Bismillahirrahmanirrahim.
Ini adalah cerita tentang kak beradik yang hidup bersama. Sebut saja namanya Ana dan Arlin. Hari demi hari mereka lalui bersama. Ini bermula semenjak mereka berdua mulai bekerja di area yang berdekatan. Ana adalah seorang wanita yang periang, namun sebenarnya sangat introvert. Ia menggunakan seenap kemampuan dirinya untuk bisa berinteraksi dengan orang lain. Sedangkan Arlin seorang wanita yang sangat senang berbagi terutama pada adiknya.
Suatu hari ketika Arlin pulang dari kantor. Ia menjumpai Ana sedang duduk di sebuah meja kerja di kantornya. Mengapa mereka bisa bertemu seperti itu? Karena mereka berdua tinggal di kost yang disediakan di kantor. Arlin menemani Ana yang takut tinggal sendirian di kamar. Jika Arlin pulang, ia akan pulang ke kantor Ana. Karena disanalah mereka berdua menghabiskan hari-hari bersama saat ini. Lanjut ke pertemuan tadi.
Ketika ana tengah duduk, ia menghampirinya. Mata mereka bertemu dan saling tersenyum. Arlin duduk di kursi kosong samping adiknya.
”Kenapa?” tanya sang adik, ana.
”Tidak” jawabnya.
”Pernah hubungi ayah?”ucap ana.
”Tidak pernah. Biarkan dulu dia menikmati masa-masa bulan madu bersama istri barunya” ucap kakak, lalu ia tersenyum. Saya pun ikut tersenyum. Mereka berdua saling tertawa membicarakan kisah ayah yang baru menikah. Tak disangka-sangka ana pun mampu menerima keadaan. Setelah sekian lama kepergian ibunya, Ana pun bisa ikhlas mengizinkan sang ayah menikah kembali. Walau sesungguhnya masih ada rasa tak rela dan melepas sang ayah ke pangkuan yang lain, tapi tetap saja dia harus menerimanya. Ia tak bisa mengurus sang ayah 100%. Ia juga tak bisa bersama disampingnya sepanjang waktu. Sang ayah tinggal di kampung. Sedang dirinya tinggal di kota. Sesekali ayahnya akan berkunjung. Hanya saja, sang ayah tak tahan tinggal lama-lama di kota. Oleh karenanya, meski dengan sedikit berat hati, ia pun mengizinkan sang ayah menikah. Ini untuk menyenangkan keluargaku, ayah, dan ada yang dapat mengurus beliau di sisa usianya.
Hufftttt… Penat ruangan itu mendera. Mereka tertawa bersama seakan dunia milik berdua. Mereka saling bercerita tanpa memperdulikan yang lain di sekitar mereka. Bahagia terlihat diwajah mereka. Tiba-tiba ana memberikan sesuatu kepada sang kakak. Terlihat gula-gula dengan bungkusan warna hijau. Dibelakang gula-gula itu tertulis sesuatu.
“You’re so special “
Ketika melihat kata-kata itu, sang kakak tertawa dengan wajah malu-malu. Ia pun menyerahkan sesuatu kepada Ana. Itu adalah gula-gula yang sama dengan kata-kata yang sama. Ahhh… so sweetttttt!!!! Mereka pun tertawa bersama. Mereka benar-benar tak mempedulikan sekitar mereka. Mereka larut dan tertawa dalam dunianya.
Setiap kali mengu=ingat kejadiaan ini. Ana pun akan selalu tersenyum. Ia menyimpan gula-gula yang diberikan kakaknya itu. Ia membawanya selalu di tas. Seakan-akan itu menjadi penyemangat ketika sedih. Dan setiap kali ia menunjukkan gula-gula itu pada sang kakak, maka mereka berdua akan tertawa bersama.
***
Indahnya persaudaraan. Semoga kita bisa selalu menyemangati dan mendukung satu sama lain kakakku sayang. Anauhibbukifillah ^^
Alhamdulillahirabbil`alamin
Makassar, 22 November 2015
So sweeeeeeeeet.
BalasHapusMemang, ayah mereka layak berbahagia dengan istri barunya. Mereka anak2 yang baik :)
Iya kak ;)
Hapus