Selasa, 15 Juli 2014

Bertemu Bapak

Bismillahirrahmanirrahim.

tumblr_ls23pqmHMe1qk71y9o1_400Hari ahad semua kakak yang tinggal bersamaku libur. Kami pun berencana berkunjung ke tempat bapak. Bapak saat ini sedang mengerjakan rumah kakak yang direnofasi bersama tukang yang juga merupakan keluarga dekat kami. Tempatnya kir-kira menempuh satu jam perjalanan.

“Jam berapa kita berangkat?” Ucapku yang masih di depan laptop. Aku melihat jam, waktu sudah menunjukkan pukul 11 lewat.
“Habis mandi kita berangkat. Makanya pergi mandi sana” ucap kakakku yang ke-2. Kami 5 bersaudara. 4 orang di Makassar, sedangkan 1 lagi yang paling tua, tinggal di daerah palopa. Dengan segera aku beranjak dan memasuk ke kamar mandi.

Sebelum mandi tadi, kakakku yang ke-3 datang mmebawakan motor. Karena hari ini dia bekerja jadi tak dapat ikut bersama kami. Kakakku yang ke-3 ini tinggal bersama suaminya di daerah Antang. Ia bekerja di toko bunga. Setiap hari dia sangat sibuk bekeja karena banyak orderan di tempat kerja. Semangat kakak.

Akhirnya semua selesai mandi. Kakak ke-2ku duluan berangkat. Bersama sang suami dan anak ia akan menonton di bioskop terlebih dahulu. Sedangkan aku dan kakakku yang ke-4 pergi bersama. Kami mengambil uang di ATM terlebih dahulu setelah sholat dzhuhur.

“Yah, tidak ada bensinnya”  ucapanya yang tengah memboncengku.
“Oke, kasi turunma di mari. Terus beli bensin. Kita ketemu di depan agung” ucapku. Supaya iya tak perlu mutar-mutar untuk menjemputku. Tak apalah aku jalan kaki dari Mari ke Agung. Toh tinggal nyebrang. Move on dikit tak apa.

Kami pun berangkat. Ditengah perjalanan tiba-tiba ia meminggirkan motor.
”kenapa berhenti?” Ucapku heran dan kebingungan. Kenapa ia harus berhenti saat itu. Ia tak menjawabku. Ia langsung saja mengerluarkan telfon genggam dari tas. Ohh rupanya ada telfon.
”Hallo” Ucapnya.
”….”
”Dimana? Selesaimi? Jadi kemanaka ini?” Ini kata-kata yang terdengar dari mulutnya. Entah apa yang mereka bicarakan.

Selepas menelfon, ia pun menutup telfon dan memasukkan telfon genggam kembali. Kami pun melunjur kembali. Let’s go. Kami menuju ke GTC. Disanalah terdapat hypermart tempat belanja. Sesampainya disana, kami langsung memasuki arean parkir motor dan memarkir. lalu menuju ketempat yang di tuju.

Saat memasuki mall GTC, sempat singga sebentar di Matahari. Berbelanja di Hypermart cukup mahal ternyata. Tapi mau apa lagi, kami sudah disini. kami pun berbelanja kebutuhan buka puasa dan makanan untuk bapak. Berharap makanan sedikit itu agak membantu untuk mencukupi kebutuhannya beberapa hari kedepan. Setelah belanja, kami pun meluncur kembali.

Jalanan sungguh tak bagus. Lubang rasanya dimana-mana. Errrr.. tapi tak apalah. Hantam saja jalanan. Ini takkan menurunkan niat untuk bertemu bapak hari ini. Insya Allah bisa sampai. Ada juga jalanan yang sedang di perbaiki. Jadinya agak sedikit macet. Pemandangan indah di jembatan ketika kami lewati sedikit mengobati.

Ditengah perjalanan kami tiba-tiba melihat kakak dan suami serta anaknya dipinggir jalan. Kami pun berhenti juga, walau agak jauh sedikit. Tapi mereka masih terlihat dari situ. Aku lalu melambaikan tangan.

“Kenapa mereka berhenti?” pikirku lalu kutanya ke kakakku. Aku terus melambaikan tangan.
”Diliat jaki itu?” Ucap kakakku yang tengah berdiri di sampingku.
“Entahlah…” Ucapku.

Aku pun berinisiatif untuk jalan kearah mereka. Walau terasa lelah setelah berbelanja di Mall tadi. Akhirnya aku sampai di tempat mereka. aku bertanya ke pada kakakku yang sedang duduk di atas motornya.
”Kenapa berhenti?”
”Bocor bannya”ucapnya. “Tunggui ambo” lanjutnya lagi. Aku mengangguk.
”Dimana ada bengkel? Nabilang linda ada bede” Tanyanya sambil melihat kearahku.
”Nda taumi. Mungkin disana.”Aku menunjukk kearah aku berhenti tadi. kami pun menunggu bapak datang. Ambo adalah panggilan kesayangan kepada bapak kami.

Kakakku yang sedang berdiri di tempatku berhenti tadi kini mengendarai motor menuju ke arah kami.
“Saya cari dulu kesana” Ucapnya. ia pun meluncur kembali. Kami masih disitu menunggu bantuan.
Tak lama ia kembali. “Tidak ada yang buka. Hari minggu ini” Ucapnya ketika sampai di tempat kami.

Rasanya lama sekali menunggu bapak. Kakak pun menyuruh kami adik-adiknya berangkat terlebih dahulu. Jika ada bengkel atau las ban kami disuruhnya untuk menelfon. Aku pun berangkat. Aku memperhatikan kiri dan kananku. Kali saja ada bengkel atau tempat las. Sepanjang perjalanan aku tak menemukan satu pun, yang ada hanya pompa ban. Itu pun tak buka.

Akhirnya kami sampai di rumah. Walau hampir tersesat. Alhamdulillah sampai juga. Disana ada pekerja yang sedang menyusun bata-bata. Aku tak menemukan Bapak.
”Mana amboku?” tanyaku.
”Berangkatmi itu ke lampu merah” ucapnya. Hah, lampu merah? Memang ada lampu merah. Setahuku sepanjang jalan dari tempat kakakku tak ada lampu merah. Aku pun menelfon ayah tapi tak diagkat.

Lama menunggu. Ada telfon dari kak lina. Ia menyuruh kakakku yang satu menjemputnya. Aku mencoba menelfon lagi ke bapak. Alhamdulillah diangkat.
”Ambo dimana?” Ucapku di telfon.
”darika lampu merah. Menuju kesanama. Tunggumi” ucapnya.

Aku pun geleng-geleng kepala. sepertinya ia kurang jelas mendengar. maklum sudah agak tua dan HP yang ia pake speakernya tidak terlalu bagus.

Sudah hampir jam 5. Harus sholat ashar segera. Aku pun mengambil wudhu lalu sholat. Selepas sholat, mereka pun datang. Bapak belum datang. nampaknya ia membawa motor tadi ke bengkel. Bapak lebih tahu daerah ini dari pada kami.

Hufffttttt.. Panas sekali kamar ini. Aku pun mengambil udar segar di luar. Tak lama bapak[un datang. Alhamdulillah. Senyum menyambut, lalu mencium tangan.

Rindu Bapakpun tersampaikan. Kini kami bertemu kembali :D

Love You Ambo Hati merah

Alhamdulillahirabbil`alamin.

#FamilyTime

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah mampir. Semoga bisa bermanfaat selalu :) Amin.
Jangan lupa komentarmu ya, karena komentarmu adalah semangatku untuk terus berbagi ^^)

Komentar yang mengandung SARA, link hidup, dan spamming akan dihapus ya.. Terima kasih atas perhatiannya :)