Langit begitu cerah. Semangat haruslah senantiasa ada. Bersiap-siap menuju kampus. Semangat!!! selalu diyakinkan dan ditanamkan dalam hati. Walaupun kadang-kadang down semangatnya… (yah.. begitulah hidup, terlalu banyak yang mampu membuat kita menjadi down).. tapi meski banyak hal dan masalah yang datang bangkit kembali adalh solusi dari setiap masalah. fokus pada solusi dari masalah itu, jangan terlalu fokus pada masalah.
Hari itu udara sangat terik. Aku beranjak dari rumah temanku yang terletak di daerah Perdos (perumahan dosen). Aku meninggalkan rumah tersebut sekitar jam 10 pagi. Seperti biasanya, dengan style jaket dan jilbab didalm jaket serta rok dan lengkap dengan kaus kaki dan sepatu aku mulai beranjak menuju kendaran motor. Motor tersebut milik temanku yang rumahnya sementara aku tinggali. Dan ternya setelah buru-buru mempersiapkan diri ke kampus. Ternyata ban motor temanku kempes dan bengkel lumayan jauh dari rumahnya. Jadi tidak bisa sama-sama ke kampus:( (agak kecewa juga, tapi mau bagaimana lagi semua sudah terjadi).
Jadi, Aku ke kampus naik ojek. Sebenarnya, tidak mau naik ojek. hanya saja lebih murah dari pada naik bentor (becak motor) dulu baru naik angkot. kalau naik ojek itu bayarnya 5000,-. Sedangkan kalau naik bentor+angkot = 6000,-. Memang cuma beda 1000,-, tapi naik ojek lebih efisien karena lebih cepat dibandingkan bentor+angkot. Biasanya lama menunggu di angkot, jadi banyak waktu terbuang.
Nah, setelah menempuh perjalanan sekitar 10 menit, akhirnya sampai juga di kampus. Segera aku turun dari ojek dan membayar. Setelah itu, langsung saja meluncur ke lantai 3 jurusan elektro fakultas teknik Unhas. Letaknya tidak terlalu jauh dari gedung Rektorat Unhas.
Sesampainya di lantai 3, aku langsung menuju ke sebuah laboratorium. Laboratorium yang aku anggap sebagai rumah di kampus. Karena disitulah diriku mendekap selama di kampus ketika tidak ada kuliah. namanya laboratorium ELVIS. Disana aku bertemu dengan temanku. namanya fi3. itulah nama panggilannya.
Dengan gayanya yang selalu ceria, senantiasa menyambut kedatanganku ketika kami bertemu. Terkadang aku senyum sendiri melihat tingkahnya. :)
Seperti biasanya aktifitas yang sering aku lakukan di dalam lab adalah ONLINE. Itulah tujuanku datang. Aku ingin memperbaiki laptopku yang baru saja di instal ulang. Alhamdulillah sudah selesai juga hari itu.
jam 1 siang, Ina datang menemuiku di lab dan pergi lagi entah kemana. Ina datang lagi dan memanggil untuk pulang. Waktu Adzhar sudah masuk dan aku belum sholat begitu pula dirinya. oleh karena itu, Ina buru-buru untuk pulang.
“Vhy, tidak mau ikut pulang???” tanyanya padaku.
“ehmmm.. (berpikir sejenak). duluan saja.. nanti saya menyusul pulang..” jawabku. Dalam pikiranku waktu itu adalah fi3 akan dijemput sama adiknya yang mengendarai mobil. Kebetulan dia akan bermalam di rumahnya ina sehingga aku memutuskan untuk pulang bersamanya. setelah Ina keluar dari lab, tiba-tiba saja fitri bertanya.
“vhy, nanti pulang sama siapa??”
“Dijemput sama Andini, kan? Bawa mobil, toh?” jawabku.
Dengan senyum dia menjawab “tidak bawa mobil. dijemput naik motor”. seketika itu aku tersentak dan langsung mengejar Ina yang baru saja keluar. Alhamdulillah masih mendapati Ina diluar walau sudah agak jauh.
“Inaa, tunggu….”teriakku.
Ina hanya berbalik dan melanjutkan langkahnya lagi. aku pun buru-buru masuk lab dan merapikan barang-barangku secepatnya. Kemudian berlari menuju ke parkiran untuk menyusul Ina. Setelah sampai lantai dasar. Terlihat Ina yang tidak sabar menunggu. namun dia belum melihatku. Karena tak sabar diapun melaju dengan motornya dan berlalu pergi tanpa diriku. Dia berlalu meninggalkanku.
Nafasku terengah-engah dan tak sanggup berteriak. hanya mampu melihatnya pergi dan berlalu. Saya kira dia hanya bercanda dan menungguku di halte angkot. namun ternyata hanya kecewa yang aku dapatkan. Akupun kemudian melangkah dengan hati yang sedih dan kecewa. mataku berkaca-kaca. hampir saja menetes namun dengansegenap tenaga berhasil aku tahan.
Dalam hati kuberkata “tega sekali ini temanku.. teganya ina…”. sambil melangjutkan perjalanan selangkah demi selangkah. aku berjalan di trotoar jalan di kampus menuju pintu keluar kampus. Dengan pikiran yang bercampur-campur, aku terus berjalan. tanpa henti. Dan kemudian langkahku berlabuh di pemberhentian pertama. Kini aku berada disebuah mesjid kampus. Aku mengambil air wudhu dan sholat.. sekaligus mengobati kekecewaan dan mengadu pada yang Maha Kuasa.
Setelah selesai, segera kulanjutkan perjalananku menuju pintu keluar (pintu 1) Unhas. Dalam perjalanan aku memutuskan untuk jalan kaki saja sampai kerumahnya Ina. Dengan semangat mencoba menghilangkan sugesti jauh dan meyakinkan diri bahwa itu dekat akupun berjalan. Sekali-kali aku ingin merasakan seberapa jauh rumahnya ina. apakah bisa ditempuh dengan berjalan kaki??? itu dalam pikiranku.
Selama dalam perjalanan aku menghibur diri dengan mendengar musik yang ada dalam daftar playlist di HPku. sehingga tak akan terasa perjalanan ini. Dengan hilir mudik orang-orang dan kendaraan yang berlalu lalang aku tetap menikmati perjalanan ini. Aku melabuhkan kakiku di sebuah toko.
Didalam toko kecil itu, tidak banya orang yang berkunjung waktu itu. Belanja jadi nyaman karena tidak banyak orang hilir mudik. aku langsung menuku counter roti di dekat pintu masuk sebelah kanan. disana banyak roti berjejeran. aku memilih satu roti tawar yang berbentuk bulat. Harganya 9ribu rupiah. selanjutnya melihat-lihat es krim. Ingin rasanya memilih salah satu dan memakannya. Yah.. apa daya sedang dalam tahap penghematan. Jadi aku urungkan niatku. Segera aku menuju ke kasir. menunggu sejenak. aku berada diantrian ke-2. sambil menunggu, melihat-lihat seisi toko dari tempatku berdiri. Akhirnya giliran membayar. aku keluarkan uang sekitar 10.000,- dari dompet ungu pemberian fi3 1 tahun lalu.
Segera setelah membayar aku segera keluar dari toko dan melanjutkan langkahku menuju tujuan semula. kali ini tidak ada pemberhentian lagi. Kakiku terus melangkah sambil menikmati musik. dan melihat-lihat sekeliling setiap kali melangkahkan kaki. Banyak rumah yang aku lewati, dan ada satu rumah yang menarik hatiku. rumah dengan model minimalis sederhana tapi bagus. persis dengan seleraku. Dalam hati hanya bisa berucap “kapan ya bisa punya rumah seperti itu?”
Kulanjukan perjalanan yang tak terlalu berliku-liku. Jalanan lurus dari jalan masuk perdos kemudian berbelok ke kanan ketika ssampai di ujung jalan. lalu lurus lagi dan berbelok ke kiri di pertigaan pertama. lalu lurus terus saja dan sekarang sudah terlihat menara mesjid kecil yang terletak dibagian dalam. Sedikit lagi aku akan sampai di rumah tujuanku. akhirnya badan mesjid kelihatan. Sebelum mencapai mesjid aku melangkahkan kaki dan berbelok ke kanan, lalu belok kiri dan belok kanan lagi. dan akhirnya aku sampai didepan sebuah rumah. rumah yang sederhana. Itulah rumah tujuanku. Dengan sebuah mobil terparkir di depannya. Alhamdulillah akhirnya sampai juga.
Terlihat tantenya Ina di depan rumah. aku meminta kunci yang aku titipka tadi pagi padanya. karena ternyata rumahnya terkunci. Tapi tante tidak memilikinya. Ina tadi sudah memintanya dan kini keluar entah kemana dan mengunci pintu. untunglah bisa masuk melewati rumahnya yang tersambung dengan rumah temanku itu.
Dengan nafas terengah, aku melangkahkan kaki masuk menuju kerumah sebelah. dan langsung merebahkan tubuhku di atas kasur. walau tak empuk, paling tidak mengobati keletihan punggungku. Hari ini aku telah menzalimi punggungku dengan beban berat. Bawaan dalam tas ranselku harus iya pikul selama perjalanan. Maafkan aku ya,.. :(
Kini aku beristirahat sejenak meluruskan punggung. Setelah merasa baikan, aku beranjak ketempat cuci piring. Tadi pagi tidak sempat cuci piring. Terdengan suara motor dari arah depan. Sepertinya Ina sudah datang. Agak kaget juga dia melihatku yang telah berada di dalam rumah. Tapi dia sudah tahu bahwa pastinya aku lewat di rumah sebelah sehingga iya tidak perlu bertanya lagi.
Tak lama kemudian, terdengar suara orang memberi salam. itu suara fi3. Iya lalu masuk. Dan mereka mempeributkan aku pulang sama siapa? sudahlah teman, aku sudah sampai dan tak perlu lagi kalian ributkan. walau timbul sedikit kesalahpahaman sehingga terpaksa ini terjadi padaku. Tapi bukan salah mereka juga aku berjalan kaki. Karena itu adalah pilihanku.
Adzan sudah berkumandang, Maghrib sudah masuk. Kami segera melaksanakan sholat magrib. Selanjutnya bersiap-siap untuk belanja. Malam ini kami memutuskan untuk makan spagheti ala Fi3. bahan-bahan belum dibeli. Besok pagi kami berencana sarapan pizza roti tawar. sekalian membeli bahan-bahannya. Aku pergi bersama fi3. Sekitar 30 menit kami berbelanja, akhirnya semua bahan sudah didapatkan dan segera meluncur pulang.
Entahlah.. kenapa mereka begitu resek sekali hari ini. setiap kali aku berucap pasti ditimpali dengan kata yang kurang enak didengar. dan diperlakukan seenaknya seperti dianiaya rasanya, benar-benar menjengkelkan dan rasanya ingin marah. Tapi dari pada marah mendingan dibawa santai saja. karena aku yakin mereka hanya mempermainkanku. tapi semuanya tudak mereka lakukan dengan serius.
Akhirnya, spagheti ala fi3 pun jadi. Ayo, makan. mereka pasti meledekku lagi dan ternyata benar. AAARRRRRGGGGGGG…. terkadang aku menimpalinya juga dengan nada yang sedikit marah dan mereka langsung berkata “iiihhh… maraiii…”.. AAAARRRRGGGGG….. menyebalkan. tapi ya sudahlah…
Wah.. banyak sisanya. Mereka berdua menonton di laptop besarku yang layarnya 15 inci. sementara aku asyik Online.. upload foto-foto inspiratif di lifepulp.com. dan buka facebook. tapi lebih asyk di lifepulp.com. emm… waktu berjalan begitu cepat. sekarang sudah pukul 1.00 dan mataku masih tetap terjaga. Hingga akhirnya mataku kelelahan dan mengantuk. kumatikan laptop, kulihat di sekeliling. Ina dan fi3 sudah tertidur dengan pulas. Waktu menunjukkan hampir pukul dua. ku rebahkan tubuhku dan mengambil posisi nyaman untuk tidur. akhirnya aku tertidur.
Tiba-tiba saja seperti ada sesuatu yang memegang wajahku, mengagetkanku sehingga aku terbangun dari tidur yang baru saja terlelap. Dengan kaget aku terbangun, mataku belum sepenuhnya sehat. terlihat cahaya seperti api yang menyala. aku kaget dan mataku terbelalak. Sebuah kue dan lilin 21 yang menyala kini ada didepan mataku. Tak sanggup aku berkata-kata. benar-benar supraise yang mengejutkan. Bahkan aku sendiri kaget dan tidak sadar. Lama baru aku sadar bahwa semua perlakuan mereka selama ini untuk mengerjaiku.
Di tanggal kelahiranku yang aku sendiri tidak menyadarinya. Mereka berdua memberiku kejurtan sederhana yang luarbiasa. Terima kasih teman… Memberiku hadiah berharga yang Takkan terlupakan… Walau waktu yang sangat singkat.. tapi aku bahagia.. ^^
Terima kasih ya kuenya.. enak.. ^^)
Thanks TO YOU…
Setelah semua selesai. dan keadaan kembali sunyi. mereka kembali tertidur. Aku mengambil air whudu, bermunajab kepada ALLAH SWT. sang Pencipta. Terima kasih atas rahmat-MU…
@inna’s home… 11.12 pm ditulis tgl 08/07/2011
terima kasih atas kuenya.. hehehe
BalasHapusteringat kembali saat itu ketika membaca ini
kenangan yang takkan terlupa..