Bismillahirahmanirrahim.
Pernah di kritik ngga?? Pasti pernah dong ya… Atau ngga? seriusan? Ah, masa sih?? coba ingat-ingat lagi?
Ketika SD Saya pernah ditegur sama guru dan jadinya teman-teman sekelas mentertawakan diriku. Namanya juga masih anak-anak, ketika itu saya sungguh malu dan sakit hati hingga menghilangkan ke-PD-an berbicara di depan kelas. Padahal sebelumnya saya adalah orang yang sangat PD (hiksss.. mau nangis rasanya waktu itu). Ingin menghilang saja. Hati ini rasanya hancur berkeping-keping. Belum sembuh perihnya ditambah lagi kepingan yang coba kita kumpulkan, ia kembali diterpa badai lalu terjatuh dan hancur. Perih banget Bang. (alay.. mode on nih…)
Bagi kamu yang pernah atau bahkan sekarang sedang mengalaminya. Yuk kita baca seksama tips berikut. Agar hati yang hancur tadi dapat terkumpul dan bersatu utuh kembali. Jika terjadi lagi, kita sudah memiliki senjata dan tameng untuk melawan dan menghalau badai kritikan atau teguran perih yang menerpa.
Sebelum kita masuk ke tipsnya, mari kita melihat lebih dekat maknanya. Menurut kamus besar bahasa indonesia kritik itu adalah kecaman atau tanggapan, kadang-kadang disertai uraian dan pertimbangan baik buruk terhadap suatu hasil karya, pendapat, dan sebagainya. Menurut saya (ehmmm… ), kritik itu adalah segala ungkapan yang diberikan kepada orang lain sebagai hasil ketidaksetujuan atau ketidaksukaan terhadap milik orang lain baik lisan maupun tertulis.
Kritik ini sebenarnya bisa membangun tapi bisa juga menjatuhkan sepahit-pahitnya (jatuh kok pahit ya? Ah.. sudahlah… hehehe). Dari kedua hal tersebut, sebenarnya bergantung pada cara pandang kita melihat kritikan itu sendiri. Memilih memandangnya sebagai hal positif atau negatif. Terlebih lagi kepada bagaimana kita menyikapi kritikan itu sendiri.
Jika kritikannya pedas tak membangun, berikut beberapa alternatif sikap yang dapat dipilih:
- Cuek-in aje
Dari pada kamu dengar hal-hal yang kurang positif untuk kamu sendiri. Lebih baik tetap stay cool dan ngga usah ngedengerin apa yang orang lain bilang. Toh.. kamu ya kamu.. masa temen kamu. hehehe..
- Maafkan
Yup!! jangan terlalu dimasukkan ke dalam hati. Maafkan saja. Memaafkan itu lebih baik dari pada menyimpan dendam dan amarah. Allah swt. juga lebih suka dengan orang yang suka dan gampang memaafkan. Allah swt. Maha memaafkan hambanya, sebesar apa pun dosa yang mereka perbuat selama ia bertoba ketika masih hidup. Masa kita ngga mau memaafkan sesama makhluk yang diri kita ini milik-Nya, sang Maha Memaafkan.
- Jangan dipikirin
Jika ada kritikan pedas di depan mata. Jangan terlalu dipikirkan berlarut-larut.. berjam-jam.. berhari-hari.. berbulan-bulan.. bahkan bertahun-tahun (hehehe.. lama amat). Ingat! banyak pikiran hanya akan mengganggu kesehatan. Bisa-bisa stess nantinya.
- Bayangkan sesuatu yang menyenangkan saat seseorang tengah memberikan kritikan panjang lebar.
Disini sama halnya tidak mendengarkan apa yang diucapkan oleh orang tersebut. Tubuh kita memang berada di depannya namun jiwa kita sedang terbang menikmati indahnya dunia di luar sana yang hanya diketahui oleh kita sendiri. Nah, ayooo.. apa yang kami pikirin???
- Berpikir positiflah
Anggap aja, ia mengritik karena orang tersebut ingin melihat kita menjadi lebih baik. Berarti selama ini ia senantiasa memperhatikan kita. Ia sayang sama kita.
- Berilah seyuman dan ucapkan terima kasih
Ketika si pengkritik selesai berbicara. Tersenyumlah dan jangan lupa mengucapkan “Terima kasih”. Itu akan membuat diri dan orang tersebut lega. Tak ada dendam. Malah bisa berubah kepada persahabatan. Tersenyum bisa membuat diri menjadi awet muda. Apalagi senyuman itu adalah sedekah. So, bisa dapat pahala kiteeee…
Itu deh tips-tips berdasarkan beberapa pengalaman dan baca buku juga. kalau ada tips tambahan bisa langsung nambahin di kolom komentar. Atau kalau mau curhat, ngeluarin dikit uneg-uneg, boleh juga. Biar kita bisa saling berbagi.
Dikritik? Kesal? Ngga lagi deh!!!! SMILEEEEE
Alhamdulillahirabbil`alamin.
Makassar-Antang, 27 April 2016
Setuju banget dengan caption mu, dikritik kesel ya gak selesai.
BalasHapusmalah adanya timbul masalah baru, jadi like dislike. apalagi jaman sekarang media sosial jadi tempat bebas buat nyampaikan kritik.
sepertinya kita semua perlu untuk di ingetin tentang side of positive about criticism.
thank you infor yaa :)
alsheilaaa.blogspot.co.id
Iya bener banget mba'. Apalagi kritikan berupa tulisan tanpa emoticon itu terkadang memberikan makna yang ambigu side negatifnya terkadang lebih banyak dikarenakan kita terpicu untuk membayangkan dan menerka-nerka emosi seseorang. Padahal bisa jadi yang nulis senyum-senyum aja pas nulisnya.
HapusBtw, makasih udah berkunjung yaa mbaa.. Salah kenal :)
Kalo saya jaga jarak sih mbak jika ada yang melempar kritik pedas dan kalo tidak membangun justru malah menjatuhkan saya cuekin biar dia juga ga semena-mena..istilahnya supaya si org itu tau mereka tuh bukan siapa2nya kita banget hehehehe
BalasHapusiya mba.. bener banget Jaga jarak juga bisa menjadi salah satu tindakan dalam rangka agar kita terhindar dari mengatakan sesuatu yang tidak diinginkan dan menjauh dari situasi yang buruk, bukan ngalah tapi untuk menjaga hati biar tetap adem ayem. Jaga jarak it's ok asal jangan mutusin silaturahmi aja. Tetaplah berusaha menjadi orang yang ramah walau kadang disituasi tertentu memang susah untuk di lakukan :)
HapusBtw, makasih yaa udah mampir di blog dan salah satu tipsnya. Salam kenal :)
Tidak mudah nemang menerima kritik.. Tapi santai dan positif sajaaaa :)..
BalasHapusthat's right mba.. Dibawah santai akan lebih menentramkan.
HapusTerima kasih sudah berkunjung ya mba indah..
Di dalam sebuah kritik, kadang terkandung unsur positif dan negatif. Ambil positifnya, dan abaikan negatifnya. Selama ini, itu cara gua menghadapi kritik wkwkwk
BalasHapusMantaappp kak kevin!!
HapusMakasih sudah mapir di blog ini yaa ;)
Ada 3 macam kritik menurut saya :
BalasHapus1. Kritik yang membangun, dalam rangka kebagian bagi si tertuju. Adabnya diberitahukan person to person, tidak dikeluarkan di depan umum (apalagi di sosmed).
Seharusnya diterima dengan lapang dada dan pikiran terbuka. Itu artinya diperhatikan, bukan?
2. Kritik yang berniat menjatuhkan, biasanya tidak memperlihatkan sisi baik dan hanya yang jelek2 saja. Kritik ini biasanya dilemparkan di khalayak ramai.
Model seperti ini mau tidak mau diterima. Membalasnya dengan kata-kata hanya memperkeruh suasana.
3. Kritik Maicih, pedes sampe level 10. Nah yang ini kesukaan saya. Untuk yang satu ini saya menerima dengan senang hati
Mudah2an tidak ada yang salah.
betul kak vita, sebenarnya kalau orang mengkritik, kita sebagai yang di kritik tidak bisa memaksakan kehendak. Ya mau ngga mau nerima aja karena kritikan yang sudah di dengar atau dibaca oleh kita kepada kita. Nyeseekkk pun dibawa bahagia aja.. Soalnya nihh orang perhatian banget yaa.. Wkkkkkkk
HapusYang ke 3 saya juga suka kak. Apalagi kalau gratisannn.. Level 3 aja tapiii hehehhe
Btw, makasih udah mampir yaa kak ;)
Yiiihaaaa betul skaliii tips2nya mmg mujarab itu kak evhy
BalasHapusAlhamdulillah kak qiahhhh... sejauh ini mujarab banget..
HapusMakasih sudah mampir di blog ya kak :) kemarin sy mampir di blogta tapi belum sempat komen-komen hehehhee.. Maapkeunnn
kalau kritiknya bener sih gak apa2 bisa mmebangun diri kita tapi kalau kitiknya malah merendahkan kita, memang sih bikin kesel tapi kalau aku sih diamkan saja
BalasHapusiya mba tira diam adalah salah satu sikap bijak.
HapusEh, ini mas apa mba? Jika salah, maafkann..
Btw, makasih yaa sudah mampir :)
dikritik itu susah-susah gampang untuk diterima,,,
BalasHapuskadang teorinya kita pahami betul tapi pas 'kejadian' tetap saja
kadang 'dongkol'
#curhatka
iya kak rat.. Seringnya sih kayak gini.. Dongkoll ngga pa2 kalau dibutuhkan asal jangan lama2.. Hihihi..
HapusThanks yaa kak sudah mampir...
Semuanya sering2 mampir yaa ;)
Karena saat dikritik artinya kita di perhatikan, maka merasa beruntunglah ^^
BalasHapusBetul sekaliiii Kak inart
Hapus