Senin, 28 Juli 2014

Buka Bareng #3 (R1435)

Bismillahirrahmanirrahim.

Trettt.. treett.. treett..

Bunyi sms masuk baru saja terdengar dari HP butut yang ada di atas meja.

“Kak hari ini jadi ya. Sudah saya hubungi anak-anak. Kita buka puasa di Bakso sentosa Pantai losari. Confrim kalau kita bisa atau tidak” ucap former managerku waktu kami masih aktif di organisasis. Devisi kami adalah Talent management. Aku menamainya Tea-M.

membaca sms itu aku agak sedikit bingung. Bingung harus balas pake apa. Lagi kere, ngga punya pulsa. Hikksss.. Mau sekali aku pergi bersama mereka. Bersama Tea-M tercinta. Aduhh gimana ya?? gumamku. Aku berpikir keras. Ingin pergi beli pulsa namun agak ragu juga.

Ah-ha…

Aku tiba-tiba teringat sesuatu. kayaknya kartu modem itu ada pulsanya deh. Coba deh balas pake itu. Aku lalu menggerakkan tangan ini segera. Kucolok saja modem itu di USB laptop yang kini menyala di hadapanku. Coba balas deh, gumamku.

“Iya Izran. Insya Allah bisa” Jawabku dalam sms itu. “Terkirim. Yes” ucapku dalam hati.

Aku lalu melanjutkan pekerjaanku sebentar. Waktu sudah menunjukkan pukul 4 sore. Tiba-tiba HPku berdering. Ada telfon.

“Hallo kak, kenapa?” ucapku.

“Hallo, bawa putra ke hotel nah” ucap kakakku yang tengah berada di hotel aryaduta.

“hmm.. kenapa dibawa ke sana? Ada acara apa?” tanyakku lagi.

“Acara buka puasa toh. Bawa nah putra” jawabnya.

“Ohh.. hari inikah?? hmm..oke. Saya mau juga buka puasa sama temanku. Sekalianmi saya kasi singga putra. Tapi mandi dulu” ucapku. lalu ia pun menutuf telfon setelah mengatakan OK!

Aku masih melanjutkan sedikit ketikanku. waktu masih pukul 4, masih ada waktu. Aku asyik dengan pekerjaanku. Tak terasa waktu sudah pukul 4.30 sore. Wah! waktunya mandi nih.

Aku pun segera beranjak dari depan laptop. Lalu mandi bersama sang kemenakan. Awalnya aku ingin memandikannya terlebih dahulu. Tapi karena ia baru-baru saja mandi, jadi tak jadi ku mandikan. Aku hanya menmgganti pakaiannya dengan yang lebih baik.

yeyeye.. siap-siap pun usai. Tinggal berangkat kita. Cusssss..

10 menit kemudian aku dan putra sudah sampai di hotel. Kami pun memasuki lobi hotel. Aku mengambil telfon genggam mencoba mencari dimana keberadaan sang kakak.

Yahh.. Nomor yang Anda hubungi sedang sibuk. Hmm.. bagaimana ini? Dimana harus mencarinya. Aku berdiri sebentar di lobi hotel. Kulihat orang-orang yang nampaknya keluarga karyawan datang dan menuju ke sebuah ruangan. Hmmm.. sepertinya ruangannya di sana, pikirku.

Aku pun memberanikan diri menuju ruangan itu bersama sang kemenakan. Sesampainya di depan pintu aku mencoba mengintip sebentar di dalam ruangan. Mencoba meng-scan apakah kakakku ada dalam ruangan itu atau tidak. Ku coba mencondongkan kepala dan badanku kedepan.

Yes! ada!

Aku pun melepas sepatu dan masuk ke ruangan itu. Kakak menyambut dengan senyum ketika melihat sang bua hati telah di depan mata. Setelah itu aku berpamitan sebentar. Ingin mengambil foto mesjid dari hotel. Rencananya ingin ikut lomba foto. hihiihi..

Kini aku sudah di lobi hotel. Ada Sms masuk. Rupanya dari Izran.

“kak dimana?” tanyanya dalam sms tersebut.

“Adama di pantai. Saya ke hotel dulu izran.Saya antar dulu kemenakanku” ucapku.

“Bisaki ke Bakso Sentosa pesan tempat?” tanyanya lagi lewat sms.

“hmm.. saya singga di hotel dulu. mau ambil foto-foto dulu. hihihi.. memangnya yang lain dimana?” tanyaku balik.

“Yang lain di jalanmi. saya juga di jalan” jawabnya.

“Eh, disini lagi buka puasa lho. ngga mau pindah tempat? mumpung banyak makanan” tanyaku lagi. ya.. mumpung lagi gratiss kannnn. ini dadakan sih. Soalnya aku juga baru tahu. Tapi tak apalah. Mungkin memang tak ditakdirkan buka puasa di sana. Lagi pula ini kesempatan terakhir di bulan puasa bertemu mereka. soalnya besok tgl 24 juli, aku akan mudik lebaran.

“Kenapa pindah lagi? sudahmi saya bilang di bakso sentosa” ucapnya. hufffttt.. menghela nafas. oke, I will go there guyss. Tunggu tapi yaa, after foto-foto.

Aku pun menuju ke garden hotel. Pas sampai ternyata agak menecewakan. Mesjid terapung yang harusnya terlihat di pemandangan pantai dari hotel ternyata terhalang oleh pepohonan. Yang terlihat hanyalah menaranya saja. Yahhh.. kalau gini mahhh ngga bisa di ikutkan lomba, gumamku. Tapi tetap saja aku mengambil gambarnya. Paling tidak niatnya sudah terlaksana.

setelah puas mengambil gambar yang tak seberapa. Aku kembali ke ruangan tadi. Tak jauh dari garden hotel. Tinggal masuk ek lobi lagi lalu menuju belok kiri dari pintu masuk hotel. Jika dari tempatku tadi harus belok kanan. Aku pun menemui kakakku. Rupanya ia ada di luar ruangan. nampaknya putra agak meracau.

“Kak mana tas ku?” tanyaku ketika duduk disampingnya. Tempat duduk itu terletak di depan ruangan tadi.

“Ada di dalam” Ucapnya singkat. Aku pun melangkahkan kaki masuk ruangan. Kulihat tas mungilku tergeletak di lantai. tadi aku menitipkannya sebelum mengambil foto di luar.

Aku pun mengambilnya. Ku sms lagi Izran. Siapa tahu ia berubah pikiran dan mau kesini.

“Eh, yakin ngga mau disini? Banyak makanan lhooo” smsku lagi.

“Adami Ulla di sana. Adaji emi di sini. Kesini maki. Ber-4ki di sini” ucapnya dengan logat makassar yang kental.

“Ohh.. okay saya kesana sekarang” ucapku dalam sms yang baru saja terkirim.

Saatnya pergi. Agak berat sih meninggalkan ini. jarang banget bisa makan gratisan di hotel. Maklum “pengangguran” seperyi diriku ini sangat senang yang namanya Anugra (Anu Gratisss. Gratisan, red). 

Aku lalu melangkahkan kaki dan pergi setelah berpamitan dengan kakakku. Aku memutuskan jalan kaki walau akan memakan waktu sekitar 15 menit. Tempatnya agak jauh dari hotel tapi masih bisalah ditempuh dengan jalan kaki. Itung-itung sambil menikmati angin sepoy-sepoy di pingir pantai, pikirku.

Akhirnya sampai juga di Bakso sentosa. Aku masuk saja. Insya Allah mereka akan terlihat. Aku pun masuk dan mengecheck. Mataku mulai melihat-lihat sekeliling.

“Hmmm.. Nampaknya mereka tak ada di lantai 1” ucapku dalam hati. Aku lalu melangkahkan kaki menuju lantai 2. Aku pun berusaha meng-scan keberadaan mereka. Namun hasilnya tetap nihil. Aku tak melihat mereka. Aku pun mengambil HP dalam tas. Ternyata ada sms.

“Kak tempatnya pindah di Bakso Pantai Indah. Seblahan sama Bakso Sentosa” Izran memberi tahu lewat sms.

Hahhhhhhh.. desahku. Rasanya capek sekali habis jalan kaki. Aku pun turun dari lantai 2 menuju tempat yang dimaksuk. Setelah memasuki tempat itu, lagi-lagi aku mencoba meng-scan keberadaan anak-anak itu. Hasilnya tetap sama di lantai 1. Kulanjutkan lagi ke lantai 2 dengan menggunakan sisa tenang yang kupunya. Walau tak puasa tetap saja agak loyo. Soalnya aku tak makan dari tadi. SEperti orang berpuasa.

Sampainya di lantai 2 aku mencoba lagi. Lho.. kok ngga ada? Jadi dimana? Sepertinya di lantai 1. Dengan agak tegar aku pun turun dari tangga. Aku melihat ke seluruh penjuru ruangan di lantai 1.

Ah-ha.. aku melihat ulla. Ia tersenyum. Hahhhhhh.. finally, ketemu juga. Waktu sudah hampir buka. Aku menghampiri mereka. makanannya sudah ada di depan masing-masing kecuali diriku.

“Kak dari mana?” tanya ulla yang tengah duduk di kursi dekat pintu masuk.

“Iya kak saya liatki tadi masuk” ucap emi yang duduk di sebelahnya. Huh, ternyata mereka melihatku. Aku terlampau semangat atau capek kali , makanya tadi di lantai 1 tak kelihatan. Tapi memang sih, soalnya posisi mereka membelakangi waktu itu jadinya aku tak melihatnya.

Aku tersenyum melihat mereka. Alhamdulillah ketemu mereka lagi. Aku mengeluarkan kamera dari tas. langsung saja ku foto makanan buka puasa mereka.

“kak evhy toh makanannyaji di foto” Ucap emi. Ulla ikut-ikutan juga meng-iya-kan. Aku hanya tertawa kecil. Lalu kufotolah mereka dengan makanannya. Aku juga ingin mengikuti lomba foto makanan buka puasa. Deadlinenya 2 hari lagi. Aku belum meng-upload satu pun foto. Hadiahnya luamyan. Sebuah buku cipta karya teman-teman blogger yang menjalankan puasa di luar negeri. Disana ada cerita seru Bulan ramadhan si luar negeri, seperti judulnya.

Allaahhu Akbar.. Allaahu Akbar..

Alhamdulillah. Adzan magrib berkumandang tanda buka puasa. Mereka lalu menikmati hidangan buka puasa. tiba-tiba saja Izaran mengeluarkan sebuah kue.

Kue brownis yang kini di penuhi 22 lilin.

“Kak berapa umurta?” tanya Izran yang tengah duduk di sampingku. Kami Ber-4 berhadapan di satu meja makan. aku berhadapan dengan ulla dan emi berhadapan dengan Izran.

“24 tahun” ucapku sambil tersenyum. Rupanya mereka memberi surprise ulang tahunku yang ke-24. Walau sudah lewat beberapa pekan. Mereka baru saja punya waktu. Pantas saja Izran ngotot dari kemarin. Walau hanya sesederhana itu, hatiku senang. Tak perlu melihat seberapa mahal dan bagusnya pemberian mereka. Tapi niat tulus mereka memberi ini sungguh sesuatu yang tak ternilai harganya. Ahhhhh.. Makasih.

Izran pun mengeluarkan kado. Kado kecil yang dibungkus cantik.

“Buka dulu kaonya baru dinyalakan lilinnya” ucap izran.

“hahahaha.. sepertinya saya tahu ini apa” ucapku.

“Hah? Trik yang sama?” ucap ulla. iya, ini pasti korek api. Trik ini yang kami gunakan ketika memberikan surprise party untuk Ulang tahun izran beberapa bulan lalu. JAdi ketahuan walau pembungkusnya sungguh cantik. Pakai pita lagi.

Aku pun membukanya. Dan ya! itu memang korek api. hahahahah.. Izran.. Izran.. ucapku dalam hati.

“Kasi nyala lilinnya” ucap izran lagi.

Aku lalu menyalakan korek api. lilinnya terlalu keclil. Aku tak bisa menyalakannya. Api di korek gas pun sedikit mengenai tangaku ketika pertama kali ku petikkan ibu jari untuk menyalakannya. agar bisa menyalakannya tanpa tersiksa. Aku pun mengambil satu lili. Kugunakan lilin itu untuk menghidupkan lilin yang lain.

Akhirnya berhasil. Aku berhasil menghidupkan 24 lilin kecil itu. Lilin kecil yang berada di atsa kue brownis yang tersusun rapih. AHHH… SENANGNYA.

“Ayo make a wish” ucap izran sambil mengambil video dari HPnya. aku hanya meminta yang terbaik dari Allah swt. Yang lain pun ikut mengungkapkan harapan mereka.

“Semoga saya lulus tahun ini” ucap ulla.

“Semoga saya S2 di lur negeri, di jepang tahun ini” ucap emi.

“Amin!” ucapku meng-amin-kan.

“Semoga kak evhy tidak suka marah-marah lagi di usia ini” ucap izran. hahahhaha.. aku tertawa dalam hati. Senyum terlihat di bibirku. Sampai segitunya dia ingat kalau dulu memang tukang marah-marah. Maap yaa, gumamku dalam hati.

“Eh, masih ada.” ucap izran. Ia lalu mengeluarkan sebuah kado yang terbungkus dengan cantiknya. Mata ini berbinar-binar. Sungguh tak meyangka mereka akan menyiapkan kado. Ya Allah.. hatiku sungguh teersenyum dan tentu raut mukaku mengikutinya.

“hehehhe.. makasihhhh… Sepertinya saya tahu ini apa?” ucapku sambil senyum-senyum. bahagiaaaa sekali. apa lagi aku tahu apa isi didalamnya. Itulah buku yang aku idam-idamkan. Tak nyangka mereka memberi itu. Aku tahu bukunya walau belum membuka. Karena aku sudah bilang kemarin pada izran. Walau hanya bercanda. Tapi ternyata mereka memberikannya.

“Makasihh.. makasihh” aku memperhatikan kado itu lagi.

“eh, mau ke hotel nda? Lagi ada buka puasa bareng panti. Makanannya gratis lhoo. Mau nda ke sana?” Ucapku mengajak mereka. Siapa tahu saja kami masih bisa menikmati makanan gratis.

“Ah.. boleh lah” ucap ulla.

“Ya sudah habisi dulu makanannya. Tadi saya sudah bilang sama izran. Tapi tetap mau disini” ucapku sambil memotret 

“Masalahnya sudahmi janji di sini. Kita juga bilangnya dadakan” ucap Izran.

“Ihh.. saya juga tahunya baru tadi. Ya sudah habiskan dulu makaananya cepat. Saya telfon dulu kakakku. Masih bisa apa tidak” ucapku sambil memotret kue dan kadonya.

Lalu aku pun mencoba melakukan panggilan telfon pada sang kakak. Lagi-lagi tak bisa. Telfonnya sibuk terus dari tadi. Sudah lah kita pergi saja. Masih bisalah sampai jam 7.

Kami pun menghabiskan makanan lalu berabjak pergi. Kami juga memutuskan untuk berjalan kaki ke sana. Tak apalah dari pada naik motor jalanan macet pasti sampainya akan lama. Kami juga memutuskan sholat magrib disana. Perjalanan pun dimulai.

Ulla singga dulu di Indomaret membeli sesuatu. Kami ber-3 terus berjalan. Izran lalu berhenti untuk mengambil uang di ATM. Aku dan emi chan terus saja berjalan. Kami harus segera sampai agar sholat magrib tak terlewatkan begitu pula dengan acara buka puasa di sana.

“Mana izran?”tanya emi chan setibanya di depan pintu masuk hotel. Kami pun menoleh kebelakang. Sosok itu tiba-tiba muncul.

“itu dia di belakang” ucapku. kami pun tersenyum melihatnya.

“Mana ulla?”lanjutku bertanya kepada Izran. Ia hanya menaikkan bahu sambil menggeleng kepala sekali. Ia tak tahu. Kami pun masuk ke hotel dan menuju ruangan buka puasa. Terlihat orang-orang masih lalu lalang walau banyak yang telah selesai memakan hidangan buka puasanya.

Aku melihat sang kakak ipar dari jauh bersama kemenakanku. Aku mengejar kemenakanku yang berlarian dari tadi. ia pun berakhir di pelukan kakak ipar.

“Kak, mau sholat? dimana sholat?” tanyaku pada sang kakak yang kini berada di depanku. Ia menggendong kemenakanku itu.

“Di dalamji tadi. tapi banyak orang makan. Di bawah saja di mushollah” Jawabnya.

“bisaji kah?” tanyaku lagi untuk meyakinkan.

“bisaji” jawabnya lagi. Okay! Mari menuju ke mushollah. Mushollah ini terletak di lantai dasar (ground). Itu adalah tempat masuk para karyawan hotel. Mushollah tak jauh dari tempat masuk itu sehingga tak apa jika hanya ingin menumpang sholat.

“Ulla bagaimana?” tanya Izran angkat bicara ketika ingin menuruni tangga.

“Izran mau tunggu pade di sini? saya sama emi ke bawah duluan” ucapku dan ia pun meng-iya-kan.

Aku hanya menunggu emi melaksanakan sholat. Maklum wanita yang tak bisa berpuasa. Setelah emi selesai giliran Izran. Aku pun menanyakan kabar tentang Ulla. Ternyata ia sudah sholat. Izran pun turun ke bawah dan sholat. Kami berdua menunggu di tempat duduk dekat mushollah. Ulla menunggu kami di lobi hotel. Ternyata ia sudah sholat. Itulah sebabnya ia lama menampakkan diri.

Kami kembali sampai di tempat itu. Hmm.. agaknya sudah mulai sepi. Sudah tak banyak orang lagi. namun makanan masih tersedia di atas meja. Walau tak begitu banyak tapi masih bisalah menikmati makanan gratis malam ini.

“Makanmi. Ambil piring di situ” aku menunjuk tumpukan piring dan mengajak mereka menikmati makanan yang masih tersedia di meja. Emi mengambil es buah, Izran langsung mengambil makanan. Ulla masih saja berdiri memperhatikan lalu kemudian menyusul seperti yang dilakukan emi chan.

“Itu mami makanannya” Ucap kakak iparku yang menuntun kami. “atau di belini saja makan. Di sana lebih banyak makanan” lanjutnya lagi.

“oh, boleh kah?” tanyaku.

“bisaji” ucapnya lalu menuntun kami menuju ke restauran hotel tersebut. Belini nama restaurannya. Kami pun memasuki area restauran.

“Ini ke;uarga baru buka puasa” ucapnya kepada sang kasir yang berada tepat di dekat pintu masuk. Agar kami tak dimintai bill ketika keluar nanti.

“dimanaki duduk?” tanyaku lagi sambil melihat-lihat tempat duduk dari depan meja kasir.

“Sembarang. Pilih saja. Mau di dalam atau mau di taman di luar” ucap kakak ipar. kami pun beranjak dari tempat. Pilihan jatuh pada tempat duduk dekat jendela. Di dalam ruangan tentunya. Disana nampaknya lebih nyaman.

Alhamdulillah. Beruntung sekali rasanya. Karena telat jadinya dapat tempat exclusive. Hitung-hitung buat traktiran exclusive habis di kasi surprise dari mereka ber-3. Kami pun pergi mengambil makanan masing-masing. Semua agak sedikit kenyang karena sempat makan di bakso Pantai Indah tadi. jadinya kami hanya bisa makan sedikit walau makanan banyak tersedia. Hikkksssss T_T

Walau agak menyesal karena tak bisa makan banyak, tak apa. Yang penting bisa menikmati hidangan gratis di restauran hotel. Yeahhhh!!!!

Setelah menyantap makanan. Kami duduk-duduk dan bercerita banyak hal. Ini adalah bagian yang paling menyenangkan. Berkumpul bersama dalam canda dan tawa bersama teman. Silaturahmi terjalin erat. Pembicaran di mulai dari sebuah buku.

“Emi, ini buku yang mau di pinjam” aku menyerahkan buku itu kepada emi chan. Ia pun mengambilnya. Emi duduk di depanku, ulla di sampingku berhadapan dengan Izran. Meja persegi empat menyatukan kami.

“Sukaki baca buku apa?” tanya ulla pada kami.

“Saya suka baca buku islam, sama motivasi” ucapku sambil memegang sendok berisi potongan kue black forest.

“saya suka buku motivasi, novel. Tapi nda suka yang berbau cinta-cinta. Suka novel kayak 99 Cahaya di langit eropa” ucap emi chan. lalu Izran juga mengungkapkan pendapat. Lanjut lagi dengan ulla.

Percakapan ini berlanjut hingga ke bagian penulis novel lalu berlanjut lagi ke film. Banyak hal yang kita bicarakan. Hingga iklan extrak kulit manggispun ada dalam pembicaraan. Dari buku, penulis, novel, film, iklan, kesukaan, kegiatan, apa yang tidak disuka ada salam pembicaraan kami. Pembicaraan acak yang terus bergulir dan berganti. kami pun tak sadar menghabiskan waktu sekitar 1 jam 30 menit mungkin lebih dari itu. Kami benar-benar larut dalam percakapan itu.

Waktu sudah pukul 8.30 malam. Waktunya untuk pulang. Kami pun beranjak dari tempat duduk. Meninggalkan bekas-bekas makan di atas meja menuju tempat parkiran motor. Kami berjalan kaki lagi untuk mengambilnya. Izran dan ulla memarkir motornya di dekat tempat pertama. Aku pulang bersama ulla dan emi pun bersama izran.

“Duluan yaaa..” ucapku kepada Izran dan emi. Ulla dan aku sudah berada tepat di dekat motornya di parkir. Sedang emi dan Izran masih harus melanjutkan perjalanan.

“Oke kak. Makasih untuk hari ini” ucap salah seorang diantara mereka.

“Iya. Makasih juga kadonya hari ini” ucapku lalu tersenyum.

“Oke kak. Assalamualaikum” ucap mereka lagi. Mereka pun berlalu pergi setelah aku menjawab salam. Kami pulang ke rumah masing-masing.

Ya.. Allah.. Alhamdulillah atas rezekMu ini. Aku tak menyangka akan seperti ini kisah hari itu. Sungguh sangat menyenangkan. Terima kasih juga kadonya yaa dinda-dinda. Suka sekali sama kadonya. Buku yang aku idam-idamkan selama ini kini di tangan :D

Ahhhh.. Love it!

Alhamdulillahirabbil`alamin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah mampir. Semoga bisa bermanfaat selalu :) Amin.
Jangan lupa komentarmu ya, karena komentarmu adalah semangatku untuk terus berbagi ^^)

Komentar yang mengandung SARA, link hidup, dan spamming akan dihapus ya.. Terima kasih atas perhatiannya :)