Wah, hari jum'at! Kali ini Saya begitu bersemangat. Mengapa? Hari ini adalah hari pertama belajar menjahit. Setelah sekian lama akhirnya hari ini datang juga.
Saya sangat tertarik untuk belajar ini. Sangat ingin membuat bajuku sendiri dan keluarga. Ini adalah salah satu skill yang sangat cocok untuk ibu-ibu, istri-istri ataupun yang masih menyandang predikat calon. Mengapa? Yaa.. Karena ini akan jadi salah satu nilai tambah dan pekerjaan di waktu luang. Waktu luang pun menjadi lebih bermanfaat dan terisi kegiatan positif.
Apalagi ibu-ibu yang full-time sebagai ibu rumah tangga. Bisa jadi, ini juga merupakan peluang bisnis di rumah. Dari pada nyari kerjaan kantoran yang terlalu banyak menyita waktu. Mending kita membuka usaha rumahan dimana bisa tetap dekat dengan sang buah hati kelak atau masih mampu mengerjakan pekerjaan rumah sebagai seorang istri. Yup! Inilah pemikiranku sebelum diri ini menjajaki masa dimana harus menyandang predikat sebagai seorang istri. Hehehe.. :D
Setelah menempuh perjalanan sekitar 45 menit, sampailah diri ini di sebuah rumah. Rumah itu adalah rumah sepupuku. Disanalah Saya akan menempuh pendidikan menjahit. Mereka memiliki usaha tailor. Namanya Losari Tailor. Pelanggannya lumayan banyak. Banyak juga mesin-mesin jahit yang berjejer disana. Alhamdulillah.. Usahanya lumayan maju pesat.
Saya sampai disana sekitar pukul 8.30 pagi. Memang ia menyuruhku untuk datang sekitar jam 8 pagi. Disana terlihat 2 orang pria yang tengah menjahit. Saya pun melewati mereka dan melangkahkan kaki ini menuju pintu.
Toktok... Assalamualaikum, ucapku.
Didepan pintu yang terbuka itu, Saya di sambut dengan senyuman oleh orang-orang yang berada di dalam ruman. Itulah sepupu Saya beserta istri dan anak beliau.
Saya lalu dipersilahkan masuk dan duduk dulu sebentar sebelum memulai pelajaran hari ini. Yah.. Sedikit akward. Saya Tak terlalu dekat dengan keluarga ini. Barulah setelah tahu bahwa ada keluarga yang memiliki tempat untuk menjahit seragam, Saya dan kakak menjahit baju kami disini. Alhamdulillah dikasi diskon. Inilah indahnya silaturrahim. Benar-benar menambah rejeki. Akhirnya Saya pun memutuskan untuk belajar juga.
Saya memiliki waktu luang di lagi hari. Biasanya di pagi hari Saya kurang kerjaan. Makan kebablasan tidur akibat ngantuk dan leye-leye di kasur. Dari pada pola hidupnya begini, mending manfaatin buat belajar. Biar waktu kita Tak terbuang sia-sia. Iyaa kan?? :D
Oke singkat cerita, Saya pun mulai belajar. Saya Tak tahu menjahit. Proses belajar pertama adalah harus tahu dulu menjahit. Hmmmm.... Akhirnya Saya pun langsung disuruh praktek. Langsung dihadapkan dengan mesin jahit. Wah... Gimana ini? Pikirku.
Saya pun menuruti kata mereka. Saya duduk di sebuah kursi di depan mesin jahit. Saya harus memasukkan jarum. Disamping Saya seorang laki-laki yang tengah mengerjakan permakannya. Saya melihat kearahnya. Saya melihat arah benang yang dimasukkan kemana saja. Sya pun mulai memasukkan benang itu dari contoh di sebelah Saya.
Awalnya akward sekali. Setelah berhasil melakukan tahap awal memasukkan benang, ternyata masih ada lagi yang harus dimasukkan. Benang di bawah. Oh.. Ucapku. Laki-laki disampingku membantu. Sungguh memalukan diri ini. Saya benar-benar datang dengan tangan kosong. Tapi hikmahnya, Saya pun menjadi tahu. Alhamdulillah :)
Pelajaran pertama, Saya harus belajar jahit lurus. Naya memberiku kain perca untuk digunakan dalam latihan. Karena licin dan susah untuk pemula kain pun diganti oleh lelaki di sampingku. Hingga saat ini Saya belum tahu namanya. Kebiasaan buruk Tak bertanya nama apalagi kalau laki-laki.
Saya pun duduk kembali di kursi setelah dibatu mengenakan benang di bawah mesin. Kini kain sudah ditanganku. Waktunya menjahit. Tapi tunggu... Ohohww.. Benangnya putus sodara-sodara. Hmm.. Gimana ini? Saya melihat kesebelah. Sangat tampak di wajahku raut kebingungan.
Lelaki itu membantu Saya. Ia memberikan beberapa penjelasan. Saya hanya bisa tersenyum dalam hati dan Tak mengerti. Tapi Saya mengangguk saja.
"Bisa kasi liat contohnya? Coba menjahit dulu Saya liat" ucapku padanya. Dengan berbaik hati, ia memperlihatkan. Saya memperhatikan dengan seksama. Oh.. Gitu ya.. ucapku dalam hati.
"Hmm.. Terima kasih" ucapku. Saya kembali duduk dan memperaktekkan hal yang sama. Saya hanya disuru untuk belajar jahit lurus hingga mahir. Yah.. Namanya juga awal belajar.. Miring-miring jahitanya. Hehhee... Saya seeing bertanya dan mengganggu lelaki di sebelahku. Maaf Yaa.. Padahal dia juga punya pekerjaa. Terima kasih sudah berbaik hari mengajari dan sabar menjelaskan. Dia adalah anak dari sepupuku, yah.. If I'm not wrong sih. Soalnya di tempat ini banyak juga murid-murid magang.
Inilah kisahku. Kisah hari pertamaku belajar menjahit. Semoga bisa terus belajar dan lebih mahir lagi kedepan. Aaminn.. Alhamdulillah Ya Allah :)
Dan.. Taraaa... Look at the picture. Itulah hasil belajar hari ini. Karena suntuk dan kain cuman 1. Semua sisi sudah di jahit lurus walau miring-miring hasilnya. Tapi mereka bilang not too bad. "Bagus! Bisa buat-buat yang lain juga. Nanti dikasi kainnya" kata sepupuku. Pas balik kerja di kantor, hasil jahitan hari pertama langsung diminta sama mam yuni. Katanya Bagus, beliau suka.. Padahal ngga rapi.. Maaf mam.. Lain kali insya Allah kalau sudah banyak latihan dan sudah lancar nanti bisa lebih baik lagi hasilnya. But, you can keep this! Just take it! Thank you for the complement!
Alhamdulillahirabbil'alamin.
Makassar-BTP, 31 Juli 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah mampir. Semoga bisa bermanfaat selalu :) Amin.
Jangan lupa komentarmu ya, karena komentarmu adalah semangatku untuk terus berbagi ^^)
Komentar yang mengandung SARA, link hidup, dan spamming akan dihapus ya.. Terima kasih atas perhatiannya :)