Bismillahirrahmanirrahim.
Sore menjelang, waktunya untuk pulang.
Baru saja tiba di rumah, saya berangkat lagi ke rumahnya ifha. Saya mengajaknya untuk ikut bergabung di FKKM. Apasih FKKM? Pasti penasarankan? Hmm.. jadi FKKM itu kepanjangan dari Forum Komunikasi Kreatif Makassar yang beranggotakan dari semua kalangan. Nanti saya bahas deh di tulian-tulisan berikutnya.
Kali ini saya ingin membahas tentang bincang-bincang malam bersama temanku, ifha. Sepanjang perjalanan pulang, saya ngobrol-ngobrol tentang diriku. Yup, saya membahas tentang diriku. Dari dulu saya sangat salut sama ifha, tentang caranya berinterkasi dengan orang lain. Ia sangat mudah dekat dengan siapa saja. Berbeda dengan diriku. Saya sangat kaku dan bahkan susah untuk memulai pembicaraan dengan orang lain kecuali waktu-waktu tertentu. Kesannya saya itu sangat kaku dan akward. Sedang ifha, bisa dengan lugasnya mencairkan suasana bahkan dengan orang yang baru dia temui. Saya pun bertanya-tanya “Ada apa dengan saya?”
Hmm.. berarti bisa dibilang saya ini punya masalah dalam berkomunikasi. Kalau menurutku sendiri, ini dikarenakan saya tak punya banyak topik untuk dibicarakan. Ditambah lagi diriku yang tak terlalu suka basa-basi dan menanyakan hal-hal yang menurutku tak penting. Jadinya kadang saya tak tahu sendiri harus ngomong apa. Nah, disinilah masalahnya.
Dari perbincangan bersama ifha, saya mendapatkan banyak hal:
1. Jangan terlalu memikirkan hal yang tak penting. Yup, mungkin selama ini saya memang selalu memikirkan banyak hal sebelum berbicara. Saya pasti memikirkan apakah sesuatu itu penting untuk diutarakan atau tidak. Apakah bermanfaat atau tidak. Ujung-ujungnya saya jadinya bicara setengah-setangah.
2. Jangan berbicara setengah-setengah. Seperti yang saya bilang sebelumnya, ketika saya menganggap itu tak penting maka akan saya stop biacaranya. Kadang ini membuat teman-teman saya jengkel. Apalagi suara saya yang kecil. Entah mengapa ini sudah bawaan dari lahir kali. Sebenarnya saya merasa kalau suara saya sudah amat besar sehingga jika menaikkan nada suaranya, itu seakan-akan nadanya membuat saya seperti orang marah. Saya tak suka teriak-teriak kalau ngomong. Kalau suara nadanya naik, takutnya salah paham kan. So, maaf deh teman-teman. Lain kali saya akan mencoba untuk menyampaikan sesuatu dengan lengkap. Tapi pleaseeee jangan marah yaaa…. hehehe
3. Jika melakukan sesuatu harus serba cepat. Jadi cewek itu jangan lelet. Jika lelet banyak hal yang akan terlewatkan. Jika kita melakukan segala sesuatu dengan cepat, kerjaan takkan numpuk, bisa mengerjakan banyak hal, dan akan menghidarkan kita dari kejenuhan. Oh iya, cepat bukan berarti buru-buru juga, tapi tetap memperhatikan kualitas pengerjaan sesuatu. Cepat disini lebih kepada jangan menunda-nunda dan berusaha untuk menyelesaikannya sesegera mungkin dengan baik.
4. Jangan mengerjakan apa-apa setengah-setengah, karena kita bakalan mati setengah-setengah. Maksudnya, jika kita mengerjakan sesuatu setengah-setengah maka suatu saat kita bisa berhenti di tengah jalan. Karena tak adanya komitment yang kuat.
5. Konsep segala yang kita kerjakan berkesinambungan. Maksudnya ketika kita memiliki banyak impian, usahakan impian-impian kita itu saling berkesinambungan satu sama lain. Agar jika salah satunya harus dihentikan maka masih ada hal lain yang dapat dilanjutkan dan tak perlu untuk memulainya dari awal. Misalnya, saya ingin jadi penulis, professor (dosen), serta pengusaha. Saya harus menyambung ketiganya. Dan focus meraih salah satu diantaranya dengan tetap mengasah skill yang lain yang masih berhubungan.
6. Lebih focus dan merencanakan baik-baik. Buat skala prioritas. Atur jadwal dengan sebaik-baiknya. Jangan lupa, komitmen untuk mematuhi jadwal yang ada. Oke siippp…
Setelah perbincangan ini, mata hati saya benar-benar terbuka, bahkan ketika saya kembali menulisakannya. Ini semua adalah nasehat untuk diri saya. Semua merepresentasikan tentang kekurangan diri saya. Wanita satu ini memang lebih muda, namun pemikirannya sudah terlampau jauh ke depan.
“Saya harus berpikir dan bertindak berbeda serta satu tingkat lebih cepat dengan orang-orang yang seumuran denganku” ujarnya. Kurang lebih begitulah kata-katanya.
”Setiap bulan saya harus melakukan sesuatu yang besar. Maksudnya berbeda. Sesuatu yang saya capai. Sesuatu yang luar biasa, maksdunya di luar dari kebiasaan. Apapun itu” ucapnya. Itu pun saya jadikan motto di tahun 1437 H ini dan menjadi awal baru di tahun 2016.
Yeahh… semangat ifha dan diriku. Mari tetap semangat meraih impian kita.
Semoga kita bisa menjadi orang-orang yang menebar banyak manfaat bagi orang lain ya. Karena itulah yang paling penting di dunia ini. Kalian setuju kan?
ALhamdulillahirabbil`alamin
Makassar-Antang, 30 Dec 2015
Sekarang banyak, lho orang2 muda yang luar biasa. Saya bertemu bbrp.
BalasHapusNgomong2 Evi punya banyak kemiripan dengan saya. Suara saya kecil. Saya sebenarnya tidak suka basa-basi. Tapi karena saya berusaha ramah dengan orang, kadang2 sy bisa memaksa diri berbasa-basi. Cuma, akhirnya saya jadi malas. Karena bbrp orang ternyata tidak bisa menanggapi dengan baik. Mereka menanggapinya secara salah dan saya tidak suka. Jadi sekarang saya jarang berbasa-basi lagi.
Saya dulu juga merasa kaku, tidak supel, itu kalau secara verbal. Tapi kalau dengan orang yang nyaman, saya bisa jadi asyik juga cuma ndak bisa mendominasi pembicaraan. Biasanya saya kalah dominan. Beda kalo melalui tulisan. Kalo menulis kan tidak ada siapapun yang bisa memotongnya. Saya lebih nyaman berkomunikasi via tulisan. Sama seperti sekarang ini :D
Iya kak. betul sekali. menulis lebih asyik. Saya paling tidak suka menulis kalau diliat-liati tulisannya. pokoknya baru bisa di baca setelah tulisan selesai. Biar tidak menganggu konsentrasi dan pemikiran yang lagi berkembang dan asyik menulis. Saya paling tidak suka pas sementara nulis ada yang mengomentari, itu paling mengacaukan ide dan pikiran. Maunya di komentari setelah tulisan selesai, tidak peduli tulisannya mau bagus atau tidak pas menulis. Yang jelas tulisannya bisa selesai dulu dan idenya tersampaikan dengan tulisan itu, barulah kemudian kritik dan saran akan sangat diperlukan dan ditampung dengan senang hati. hehehe
Hapus