Selasa, 14 Juli 2015

Bahagia itu sederhana

Bismillahirrahmanirrahim.

Pixel Berbuka_3313Kemarin saya menghadiri acara buka puasa bersama angkatanku. Kali ini konsep buka puasa kami adalah buka bersama anak yatim. Sebelumnya konsepnya adalah membawa sumbangan yang terkumpul langsung ke panti asuhan. Kemudian kami pun akan berkumpul dan berbuka puasa bersama di tempat yang telah ditentukan. Kali ini ‘bapak & ibu angkatan’ menginginkan hal yang berbeda. Mantap sekali! Sungguh menyukai konsep kali ini. GOOD JOB ‘bapak & ibu angkatan’.

Ketika menghadiri acara ini, ada hal menarik yang kutemui. Dalam rangkaian acara ini, ‘bapak angkatan’ menyiapkan beberapa kegiatan. Kegiatannya sungguh menarik. Anak-anak dan kami semua diminta untuk menuliskan hal yang paling membahagiakan dalam hidup kami. Kami harus menuliskannya dalam sebuah kertas lalu menempelkannya di sebuah flipchart yang telah tertempel di dinding. Kami pun sungguh antusias mengikuti sesi ini.

S__16203791Sesi ini berlangsung dengan canda dan kebahagian. Ada yang menuliskan “Bertemu denganmu”, “Umroh bareng orang tua”, “Bertemu WALI”, “berkumpul bersama keluarga”, dan masih banyak lagi. Namun ada satu kebahagiaan yang sangat menarik perhatianku dan teman-teman.

“DAPAT HADIAH TEH PUCUK”

Sungguh sangat menggugah hati dan menyadarkanku bahwa kesederhanaan dapat membawa bahagia. Begitu pun sebaliknya, bahagia itu sederhana. Tulisan anak yatim “Dapat teh pucuk” merupakan bukti nyata kesederhanaan dari kebahagiaan. Betapa bahagia hidupnya. Di usianya yang masih belia sudah mampu memaknai rasa bahagia sekecil apa pun sebuah pemberian. Inilah rasa syukur yang sesungguhnya, ketika kita mampu mensyukuri nikmat-Nya sekecil apapun itu.

Pixel Berbuka_6464Saya jadi berpikir dan harusnya bermuhasabah. Mampukah diri ini seperti anak tersebut. Kadang jika diberi sesuatu, jika tak sesuai keinginan, maka diri ini akan protes dan mengomentari kesana-kemari. Padahal harusnya diri ini lebih bersyukur, karena pemberian itu tulus tanpa meminta bayaran. Oh.. maafkan diri ini Ya.. Allah.. Maafkan diri ini kakakku sayang yang sering kukomentari pemberianmu. Diri ini akan mencoba untuk mengucapkan Terima Kasih terhadap pemberianmu, dan memakainya untuk menghargai pemberianmu. Takkan lagi ada komentar buruk tentangnya. SUngguh engaku sangat tulus mencintaiku, semoga cintamu yang tulus itu karena-Nya. Semoga tali persaudaraan kita senantiasa erat bukan hanya karena kita berasal dari ibu dan ayah yang sama namun karena cinta kita pada-Nya. Aamiin

Untuk anak kecil yang hidupnya bahagia, terima kasih atas tulisanmu. Terima kasih atas pelajaran berharga hari ini. Semoga diri ini bisa sepertimu yang mampu memaknai dan menghargai setiap pemberian. Dan itu dapat membuat diri ini bahagia. Terima kasih juga kepada teman-teman yang telah membuat acara ini terlaksana, yang mengundangku untuk hadir. Alhamdulillah.. Terima kasih kepada Engkau Ya.. Allah.. yang telah memperkenankanku hadir ditengah keceriaan mereka.

Alhamdulillahirabbil`alamin Senyum

Makassar, 14 Juli 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah mampir. Semoga bisa bermanfaat selalu :) Amin.
Jangan lupa komentarmu ya, karena komentarmu adalah semangatku untuk terus berbagi ^^)

Komentar yang mengandung SARA, link hidup, dan spamming akan dihapus ya.. Terima kasih atas perhatiannya :)