Minggu, 22 November 2015

,

Bismillahirrahmanirrahim.

Ini adalah cerita tentang kak beradik yang hidup bersama. Sebut saja namanya Ana dan Arlin. Hari demi hari mereka lalui bersama. Ini bermula semenjak mereka berdua mulai bekerja di area yang berdekatan. Ana adalah seorang wanita yang periang, namun sebenarnya sangat introvert. Ia menggunakan seenap kemampuan dirinya untuk bisa berinteraksi dengan orang lain. Sedangkan Arlin seorang wanita yang sangat senang berbagi terutama pada adiknya.

Suatu hari ketika Arlin pulang dari kantor. Ia menjumpai Ana sedang duduk di sebuah meja kerja di kantornya. Mengapa mereka bisa bertemu seperti itu? Karena mereka berdua tinggal di kost yang disediakan di kantor. Arlin menemani Ana yang takut tinggal sendirian di kamar. Jika Arlin pulang, ia akan pulang ke kantor Ana. Karena disanalah mereka berdua menghabiskan hari-hari bersama saat ini. Lanjut ke pertemuan tadi.

,

Bismillahirrahmanirrahim.

Setiap kali membaca facebook, ada saja informasi yang dapat dipetik. Banyak kenangan, semangat, perasaan, dan perjuangan seorang manusia tercurah didalamnya. Walau saya tak selalu membuka dan membaca semuanya. Tak mungkin juga kubaca semuanya, terlalu banyak diri ini tak sanggup. Cukup yang perlu dan penting saja menurutku.

Mata ini tertuju pada status dari official account Asma nadia. Lagi-lagi sebentar lagi novel barunya akan difilmkan dan ditayangkan. Wahh… DAEBAKKKKK… Rasanya iri melihatnya. Mau juga.. tapi daripada munggunakan kata iri, lebih baik diubah saja menjadi kagum. Ya! Kata KAGUM lebih tepat menggambarkan perasaan ini. Jika iri, hanya akan berdampak negatif. Sedang yang timbul adalah motivasi. Motivasi yang menggali kembali mimpi yang telah lama bersemayan namun tak bergerak sama sekali.

Rabu, 04 November 2015

,

Bismillahirrahmanirrahim.

Berdasarkan judulnya, kali ini saya akan membahas tentang 3 magic word. Kata-kata ini baru saya sadari setelah bertemu dengan seorang teman beberapa tahun silam. Namanya didi, ini cewek lho yaa. Dia adalah partnerku dalam menjalankan jabatan yang sedang kuemban saat itu di salah satu organisasi global. Kami sama-sama mengurusi bagian Talent Management.

Sebagai talent management, sangat penting untuk bisa meng-engage dan bercengkrama dengan para member-member tercinta. Member-member ini rela berjuang dan bekerja dalam organisasi. Mereka bahkan meluangkan waktu, memberikan ide, dan do action ditengah kesibukan mereka tanpa harus dibayar sekali pun. Bekerja di organisasiku ibarat kita bekerja di sebuah perusahaan dengan sistem yang sudah terancang dengan baik dan professional. Walau kami masih muda, namun dituntut untuk senantiasa bekerja dengan professional.

Sabtu, 31 Oktober 2015

,

Bismillahirrahmanirrahim.

Hari ini mendung. SEperti kemarin tampaknya memang akan turun hujan. Namun, kemarin tak kunjung datang hujan itu. Apakah hari ini akan sama? Pikirku. Angin nampaknya bertiup sedikit kencang. Apakah ia akan membawa serta gumpalan-gumpalan awan yang berisi air hujan itu?

Saya keluar dari kantor. Kepala ini sedikit menoleh keatas. Awan hitam, suasana pun hitam. dingin sedikit menyapa. Akankah turun hujan? SEmoga.. semoga…

,

Bismillahirrahmanirrahim.

NO TIME FOR LOVE

Baru-baru ini saya memasuki sebuah kelas bahasa inggris. Saya ikut belajar sekaligus menjalankan tugas. Diakhir kelas ada seorang siswa nyeletuk. “No time for Love”. Awalnya saya hanya tertawa kecil. Tiba-tiba sang teacher yang juga temanku berkata “I like your statement”. saya pun angkat bicara “Really?”. Setelah itu, saya pun meninggalkan ruangan kelas. Magrib sudah tiba, harus segera menunaikan kewajiban.

Kata-kata tadi sangat mengganggu pikiranku. Why? Why should be “no time for love”? Supposed to be, everytime is time for love, right? Entah mengapa saya kirang setuju dengan pernyataan itu. Karena seharusnya, setiap saat adalah waktu untuk membagi cinta dan kasih sayang untuk orang-orang yang kita kasihi, untuk orang-orang disekitar kita. Agar orang-orang dapat senantiasa merasakan cinta dan kasih sayang kita serta memiliki keinginan yang sama untuk membagi cinta kepada sesama.

Senin, 19 Oktober 2015

,

Bismillahirrahmanirrahim.

Tiba-tiba saja kepikiran tentang ifha. Mau sekali ketemu sama ifha. Saya pun mengirimkan chat lewat line.
“Ifhaaa sayanggggggg.. Ayo ke IEC hari ini.. Rinduka .. kesinimi jam 12 hehehehe”

Begitulah kira-kira chatku padanya. Saya sangat ingin ia berada disini saat ini. Ifhaa adalah anak yang periang dan ributnya minta ampun. Namun saya rindu hal itu. Sudah sekitar 2 - 3 bulan saya tak berjumpa dengannya. Kondisi kantor aman-aman saja walau ada beberapa masalah juga sih. Butuh hiburan. Jika ifha kesini, maka ada hiburan…. hahahha.. *peace ifhaa ^^ hehehehe

Awalnya dia agak ragu bisa datang atau tidak. Karena hari ini, ia harus mengurus keperluan penelitiannya. SEmangat deh ifhaaaa!!!!!! Namun, pada akhirnya ia datang juga. Semenjak datang suaranya sudah menggelegar dari arah luar. Saya tengah menunggu di dalam ruang teacher. AAAAHHHHHH…. ifhaaaaa… teriakku. Kami pun berpelukan, cipika-cipiki. Ahhhh… ingin rasanya memeluknya lama-lama.

,

Bismillahirrahmanirrahim.

Akhir-akhir ini banyak email yang masuk. Banyak yang bertanya tentang KGSP. Sebenarnya tanya-tanya tentang topik ini mulai banyak semenjak dua bulan yang lalu. Alhamdulillah.. ternayata banyak juga yang mengunjungi blog ini dan menemukan email saya.

Pertanyaan yang paling mendasar tentang masalah dokument application. Pertanyaannya kira-kira seperti ini:
”JIka dokument sudah di translate, apa harus dibawa ke notaris lagi? “
”Jawabannya: Bisa IYA, bisa TIDAK. Jika sudah ditranslate, sebenarnya kita tak perlu lagi membawanya ke notaris. Agar dokument fotocopy yang sudah di translate bisa sama dengan aslinya, tinggal di legalisir di tempat kita mentraslate dokument itu (ini apabila disediakan). Jika tidak, terpaksa

Minggu, 18 Oktober 2015

,

Bismillahirrahanirrahim.

Lama lagi ya tak nulis disini. Finally, setelah semua yang terjadi, akhirnya semangat itu kembali lagi. Alhamdulillah.. Teman saya pernah menulis sebuah status. Dalam statusnya tertulis “In the end, everything will be OK. If it is not OK, it’s not the end”. YUP! AGREEE!!!! Coba dipikir-pikir lagi. Setiap kali ada kejadian yang menimpa kita, pada akhirnya kita pun berpikir bahwa kita baik-baik saja. Bahkan hingga saat ini kita pun baik-baik saja. Hanya cukup meluangkan waktu untuk mere-view kejadian masa lalu. Bukan berarti saya menyuruh kalian mengungkit-ungkit masa lalu. Cukup mengingat masa lalu dan mencoba menangkap serta memahami hikmah yang ada. Dengan begitu, kita mungkin saja mendapat banyak pelajaran.