Bismillahirrahmanirrahim.
Malam itu terasa capek sekali. Lutut ini mulai gemetaran. Entah karena effek apa. BIsa jadi karena terlalu capek bercampur lapar. Yup, tubuh ini belum makan malam. Makan siang saja cuma indomie goreng. Mana cukup untuk suppy tubuh hingga larut malam begini?
Pukul 11 malam, kami baru saja tiba di kantor. Kami hanya ingin sholat sambil merebahkan sedikit badan. Kami baru saja pulang dari liburan seru di Tanjung Bira. Setibanya di depan kamar, kami mngetuk pintu. Seorang cewek membuka pintu. Yup, that’s Anty.
Kepala saya masih pusing. Effek kelamaan naik mobil. Tiba-tiba saja Anty mengatakan sesuatu.
”saya …….. “ ucapnya. saya kurang mendengar apa yang ia ucapkan. Raut mukanya saakan tersirat duka.
“Kenapa? kenapa?” ucapku penasaran dengan tubuh yang masih lung lai.
”saya kecurian” ucapnya dengan nada sangat rendah. Ia terlihat mengatur nafas, mengatur perasaannya. Saya sangat yakin perasaannya pasti kalang-kabut di dalam. Ia seakan masih tak percaya akan apa yang baru saja menimpanya.
“Hah? Kok bisa? Innalillah..” ucapku dengan sangat kagetnya. Saya sangat iba mendengarnya. Saya tahu persis bagaimana kondisi seorang Anty. Saya sangat tahu bagaimana ia sangat tegar dalam menghadapi hidup. Kali ini, saya sangat yakin ia sangat mencoba untuk menghadapai kenyataan. Raut mukanya sungguh redup. Mau dibilang sedih, pastinya, walau ia masih sempat tersenyum tegar.
you know.. “I’m speechless” tak mampu berkata apa-apa. Mau bilang “sabar yaa anty” tapi tak sanggup terucap. Tak ingin melukai hatinya semakin dalam. Saya sangat iba. Ini berita besar. Kami merasa tak enak. Baru saja pulang menikmati liburan, beliau tak bisa ikut karena rumahnya kebanjiran. Eh, pas pulang mau cerita asyik-asyik ternyata dapat berita kehilangan. Uang dan HP yang baru di belinya baru saja raib beberapa menit yang lalu. Belum cukup 1 jam kala kami datang.
“Ya Allah.. sabarkanlah saudariku. semoga Engkau menggantinya denga yang lebih baik. aamiin” Hanya doa ini yang bisa saya lakukan untuknya. Tubuh yang lunglai tambah lunglai rasanya. Kekuatan rasanya tiba-tiba hilang sejenak. Namun terkumpul kembai beberapa detik kemudian. Temanku yang sama-sama , menanyainya.
“Kenapa bisa terjadi? Dimana?” ucap kawanku yang berdiri di sampingku kala itu. Ia adalah orang pertama yang ditanya tentang berita itu langsung oleh anty.
”Tau lorong rumah sakit yang di sana? yang rumah sakit inggrit. Nah, disitu ada lorong kecil masuk. Saya dari makan sendiri. Nah, pas sudah makan saya pulang mau balik ke sini. Terus saya bawa dompet-dompet. Nah, itu dompet-dompet kecil saya simpan di depan, di samping motor matic. Beberapa menit pas saya bawa motor, tiba-tiba ada orang yang kasi masuk tangannya di tempat-tempat motor matic baru dia balap motornya. Saya tidak berpikir panjang, langsung saya kejar sambil teriak “pencuri”. Pas itu ada yang tanya “yang mana” jadi saya tunjuk motornya. Karena ada yang kejar, pas sampai di dekat pembelokan ke kantor polisi, saya belok. Saya langsung lapor ke kantor polisi” jelas anty dengan nada yang seperti ngos-ngosan seakan ia baru saja berlari kencang. Ia nampak berusaha menyambung nyawa dan pikiran. Nampaknya, ia sangat shock dengan kejadian barusan.
”Anty tidak lihat DD motornya?” ucapku.
”nah, itumi juga. saya tidak kepikiran. padahal di depankuji beberapa meter” ucapnya.
“Aaahhh… hmmm..” dan saya pun terdiam.
Ohh, anty… what we need to do? just like I lost my mind. I cannot think anything. Saya dan temanku gantian untuk sholat. kami belum juga sholat. setelah itu, mencoba merebahkan badan sejenak sebelum kami melanjutkan perjalanan kembali. Yup, ini bukan destinasi akhir kami. Saya dan mam nia akan pulang ke rumahnya mam nia. Saya akan menginap disana. Walau sebenarnya diri ini sungguh sangat capek, tapi ku usahakan untuk tetap membawa motor ke sana. Disana pun kami beristirahat.
Good night!!! Buar anty akan ada hikmahnya. Yakin dan percaya, Allah swt. akan menggantikan dengan yang lebih baik. SEmoga pengalaman ini dapat memberikan pelajaran berharga untuk kita semua. Tetaplah waspada dan hati-hati. Simpanlah barang berharga di tempat yang lebih aman, jangan membiarkan kesempatan pada kejahatan. Karena kejahatan tidak hanya terjadi karena niat pelakunya, tapi juga karena ada kesempatan, waspadalah… waspadalah… (kayak siaran berita aja di Tipi.. hehehehe.. masih bercanda aja.. *Ngga kok.. ini serius)
Alhamdulillahirabbil`alamin
Makassar-BTP, 27 December 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah mampir. Semoga bisa bermanfaat selalu :) Amin.
Jangan lupa komentarmu ya, karena komentarmu adalah semangatku untuk terus berbagi ^^)
Komentar yang mengandung SARA, link hidup, dan spamming akan dihapus ya.. Terima kasih atas perhatiannya :)