuhan suami. Mungkin ini lah yang dinyatakan oleh Asma bahwa istri-istri yang sedikit kesabarannya takkan mampu menjadi sosok seperti Hana.
***
Selesai
Alhamdulillahirabbil`alamin.
Saya juga gak nonton sinetronnya, baca novelnya juga gak.. Tapi tau sedikit ceritanya karena cerita ini lagi booming.. Salut ya pada Hana, bisa sabar banget padahal hatinya terluka..
BalasHapus@Arifah Abdul Majid iya Mba. Semoga kelak kita juga bisa mendapatkan kesabaran dari Allah swt. Amin :)
BalasHapus