,
Bismillahirrahmanirrahim
Foto bersama di Hari ke-3 |
Seperti
biasa, pagi-pagi sarapan dulu di Hotel lalu berangkat lagi. Hari ini kami akan
kembali lagi ke gedung MPR. Agenda hari ini adalah penyerahan teks deklarasi
yang telah di tandatangani kemarin kepada Sekretaris Jendral MPR-RI sekaligus
menutup acara gathering nasional kali ini. Eh iya, bagi yang ingin tahu acara
Gathering MPR-RI itu sejak tahun berapa dan diadakan dimana saja, bisa dilihat
di inforgrafis yang ada dibagian akhir dari tulisan ini.
Sedikit cerita tentang hari ketiga ini. Kami cukup semangat karena hari ini adalah saatnya penyerahan teks Deklarasi Netizen MPR-RI kepada Sekretaris Jendral MPR-RI yakni Bapak Dr. Ma'ruf Cahyono SH.MH. Penyerahan ini akan dilaksanakan kembali di tempat yang sama pada hari ke-2, yaitu di Gedung MPR-RI lantai 2.
Sambil menunggu bapak Sesjen datang, kami sempat mengadakan sharing-sharing tentang hal-hal yang kami harapkan dari Gathering MPR-RI ke depannya bila ada. Beberapa hal yang disampaikan melalui dua orang teman kami adalah bila ada gathering berikutnya diharapkan para warga net dapat dibawa berkunjung ke kantor google. Kami juga berharap agar ada komunikasi dengan google dan edukasi tentang hal-hal yang berkaitan dengan dunia google yang wajib diketahui oleh warga net.
Check kehadiran lagi di Gedung MPR-RI |
Detik dimana Pak Ma'ruf Cahyono memasuki ruangan |
Bapak Ma'ruf-Sekertaris Jendral MPR-RI dan Ibu Siti-Kepala Bagian Humas MPR-RI |
Tak lama waktu berselang. Sekira 20 menit, Sesjen MPR-RI telah tiba dan memasuki ruangan. Diskusi kami pun juga usai dan kembali duduk rapih menyambut kedatang beliau. Acara kemudian dibuka dan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Setelah itu, kami pun kembali membacakan teks Deklarasi Warganet di depan para petinggi MPR-RI ini. Para hadirin pun langsung berderi dan membacakan teks secara bersamaan. Ada rasa gembira dan bangga serta haru bisa hadir menyaksikan momen ini.
Dari tulisan sebelumnya (gathering hari pertama dan hari-2) dan di sini pun selalu menyebut-nyebut teks deklarasi. Mungkin ada yang bertanya-tanya, apa sih isi deklarasinya? Nah, karena ini hari terakhir dan peresmian secara sah. Saya akan berbaik hati membocorkan isi deklarasi tersebut.
Menyanyikan lagu Indonesia Raya |
Dari tulisan sebelumnya (gathering hari pertama dan hari-2) dan di sini pun selalu menyebut-nyebut teks deklarasi. Mungkin ada yang bertanya-tanya, apa sih isi deklarasinya? Nah, karena ini hari terakhir dan peresmian secara sah. Saya akan berbaik hati membocorkan isi deklarasi tersebut.
1. Tidak menyebarkan konten Hoax dan SARA
Fenomena
ini cukup sering kita temui dalam dunia digital yang semakin maju. Banyak dari
masyarakat yang kadang menelan mentah-mentah suatu berita dan langsung membagikan berita
yang ada. Sesungguhnya sikap membagikan suatu berita adalah hal yang baik,
namun membaca dan memperhatikan konten serta mengetahui sumber yang jelas dari
berita yang ada haruslah diperhatikan terlebih dahulu sebelum menyebarluaskan
berita tersebut. Begitu pula untuk konten SARA, banyak diantaranya di kemas
dalam bentuk-bentuk yang mungkin bisa diterima masyarakat luas. Salah satunya
konten yang dikemas dalam hal-hal Lucu namun sebenarnya sangat menyinggung
pihak-pihak tertentu dan tak layak menjadi konsumsi publik.
Pembacaan Deklarasi Netizen MPR-RI |
Pembacaan Deklarasi Netizen MPR-RI diikuti oleh seluruh hadirin |
2. Bijak bermedia sosial sesuai dengan
Pancasila
Kita
ketahui bersama bahwa Pancasila adalah ideology yang mengandung nilai-nilai
yang seharusnya diterapkan dalam setiap lini kehidupan. Pancasila juga telah
dijabarkan dalam suatu pengamalan pancasila dimana kita dapat dengan mudahnya
mencontoh sikap-sikap yang telah dijabarkan tersebut. Nah, sikap ini tidak
hanya untuk diterapkan di dunia nyata, namun selayaknya juga dalam dunia maya.
Karena saat ini, dunia maya merupakan suatu ruang untuk saling berinteraksi
satu sama lain melalui media sosial. Oleh karena itu, pengamalan Pancasila
seperti saling menghargai, berempati, tidak menyebar ujaran kebencian, dan lain
sebagainya sungguh suatu keharusan untuk diterapkan dalam interaksi sosial kita
untuk menciptakan masyarakat yang harmonis.
3. Menerapkan Empat Pilar MPR-RI dalam
literasi digital
Apasih
Empat Pilar MPR-RI? Dan mengapa perlu diterapkan dalam literasi digital? Nah,
perlu kita ketahui bahwa Empat Pilar MPR-RI ini adalah Pancasila, Undang-Undang
Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhineka Tunggal Ika.
Sementara Literasi Digital adalah suatu wadah dimana masyarakat dapat dengan
mudah dan cepat mengakses informasi secara digital utamanya melalu ponsel
pintar mereka. Bila nilai-nilai empat pilar ini kurang diterapkan, informasi
yang beredar bisa jadi dibuat tanpa landasan dan etika yang baik. Hal ini dapat
mengancam moral bangsa serta mampu memecah kedamaian menjadi sebuah kerusuhan
dimana-mana.
4. Bersatu membuat keren Indonesia dengan
konten yang positif
Syukur,
Alhamdulillah, saat ini banyak sekali komunitas atau individu-individu yang
membuat gerakan-gerakan positif untuk menebarkan nilai-nilai positif di
masyarakat. Dengan bersatu maka kita akan membuat Indonesia yang keren ini
tambah keren. Dengan menyebarkan konten-konten positif, diharapkan Indonesia
bisa lebih terekspose dengan hal-hal positif di dalamnya.
Pesan-pesan oleh Bapak Ma,ruf Cahyono |
Antusianme peserta mencatat dan memperhatikan pesan-pesan dari Sesjen MPR-RI |
Inilah
empat komitmen yang disepakati dalam diskusi yang berahir tanpa voting alias
musyawarah mufakat. Dalam acara ini, Pak Ma’ruf selaku Sesjen MPR-RI
menyampaikan bahwa perwakilan-perwakilan dari berbagai kota ini bertugas untuk
membawa empat komitmen ini ke daerah masing-masing. Kami diharapkan mampu
mewakili daerah kami agar dapat menyampaikan pesan-pesan atau nilai-nilai
pancasila dapat disampaikan kepada Masyarakat dalam bentuk aktual atau
keseharian.
Demikian
keseruan kami. Meski baru berjumpa, namun rasanya sudah lama kenal. Rasanya
sudah seperti keluarga besar yang baru dipertemukan. Oh iya, ini ada oleh-oleh
dari dalam ruangan MPR-RI. Taaaraaaaaaa…. (liat
gambar hehehe)
Alhamdulillahirabbil`alamin
Makassar-Antang,
15 Desember 2018