Sabtu, 05 Juli 2014

Surat kecil untuk pemimpin

Bismillahirrahmanirrahim.
tumblr_lsadsy1XKo1qgujfno1_400
Semalam aku memikirkan banyak hal.
Hal ini senantiasa mengusik hati.
Entah mengapa jadi begini?
Tapi aku tak bisa berbuat apa-apa.
Maukah engkau tahu apa itu?
Kejadian ini selalu saja ada ketika aku berada di sana.
Ya, itulah pemandangan tak lazim namun jadi kebiasaan.
Ini jadi lazim di tengah-tengah penduduk desa maupun kota
Ketika aku memasuki, Rumah Allah swt.
Tak jarang aku mendapatinya selalu begitu. Apakah itu?
Hal kecil namun sungguh mengusik hati
Hati ini seakan menjerit karena ketidak mampuan
Mungkin kau bisa mengubahnya.
Bukankah dirimu pemimpin negeri ini?
hm, entah mengapa aku yakin dirimu bisa
Karena aku yakin Engkau mengenalNYA.
Aku memasukinya malam ini.
Aku berdiri menghadap kiblat, melaksanakan perintahNYA
Namun, miris rasa hati ini.
Orang-orang melewatiku begitu saja tanpa rasa salah.
Bukankah ini sesuatu yang tak benar.
Apakah engkau mengerti maksudku?
Baiklah kan kukatakan lebih jelas.
Bukankah kita tak boleh melewati orang yang tengah sholat?
Atau aku yang salah? Setahuku begitu.
Jika aku salah maka memang hanya DIA lah yang benar
Kebenaran itu hanya miliknya
Muncul lagi kejadian lagi yang tak pernah berubah
Aturan saf sholat yang kacau
bukankah kita harus merapat satu dengan yang lain?
Kadang aku bertanya apakah fungsi sajadah?
Mengapa kemudian membuat ruang di antara kita?
Aku sungguh bingung.
Bisakah engkau menjawabnya?
Atau engkau berpikir bahwa ini bukan bagian darimu?
Bukankah engkau yang memimpin?
Bukankah engkau berhak memberi perintah?
Lalu mengapa aku memberi ini untukmu?
Apakah itu yang terpikir olehmu?
Mengapa? hmmm.. iya mengapa?
Harusnya aku memberi ini kepada bapak ustad
Mungkin ia lebih tahu darimu.
Tapi kuurunkan niatku. Mengapa?
Karena aku terpikir siapa yang lebih berwenang?
Siapa yang lebih berpengaruh besar.
Dari sekian banyak program yang ada
Bisakah aku meminta sesuatu?
bisakah engkau membuat sebuah program?
sebuah Program penyuluhan
Judulnya “Kesalahan dalam sholat berjamaah”
Bisakah juga menyampaikan hal ini
tentang melewati orang yang sedang sholat.
Hatiku sungguh menjerit.
Mungkin pikirmu ini suatu hal kecil
Tapi bukankah hal kecil ini yang membuat sesuatu menjadi besar?
Bukankah sholat harus disempurnakan?
BUkankah kita harus membentuk barisan yang lurus?
Lalu seperti apa barisan yang lurus itu?
Aku bertanya-tanya, barisan lurus dalam sholat
Bagaimanakah itu? Benarkah yang aku dapati ini.
Setahuku tak boleh ada ruang diatara kita
Kaki-kaki merapat satu sama lain membetuk baris lurus
Segalanya simetris, lebih indah
Lalu yang terjadi apa?
Tahukah dirimu? Aku yakin kau tahu.
Aku lalu berpikir apakah memang semua begitu?
Ataukah hanya disini?
Hmm.. tidak.
Ada sebuah tempat dimana barisan itu benar-benar sempurna
Berdiri tegak dan kokoh berkesinambungan
Aku pernah melihatnya.
yah walau itu hanya di sebuah foto.
Tapi itu nyata. Tidakkah mata ini melihat keindahan?
hmm.. ya aku rasa ia. apakah kau juga begitu?
Ah, aku bergumam seakan kau pernah melihatnya.
Tapi aku rasa ia. Jika dirimu pernah kesana.
Mengunjungi Baitullah dimana rahmat bertebaran
Apakah ini masih hal kecil?
Bukankah sholat itu adalah tiang agama?
Lalu jika salah maka akankah tiang itu berdiri tegak?
Bukankah tiang itu yang akan menopang segalanya?
JIka ia tak kokoh, bukankah akan roboh dengan mudah?
Yang aku tahu itu.
Lalu bukankah pemimpin ada untuk membangun bangsa?
Bukankah ingin mencerdaskan bangsa?
Apakah hal ini masih dianggap remeh?
Bukankah ini suatu kebodohan?
Bagaimana menurutmu?
Lalu kemana kecerdasan itu?
Aku mendengar ceramah
Namun Jarang sekali diberitakan tentang ini
Padahal teamat jelas di depan mata
Mungkinkah aku yang salah.
Bisa jadi, karena aku hanya manusia biasa
Sekali lagi kebenaran itu hanyalah milikNYA
Jika memang aku salah, maafkanlah
Jika ada sedikit kebenaran, maukah melihat sedikit itu?
Walau hanya sejenak.
Mungkin akan ada hal besar yang ditemukan
Jika benar adanya, maukah membuat program itu.
Aku akan menjadi orang pertama dengan sukarela
Aku berharap bisa terdengar
Terutama saat ini bulan suci ramadhan.
Aku berharap berita ini akan selalu di sampaikan
Terutama di awal Ramadhan.
Agar sholat berjamaah dapat lebih sempurna
Dan barisan indah itu terasa
Ikatan pun semakin kuat.
Hmmm.. salah alamat? Masih itukah
Sekali-kali aku tahu apa yang aku lakukan
Aku tak salah alamat
Surat ini kau tujukan kepadamu
Pemimpinku, Pemimpin negeri tercinta
Dan aku yakin aku tak salah
Karena kau orang yang tepat.
Alhamdulillah..
Akhirnya jeritan hati tersampaikan
Semoga Allah swt. senantiasa memaafkan
Memaafkan kebodohan hambaNYA ini
Dan aku juga memohon maaf
jika diri ini ada salah.
wallahua’almbisawab.
Alhamdulillahirabbil`alamin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah mampir. Semoga bisa bermanfaat selalu :) Amin.
Jangan lupa komentarmu ya, karena komentarmu adalah semangatku untuk terus berbagi ^^)

Komentar yang mengandung SARA, link hidup, dan spamming akan dihapus ya.. Terima kasih atas perhatiannya :)