Kamis, 17 Juli 2014

Gigi.. Oh Gigi..

Bismillahirrahmanirrahim.

Seharian rasanya aku berbaring. Sejak kemarin gigi ini sakit. Nyut.. nyut rasanya. Makan tak enak bahkan tak bisa merasakan apa-apa. aku tak sanggup mengunyak. Makanan itu aku masukkan saja di mulut. Mencoba mengunyah sedikit demi sedikit walau sakit itu terasa. Kadang harus aku telan saja makanan itu. Lalu memasukan air kedalam mulut membuatnya masuk ke perut.

Ini sudah terjadi ketika sahur hingga buka puasa pun masih sama sakitnya. Mungkin lebih sakit lagi. Ya Allah.. gigi ini sakit sekali. Sesekali aku mengeluh. Sesekali mengeram kesakitan. Kadang juga tak kurasa jika sedang memikirkan hal lain. Obat paling mujarab kala itu adalah tidur.

Magrib menjelang, Alhamdulillah buka puasa. Akhirnya bisa juga menelan air. AKu ternyata tertidur lagi setelah sholat magrib. Baru tersadar ketika ayah datang. Ia membangunkanku. Mungkin sekitar pukul 7 lewat sebelum jam 8. Aku sempat melihat jam dinding yang terletak di atas pintu.

Arrrggghhhhhhh… sakit.

“Ambooo.. sakit gigiku” Ucapku sambil memegang pipi yang kesakitan. Aku mengatakannya dalam bahasa bugis.

Nyut-nyut-nyut-nyut

Tak bisa rasanya berhenti mengeram. Rasa sakit ini terasa sekali. Aku menjelaskan kepadanya apa yang terjadi pada gigiku ini. Rupaya ada gigi belakang yang punya 2 gigi. Kalau orang bugis bilang “Cilarung”. Awwww.. sakittttttt..

Ayah pun memeriksanya. Awalnya ia tak percaya. Tapi akhirnya ia pun percaya juga. Aku memperlihatkannya dengan menarik mulut kiri lebar-lebar kebelakang hingga gigi itu terlihat. ayah pun menyentuhnya. “Aww.. sakit” geramku.

“Jangan makan yang panas-panas? Itu yang bikin sakit gigi.” Ucap ayah yang tengah berada di depan dispenser di dalam kamarku.
“oh iya kah? Masa? saya suka minum air panas-panas” ucapku dengan nada agak kaget. Sebenarnya sukanya minum air hangat, tapi untuk standar kakakku itu bukan air hangat tapi air panas.
“dari mana kita tahu?” Tanyaku yang sedang berdiri disampingnya.

“Kata dokter begitu. Dulu pernah periksa gigi. Dokter bilang yang bikin sakit gigi itu yang panas-panas.” Jawabnya dalam bahasa bugis. Walau sedikit ragu, tapi aku tetap percaya akan ucapannya.

Tak lama aku berbaring kembali. Kakak-kakakku ternyata sudah di rumah. Baru tersadar ketika bangun kembali. Aku meceritakan padanya tentang sakit yang kurasa. Tapi apa yang terjadi? Mereka malah sedikit meledek. Walau bercanda, tetap saja akulah yang merasakan sakit itu bukan mereka.

Ahhh.. waktu sudah pukul 10 malam. Waktunya untuk sholat. Aku belum sempat sholat isya tadi. Sekarang harus sholat dilanjutkan dengan tarwih. Sesekali aku menggeram kesakitan lagi. Kakakku meledek kembali. Tak terasa aku berteriak walau suaranya agak kecil. Air mata tiba-tiba jatuh. Huh? Aku menangis karena ledekan itu.

huh.. (desahku)

Aku menyeka air mata yang sempat jatuh. “Hay, waktunya sholat” ucapku dalam hati. Aku berusaha sekuat mungkin menahan rasa sakit. Sholat adalah kewajiban. Tak boleh di tinggalkan. Apatah lagi ini bulan Ramadhan. pahalanya banyak, sedikit perjuangan tak apalah. Anggap saja salah satu pembuktian.

Ketika melihat kebawah. Rasanya gigi ini teramat berat dan ingin jatuh bersama tubuh. Tapi entah dari mana energi itu berasal, akhirnya aku bisa menyelesaikan juga hingga witir. Rasa lapar sedikit menyerang. Kakakku mulai menyarankan meminim obat. Sebelum sholat aku sempat memeriksa obat apa saja yang ada. Mereka merekomendasikan meminum “Ponstan” obat sakit gigi. Mereka meminum itu juga jika sakit gigi.

Aku membaca nama obat satu-satu dengan suara pelan. Ketika memeriksa di tumpukan obat, tak kutemukan barang yang dimaksud. Hmmm.. ya sudahlah. Mungkin memang harus tidur lagi. Aku berencana untuk tidur tapi rasa sakit ini tak tertahankan.

arrrggg.. awww…

Aku menggeram beberapa kali. Kadang memukul-mukul pipi. kadang mencoba menekan gigi. Walau akan sakit tapi setelah itu akan agak mendingan beberapa detik.
“Minum itu catafon. itu obat sakit gigi.” ucap kakakku yang tengah berbaring di spring bed. Aku hanya diam. Untuk meminum obat aku memang selalu berpikir-pikir.

Sakit ini sudah sangat keterlaluan. Aku harus minum obat. Tapi harus makan dulu. Aku pun menyiram indomi dan memakannya. Paling tidak perutku ini terisi. Setelah itu, kuminumlah obat bulat kecil berwarna pink tua itu. Bismillah, semoga bisa sembuh. Amin. Insya Allah. Pikirku ketika meminum obat itu.

Kutepiskan keraguan. Hanya Allah swt. yang mampu menyembuhkan. Manusia hanya bisa berusaha. Satu hal yang patut di syukuri bahwa yang sakit hanyalah gigiku. Aku masih bisa makan, minum, tidur, berjalan, dan melakukan aktivitas lainnya . Meski kadang agak sakit tapi tetap saja ini patut untuk di syukuri. Alhamdulillah.

Sahurpun tiba. AKu terbangun ketika kakak membangunkanku.
“Dingin kan nasinya” ucapnya ketika membangunkan.
Sebenarnya masih terasa mengantuk kala itu. Aku pun mencoba membangunkan kakakku yang satu lagi. Namun ia tak kunjung bangun. Akhirnya aku juga yang meyiapkan nasi itu di piring. Biar pas makan tidak terlalu panas.

Waktu sudah pukul 4 lewat 10 menit sepertinya. Aku melihat jam itu samar-samar. Kami pun makan bersama. AKu, ayah, dan kakak menikmati makanan kami.

Awww.. panas.

Tak sabar ingin makan. Sebentar lagi imsak. Makanannya masih panas. Eh, gigiku agak mendingan. Nyut-nyutnya tak lagi terlalu terasa. Hore, Alhamdulillah. Sepertinya obatnya bekerja. “Terima kasih ya Allah. Engkau sungguh baik. Semoga bisa menjalani puasa ini dengan baik hari ini.” gumamku dalam hati. Aku tersenyum. Walau masih sering terasa tapi tak seperti kemarin. Sekali lagi Alhamdulillah ya Allah ^^ I love you Hati merah

Alhamdulillahirabbil`alamin.

NB: Hampir lupa ngasih saran. jangan lupa mandikan gigi deh sebelum tidur. Maksudnya Gosok gigi sebelum tidur biar kagak ngerasain apa aku rasa. Sakit banget lhoooo.. jadi buat kamu-kamu yang belum ngerasain sakit gigi, jangan sampe deh kamu ngerasain. Percaya! ngga enak abisss..

#NgaAda SakitYangMenyenangkanKecualiPura-puraSakit

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah mampir. Semoga bisa bermanfaat selalu :) Amin.
Jangan lupa komentarmu ya, karena komentarmu adalah semangatku untuk terus berbagi ^^)

Komentar yang mengandung SARA, link hidup, dan spamming akan dihapus ya.. Terima kasih atas perhatiannya :)