Pindahan

Bismillahirrahmanirrahim.

Kini saya pun memutuskan untuk resign dari tempatku bekerja. Per tanggal 15 desember, saya pun resmi menjalankan tugas akhir di kantor. Beberapa hari sebelumnya saya sudah menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh staff dan teacher. Mohon maaf atas semua kesalahan dan terima kasih atas bantuan serta kerjasamanya selama ini. Sungguh, tempat kerjaku adalah tempat yang nyaman untuk bekerja. Hanya saja, saya memiliki banyak rencana dan harus melakukan beberapa perubahan hidup. Keputusanku sudah bulat.

Karena resign, saya memutuskan untuk pindah tempat tinggal. Akhirnya saya memilih tinggal di rumah kakak di Antang, Makassar. Ini adalah salah satu jalan dimana saya bisa berhijrah untuk perubahan yang insya Allah lebih baik. Acara pindahan pun akhirnya tiba. Hmm… agak kurang tepat sih bila di bilang acara. Soalnya tak ada syukuran dan yang lainnya. Hanya memindahkan barang-barang saja.

“Wah… barangnya banyak juga ya..” ucapku dalam hati kala melihat tumpukan barang yang akan kami bawa. Selain tumpukan barang itu masih ada beberapa barang yang belum sempat kami packing. Itu akan kami packing besoknya. Dan itu bisa jadi hari terakhir kami ke tempat ini.

Sebelum barang-barang di angkut dan dibawa. Malam itu saya pergi bersama sepupu-sepupuku. Kebetulan beliau datang berkunjung dari kampung. Saya pun harus memenuhi janji untuk membawaya jalan-jalan. Minimal ke mall terdekatlah. Hujan deras mengguyur kota makassar kala itu. Dengan tekad yang bulat, kami pun pergi.

Saya sangat ingin membeli sebuah buku. Buku bahagianya merayakan cinta, karya Ust.Salim A.Fillah.. Baru-baru ini saya membaca sepenggalan isinya dari sebuah artikel di FB. Dan itu sangat menyentuh sekali. Betapa banyak pelajaran hidup yang dapat diperoleh. Ini membuatku sangat tertarik untuk membacanya. Ini semua kulakukan untuk perbaikan diri kedepannya.

Sesampainya di M-Tos, Kami pun langsung menuju ke toko buku di lantai 3. Saya berkeliling mencari buku itu.
“Belikan saya ya bukunya” ucapku pada sepupuku. “Sudah janji lho” lanjutku lagi. Entah beberapa kali saya mengucapkan kata-kata ini sepanjang perjalanan kami. Bila mata kami bertemu dan saling menatap, saya akan mengucapkannya. lagi. hehehe.. Piece.. Maap deh sepupu cantik. Khusus kali ini saja… hehehe.. Kan barteran. Saya temani, kamu beliin buku

“Mas, ada bukunya Bahagianya merayakan cinta ust.Salim A.Fillah?” tanyaku pada mas-mas di bagian kasir. Sedari tadi saya mencarinya namun tak ketemu juga. Biasanya terpampang banyak. Mas itu pun dengan senang hati menge-checkkan. Saya terus melihat ke arah monitor di depanku menunggu hasil pencarian.

“Tinggal 1 mbak” ucap masnya. Itulah yang tertulis disana. Alhamdulillah.. masih ada.
“Mas, saya mau beli yang itu” ucapku.
”Jadi saya dibayarkan kan?” tanyaku lagi sama sepupuku yang cantik yang saat itu berdiri di belakangku.
“Tapi cuman 50 ribu ya” ucapnya.
“Hmm.. Boleh lah. Nanti saya tamabah jika kurang” ucapku. Dengan senangnya saya menunggu mas-mas yang mencarikan buku itu.
Entah sudah berapa lama saya menunggu, namun tak ada tanda-tanda mas itu menemukan bukunya. Saya terus menunggu.
”Eh, ini sudah jam berapa?” tanya sepupuku. Saya pun melihat jam.
”Mas, bukunya bagaimana? Tidak ada ya?” tanyaku kepada mas yang dikasir tadi.
”Maaf tidak adami mbak (red: sudah tidak ada mbak)” ucapnya. Saya pun sedikit kesal dalam hati. Ini dikarenakan masnya tidak mengkonfirmasi jika ia tak menemukan bukunya. Ia membiarkan kami menunggu. Akhirnya perhatianku tertuju pada sebuah buku yang sedari dulu ingin saya beli.
“Kalau begitu buku ini saja” ucapku sambil menunjukkan bukunya. “Pinjam dulu uangnya nanti saya ganti” lanjutku. FIX! saya membeli novel buku Fatimah Az-zahra. DIsana tertulis novel terlaris dunia. Saya sudah memiliki seri Khadijah walau belum pernah membacanya. Buku ini terdiri dari 4 seri. Saya pun berniat untuk mengoleksinya.

Thank you deh sepupu sayang. Kami pun kembali ke tujuan awal. Ia sangat ingin makan pizza. Segera kami melangkahkan kaki menuju lantai 2. Lalu turun ke lantai dasar. Pizza Hut ada di bagian luar gedung. Sebelum ke sana, akmi beralih dulu ke ATM. Yah, apalagi jika bukan mengambil uang. Selanjutnya, sampailah kami di Pizza Hut. Lumayan lama juga ia memesannya. Saya hanya bisa memberi saran. Yang ingin makan dan membeli kan dia. Jadi tinggal pilih aja neng. Pilihan pun jatuh ke menu American Favourite dan tuna. KInds of great choice. YEahh.. makan pizza lagi kite, girangku dalam hati.

Kami pun menunggu sekitar 20 menit. Waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam lewat 30 menit. Wah, malam sudah mulai larut. HUjan rintik-rintik masih menemani malam itu. Dengan cepat kami berlari menuju jembatan penyebrangan yang berada di depan M-Tos setelah keluar dari pizza hut. Pakaian ini pun sedikit basah akibat hujan.
“eh, tanya dulu pt-pt (red: angkot) nya mau kemana?” teriakku padanya kala ia buru-buru ingin naik ke sebuah angkot yang mau berangkat.
“Ke BTP pak?” ucapnya kepada pak supir. Angkot itu pun langsung pergi. Hampir saja ia naik angkot yang salah. hahahha…

5 menit kemudian, Alhamdulillah.. Angkot menuju BTPpun ada. Malam semakin larut. Kami membawa seorang anak kecil. Semoga dzakira tak kenapa-kenapa. Aamiin. Takutnya ia masuk angin dan sakit. Semoga kami juga tak di marahi karena pulang terlalu lama.

Setelah menempuh 20 menit perjalanan, sampailah kami di depan kantor tempatku tinggal. Di jalan dekat kantor sebelum turun kami melihat sepupuku yang menjadi supir kami untuk pindahan kali ini. Sesampainya di kantor, terlihat barang-barang sudah di mobil. Tinggal berangkat. Hmm… Akhirnya tiba waktunya pindahan. Namun, malam ini masih akan aku habiskan di TIEC.

Sampai di Antang, rumah kakak, kami pun tinggal bebera lama. Capek sekali menempuh rute perjalanan kali ini. Kami berbincang-bincang sejenak di rumah kakak sambil menikmati makanan yang disediakan. Pukul 12 malam, kami kembali ke BTP.

Huaaaahhhhhhh…. capeknya. Langsung saja tubuh ini kurebahkan di kasur. Tidur pun menghampiri.

Alhamdulillahirabbil`alamin

Makassar-BTP, 19 Des 2015