Unpredictable Activity

Bismillahirrahmanirrahim

Pagi ini bangun dengan segarnya. Tak ingin menghilangkan kesegaran, aku berusaha mencari kegiatan lain. Hitung-hitung buat extra kegiatan biar ngga tidur pagi lagi. Soalnya lagi mau bikin perubahan nih. Coba lagi untuk tak tidur pagi biar banyak rejeki. Amin.

Aku mengambil kertas untuk membuat lesson plan. Hari ini harus mengajar 2 kelas lagi. Aku harus menyiapkan lesson plan dari sekarang. Dengan santainya aku duduk di depan TV di ruang tamu sekaligus ruang keluarga. Aku mulai memikirkan tentang kegiatan dalam kelas nanti.

hmmmm…. (sambil memegang dagu dan berpikir)

Tak terasa waktu pun berlalu begitu cepat. Sekarang sudah pukul 10 pagi. Aku sudah menyelesaikan lesson planku. Horeeee… Alhamdulillah ^^
Sekarang waktunya untuk mandi dan bersiap ke kantor.

“eh, tunggu dulu. Sepertinya ada yang kelupaan. hmmm.. apa ya?” aku mulai berpikir lagi sambil menggenggam kertas yang berisi lesson plan.
”Astagfirullah… Ya Ampun. Lupa! Hari inikan janjian ketemu sama guru bahasa koreaku. ahhhh….” aku segera mengambil HP. Segera ku ketik sms untuk guruku.
”Min 성생님, 미안합니다 (guru Min, mohon maaf). I forget about our meeting today :’(“ lalu send.
“지금 바빠요. 금요일에 만나요 ^^ (sekarang lagi sibuk, hari jumat kita ketemu)” balasnya.

Alhamdulillah, ia mengerti. Sekarang check BBM, ada BBM masuk.
“Mam bisaki gantikan sir sani ngajar jam 10 pagi?” kirim mam laras, salah satu staff di IEC tempatku bekerja.
”yah, mam nda bisa. Jam 10mi ini. Maafkan” balasku.
”oh itumi juga mam. Masalah sir sani juga tiba-tiba bilang. Mam Yuni lagi sakit. Kemarin habis kehujanan pas macet.” chatnya lewat BBM.

***

Pukul 12 siang, aku berangkat ke kantor. Sebelum ke kantor, aku menyempatkan diri singgah di tempat kerja kak Linda. Dari kemarin Ia menyuruhku membawakan belanjaannya yg tertinggal di rumah. Sekalian saja, Kak Lina menitipkan HP dan Ipad untuk di update. Aku tak lama di sana. Masih banyak hal yang harus di kerja. Lesson Planku belum 100% selesai.

Perjalanan ke kantor tak begitu mulus. Aku harus mendapatkan sedikit kemacetan. Apalagi aku harus berhadapan dengan Mahasiswa yang siap demo.  Pendemo ini baru saja akan mengatur barisannya untuk menutup jalan. Alhamdulillah, untungnya masih bisa lewat. Makasih sudah ngasih jalan yaa…

Sebelum sampai di kantor, aku harus singga di kampus. Aku harus menempel poster yang di titipkan padaku. Poster ini harusnya tertempel kemarin. Apa boleh buat, faktor lupa menyebabkan ia tak bisa di tempel kemarin. Poster ini ketinggalan di rumah.

Di kampus, aku menempelnya di 3 mading. 1 di bagian Teknik, 1 lagi di bagian Kantin, dan terakhir di perpustakaan pusat. Dalam perjalananku menuju parkiran, aku bertemu dengan junior di organisasiku. Aku juga bertemu dengan kakak senior. Sebenarnya aku sedang menunggu balasan dari ifa. Sambil menunggu, tak ada salahnya bertegur sapa dengan mereka. Bercengkrama sejenak menyambung silaturrahim.

***

Tiba-tiba telfonku berdering. Aku tengah dalam perjalanan menuju parkiran motor. “oh, dari kantor” ucapku dalam hati.
”Hallo mam, kenapa?” ucapku terlebih dahulu kala mengangkat telfon itu.
”Mam jadi jaki ke kantor hari ini?” tanya seorang cewek dengan nada yang lembut dan lambat. Suara itu pasti mam lia.
“Iya mam. Ini saya sudah di kampus. Mauma ke situ” ucapku. Kami pun menutup telfon setelah mam lia berkata “Iya mam”.

Di kantor, aku mulai menyiapkan lesson planku kembali. Tiba-tiba saja aku di panggil oleh bos.
“Bisa ngajar kelas children hari ini? Nanti jam 3” ucapnya. Aku melihat kearah jam.
”oh, oke sir” ucapku meng-iyakan. Aku melihat kearah jam. Sekarang sudah jam 2 lewat. Kelasanya sebentar lagi. Aduh, gimana nih? pikirku gelisah.

Segera aku membuat lesson plannya. Aku belum pernah mengajar kelas children sebelumnya. Apalagi ini adalah real class. Aku mencoba menenangkan pikiran. Aku harus bisa. Apapun yang terjadi, aku harus melakukannya.

Waktu sudah pukul 3 sore, bel berbunyi. HUffftttttt… Let’s go! Fighting!!!!

Aku pun mencoba mengambil hati anak-anak. Aku tak terlalu suka sama anak-anak. Apalagi aku adalah orang yang cepat merasa lelah. Tenagaku benar-benar terkuras. Anak-anak itu sangat aktif. Namun itu sebuah hal yang positif. Mereka sangat menurut dan mengikuti pelajaran dengan baik.

Biasanya untuk mengendalikan anak-anak ini adalah menggunakan star. Star ini untuk menstimulasi anak supaya mau berbicara. Jika mereka berbicara menggunakan bahasa inggris maka mereka akan mendapat star. Nantinya star ini bisa di tukar dengan barang-barang seperti di TimeZone. Ini benar-benar berguna. Mereka sangat senang dengan star.

Gawat! Persedian star habis. Mam lia belum membuat star lagi. Pada akhirnya, aku harus berjanji untuk memberikan mereka 6 star satu orang. Ketika aku mengatakan itu, mereka semua berteriak Hore!! Hati ini tiba-tiba di liputi sebuah rasa. Rasa gembira dari anak-anak itu, rupanya merasuki diriku. Aku pun ikut bahagia sekali melihat senyuman mereka.

Okay, selesai 1 kelas. 15 menit lagi aku harus mengajar lagi. Semangat! Murid-muridku mulai berdatangan. Aku masih mempersiapkan kembali materi untuk kelasku.

***

Fiyuhhh… Capeknya.. Senangnya..
Hari ini selesai juga ngajarnya. Mengajar 3 kelas berturut-turut cukup menguras tenaga. Pukul 9 malam, waktunya pulang.

Upsss, ada apa ini? Baru juga keluar dari daerah BTP. Suasana macet sudah mulai terasa. Semakin lama-semakin padat saja kendaraan di jalan. Aku mengurungkan niatku untuk lanjut. Sepertinya di depan sangat tak kondusif untuk di lalui. Aku memutar balik motor ke arah sebaliknya. Entah aku harus kemana. Aku pun kepikiran untuk menungguh di CFC di dekat kampus hingga macet usai.

Aku pun menuju ke CFC. Awalnya hanya ingin menunggu di luar. Namun nyamuk ini membuatku tak tahan. Ia mulai mendekatiku. Aku pun masuk dan memesan sesuatu. Aku benar-benar berharap macet ini segera berakhir.

Harapan ini pupus beberapa menit kemudian. Live report di group di lineku menunjukkan parahnya keadaan. Di pintu satu Unhas bukan lagi pendemo. Tapi bentrokan yang terjadi antara masyarakat dan gang motor. Aku pun mengupdate status. Berharap seseorang bisa menolongku. Berharao seseorang menawarkan tempat tinggal untuk malam ini.

Nampaknya ini membuahkan hasil. Salah satu temanku mengajak ke rumahnya. Awalnya aku sangat kahawatir masuk ke dalam kampus. kampus UNHAS sungguh gelap di malam hari. Ketika menikmati makanan yang baru saja aku pesan, aku masih memperhatikan keadaan. Live report dan chat-chat teman menemani malam ini.

Aduh, sepertinya aku harus beranjak dari tempat ini. Aku pun memberanikan diri. Banyak orang yang bernasib sama. Kami harus melewati jalanan sempit untuk tembuh keluar kampus. Disana sedikit padat oleh pengendara motor.

Yah, HP lowbet. Segera kuhubungi temanku. Aku sudah berada di tempat perjanjian. Yes! Terkirim, ucapku dalam hati. Beberapa detik kemudian HPku mati. Alhamdulillah, untung tadi sudah terkirim!

hufffttt.. syukur. Aku tinggal menunggu Anti. Aku terus melihat ke beberapa arah. Dari jauh terlihat sosok wanita berjilbab. Ya, itu pasti Anti. Ia melambaikan tangan. Aku pun membalas lambaian tangannya. Aku tersenyum padanya. Ia pun begitu.

Alhamdulillah, malam ini kami di pertemukan. Makasih Ya Allah ^^
Aku dan anti menuju ke kosan beliau. Selain memberi tumpangan tidur malam ini, Ia juga memberi makan. Makasih ya ^^ Makananya enak sist ^^ Ikan kering dan tempenya maknyusss.. Alhamdulillah. Thank you Anti-Chan.

Live report masuk lagi di line. Aku membacanya dari Line Anti chan. HPku mati total. Nampaknya keadaan makin parah. Gerbang pintu 1 Unhas di rusak. Sepeda-sepeda yang terparkir di sana pun di bakar. Sungguh pengrusakan yang nyata. Memang salah mereka apa sih? Geng motor.. geng motor.. nampaknya mereka sedang menjadikan ini ajang pelampiasan.

Aku pun tertidur. Kabarnya pertikaian tadi malam baru berakhir sekitar pukul 12 atau 1 malam. Alhamdulillah, aku sudah mendapatkan tempat yang aman malam itu. Untung aku tak melanjutkan perjalanan kala itu.

Alhamdulillahirabbil`alamin^^

Makassar, 18 November 2014