Bismillahirrahmanirrahim.
“Mau ikut pulang sama pung Adam?” ucap ayah padaku ketika membangunkanku. Pagi-pagi sekali, ayah sudah membangunkanku. (bukan pagi sekali sih, orang jam 9 hahahaha). Hari ini saya berencana untuk pulang. Jika memang ada tumpangan gratis, why not? (biasa.. the tebengerss.. hehehe).
“Kalau mau, cepat-cepat ganti baju. Kalau sudah pulang dari pasar mereka langsung pulang ke makassar” ucap ayah.
”Oh iya” ucapku. Dengan segera saya bangun dan langsung mengganti pakaian. Langsung saja saya dan ayah ke rumah om dimana mobil itu berada. Disana saya menunggu hingga tanteku, istri pung Adam, pulang dari pasar.
“Aih.. sempit mobil naik mobil sewa saja nanti” ucap omku, Petta Odding.
“Iya. Tidak apa-apa. Nanti saya sama wahyu saja” ucapku lega. Sebenarnya agak tak tega juga ikut dengan mereka. Itu akan sangat-sangat akward. saya kurang begitu dekat dengan mereka. Tapi jika pun harus nebeng, ya waktunya untuk mengakrabkan diri. It’s also good.
”oh iya. Ada wahyu. Nanti sama wahyu saja” lanjut tante Timang, tanteku. Saya pun tak jadi pulang pagi itu. Orang-orang akan pergi ke Lejja, tempat permandian air panas. Kami akan liburan hari ini. Alhamdulillah.. karena tak jadi nebeng di om, bisa ikutan deh.
Tak lama Wahyu datang. Entah ia dari mana.
”Wahyu samaki nanti pulang” Ucapku.
”Aih.. tidak bilang. samaka temanku” ucapnya.
”Ih.. kemarin sudah saya bilang, sama maki pulang” ucapku. kami pun beradu argument sebentar sambil tertawa.
”Mana kau pilih? Teman atau keluarga?” sepupuku ikut ngeletuk.
“Yaa.. pilih mana?” saya ikut menambahkan. Suasana jadi cair dan kami tertawa. Masih ada alternatif lain. Keputusan pun diambil, saya pulang bersama kakak-kakakku esok hari. Kami akan berangkat jam 4 subuh. Tante dan sepupuku harus langsung diantar ke bandara. Mereka harus check in sekitar pukul 10 pagi. Oleh karenanya kami harus berangkat subuh agar bisa sampai tepat pada waktunya. Perjalanan kami memakan waktu kurang lebih 5 jam untuk bisa sampai ke kota makassar, ke Bandara.