Bismillahirrahmanirrahim.
Aku sudah mulai berolahraga lagi. Pagi ini kakak membuatku kesal. Aku sangat tak suka diganggu ketika olahraga. itu mengganggu konsentrasi. Itu juga mengganggu gerakan kita. Akibatnya olahraga jadi tak maksimal.
Kesal ke dua timbul ketika aku akan berdoa. Arrrggggg… aku tak bisa konsentrasi. Temanku tengah bercerita di sampingku. Suara mereka besar sekali. Ingin rasanya aku berteriak dan mengatakan “Bisa Diam?”. Hahhh.. (menghela nafas).. hanya helaan nafas yang bisa kukeluarkan. Aku harus menahan amarah dan mulutku. Jika tidak, sesuatu yang tak menyenangkan akan terjadi. So, lebih baik Diam saja.
Aku pun hanya diam dan mengeluarkan kata secukupnya ketika mereka mengajakku berbicara. Kesal ini masih tersimpan. “Kenapa kak, kayak habis baterainya” ucap salah seorang diantara mereka dilanjutkan dengan tawa. Aku hanya diam dan berlalu pergi. Dengan muka tanpa expresi atau mungkin marah atau kesal, aku meninggalkan kamar. Astagfirullah… Waktunya untuk bekerja.
Ketika bekerja bertemu dengan yang lainnya, aku masih sedikit kesal. Walau kini aku mencoba tersenyum. hufffttt.. dengan senyum membuatku sedikit lega. Kesal itu mulai menjauh sedikit demi sedikit. Akhirnya ketika bekerja aku lebih enjoy. Terlebih lagi aku ditemani oleh partner yang selalu tersenyum. Terima kasih karena selalu tersenyum.
Pesanku, jangan memelihara kesal. Itu hanya akan membuat harimu tak menyenangkan. Ingatlah, Hanya dangan mengingat Allah hati menjadi tenteram. So, sering-sering istigfar atau mengingat-Nya ketika lagi kesal. Oleh karenanya, Kesal pun bisa menjauh. jangan lupa bubuhi dengan senyum, agar kesal itu terbang tersapu angin tak bersisa.
SEMANGAT!!!
Alhamdulillahirabbil`alamin
Makassar-BTP, 15 April 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah mampir. Semoga bisa bermanfaat selalu :) Amin.
Jangan lupa komentarmu ya, karena komentarmu adalah semangatku untuk terus berbagi ^^)
Komentar yang mengandung SARA, link hidup, dan spamming akan dihapus ya.. Terima kasih atas perhatiannya :)